Penatalaksanaan Mastitis
Penatalaksanaan pada mastitis bertujuan untuk mencegah komplikasi seperti abses payudara. Pasien dengan abses payudara dirujuk ke ahli bedah untuk perawatan definitif.
Pengosongan Payudara (Effective Milk Removal)
Pengosongan payudara secara efektif merupakan salah satu langkah manajemen yang paling penting dan seringkali efektif dalam menangani mastitis karena salah satu penyebab terjadinya mastitis adalah aliran susu yang statis. Langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Ibu harus didorong untuk menyusui lebih sering, dimulai dari payudara yang sakit. Jika rasa sakit mulai sangat mengganggu, maka dapat beralih ke payudara lainnya.
- Posisi bayi di payudara dengan dagu atau hidung mengarah pada sumbatan akan membantu menghilangkan sumbatan.
- Memijat payudara selama menyusui dengan minyak nabati atau pelumas lain juga dapat membantu pengosongan payudara
- Setelah menyusui, kosongkan payudara lebih lanjut menggunakan tangan atau pompa
Teknik ini merupakan cara alternatif untuk pasien dengan mastitis yaitu dengan memobilisasi aliran susu di dalam payudara. [4]
Terapi Suportif
Terapi suportif yang dapat dilakukan adalah istirahat, konsumsi cairan yang cukup, dan nutrisi yang adekuat.
Kompres hangat ke payudara sesaat sebelum menyusui dapat membantu aliran susu. Dan setelah menyusui atau sesudahnya dilakukan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit dan edema. [4]
Terapi Farmakologi
Tatalaksana farmakologi yang dapat digunakan pada mastitis adalah antibiotik dan analgesik
Analgesik
Analgesik dapat digunakan untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Ibuprofen dan Paracetamol umumnya cukup untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien mastitis. Dosis Ibuprofen adalah 1,6 gram/hari, diberikan dalam dosis terbagi 200-400 mg per kali, dan tidak membahayakan untuk ibu menyusui. Dosis paracetamol yang dapat digunakan adalah 500-1000 mg dapat digunakan setiap 6 jam, dosis maksimal 4 g per 24 jam. [4]
Antibiotik
Penggunaan antibiotik yang adekuat diperlukan dalam pengobatan mastitis, dan jika memungkinkan sebaiknya diberikan berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas. [1] Karena S.aureus adalah penyebab tersering, pemberian antibiotik empiris yang efektif terhadap patogen ini lebih disarankan. Pemberian antibiotik sebaiknya dilakukan selama 10-14 hari. [4,6]
Tabel 1. Obat dan Dosis Antibiotik
Nama Obat | Dosis |
Amoxicillin/klavulanat (Augmentin) | 875 mg, 2 kali sehari |
Cephalexin (Keflex) | 500 mg, 4 kali sehari |
Ciprofloxacin (Cipro) | 500 mg, 2 kali sehari |
Clindamycin (Cleocin) | 300 mg, 4 kali sehari |
Dicloxacillin (Dynapen) | 500 mg, 4 kali sehari |
Trimethoprim/sulfamethoxazole (Bactrim) | 160 mg/800 mg, 2 kali sehari |