Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pemeriksaan Fisik Payudara general_alomedika 2022-02-08T14:14:01+07:00 2022-02-08T14:14:01+07:00
Pemeriksaan Fisik Payudara
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Pemeriksaan Fisik Payudara

Oleh :
dr.tyagita khrisna ayuningtias
Share To Social Media:

Pemeriksaan fisik payudara merupakan prosedur pemeriksaan yang umum dilakukan sebagai bagian proses diagnosis penyakit kanker payudara, kista payudara, fibroadenoma, dan mastitis. Pemeriksaan fisik payudara juga umum dilakukan saat medical check up pada pasien wanita sebagai bagian dari skrining untuk kanker payudara. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai ada tidaknya kelainan pada payudara individu tertentu seperti perubahan pada ukuran payudara, kulit, bentuk dan putingnya.[1-4]

Payudara mulai tumbuh sejak pada masa embrio yaitu pada minggu keenam yang berupa penebalan ectodermal di sepanjang garis susu yaitu garis yang terbentuk dari aksila sampai regio inguinal. Pertumbuhan sekunder payudara pada wanita kemudian terjadi saat pubertas.[3]

Sumber Gambar: Wikimedia Commons, 2013. Sumber Gambar: Photogroup, Wikimedia Commons, 2013.

Kelenjar susu merupakan apendiks kulit yang berbentuk bulat yang terletak pada fascia pectoralis. Setiap payudara memiliki 15 sampai 20 lobulus kelenjar yang menyalurkan ekskresinya ke duktus laktiferus yang terletak pada papila mammae. Kelenjar lemak memenuhi ruang antara kelenjar susu dengan fascia pectoralis dan antara kulit dan kelenjar. Hal ini biasanya membuat payudara kiri lebih besar dibandingkan payudara kanan karena umumnya tangan kanan lebih sering digunakan untuk beraktivitas. Papila mammae berbentuk silinder, terletak di tengah payudara yang dikelilingi oleh areola mammae. Warna kulit areola mammae lebih berpigmen jika dibandingkan dengan kulit sekitar.[3]

Payudara khususnya pada wanita, mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yaitu saat anak lalu pubertas, kemudian fertilitas, dan masa klimakterium, menopause. Pada masa fertilitas, terjadi perubahan payudara selama masa menstruasi. Sekitar hari ke-8 menstruasi, payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari menjelang menstruasi, payudara akan membesar maksimal. Dengan melihat perubahan payudara berdasarkan siklus menstruasi, maka waktu yang baik untuk melakukan pemeriksaan payudara berdasarkan siklus fisiologis adalah setelah menstruasi, karena pada masa ini, payudara tidak tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dengan lebih nyaman dan akurat.[3]

Pemeriksaan fisik payudara saat ini terbilang penting mengingat meningkatnya angka kejadian keganasan pada payudara. Kejadian kanker payudara sendiri menyumbangkan angka 30% dari populasi wanita yang menderita kanker di Amerika Serikat.[2] Sedangkan untuk Indonesia, angka kejadian kanker payudara sampai bulan Januari 2019 adalah sekitar 42 per 100.000 penduduk dengan nilai rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.[5]

Pemeriksaan fisik payudara terdiri dari pemeriksaan inspeksi dan palpasi. Pada inspeksi payudara, pemeriksaan dilakukan dengan cara mengamati secara menyeluruh kondisi payudara dan daerah sekitarnya seperti aksila dan supraklavikula. Apakah tampak perbedaan ukuran dari kedua payudara atau adanya perubahan seperti warna kulit, penebalan kulit, adanya ulkus atau adanya discharge yang keluar dari puting.

Selanjutnya, pemeriksaan palpasi, yang dilakukan pada payudara dan area sekitar payudara sama seperti pemeriksaan inspeksi. Pemeriksaan palpasi terdiri dari tiga teknik pemeriksaan yaitu teknik linear, teknik radier dan teknik sirkuler. Apabila selama pemeriksaan palpasi teraba massa, maka dilanjutkan dengan penilaian apakah massa atau benjolan tersebut terfiksir atau mobile. Lakukan pula penekanan pada puting payudara dan lakukan penilaian apakah ada cairan abnormal yang keluar. Pemeriksaan palpasi juga dilanjutkan dengan menilai adakah pembesaran kelenjar getah bening di area sekitar payudara.[3,4,6]

Referensi

1. Beela, D. G. (2020). Breast Cancer / Breast Self-Examination (BSE). International Agency for Research on Cancer (World Health Organization).
2. Chalasani P. (2020). Breast Cancer. Medscape, 1-11.
3. Henderson JA. (2019). Breast Examination Techniques. NCBI, 1-10.
4. Bryan T. (2013). The Clinical Breast Exam: A Skill that Should Not Be Abandoned. NCBI, 1-12.
5. Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. (2019). Hari Kanker Sedunia 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
6. Newton, E. V. (2018). Breast Examination. Medscape, 1-6.

Indikasi Pemeriksaan Fisik Payudara

Artikel Terkait

  • Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
    Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
  • Pemeriksaan Mamografi Tidak Menurunkan Angka Mortalitas Kanker Payudara
    Pemeriksaan Mamografi Tidak Menurunkan Angka Mortalitas Kanker Payudara
  • Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
    Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
  • Red Flag Benjolan Payudara
    Red Flag Benjolan Payudara
  • Seberapa Penting Pemeriksaan Gen pada Kanker Payudara
    Seberapa Penting Pemeriksaan Gen pada Kanker Payudara

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
02 Maret 2022
Pasien dengan mastitis apa indikasinya dilakukan operasi - Bedah Ask The Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo dr. Irene, Sp. Bizin menanyakan indikasi operasi pada pasien mastitis dokterimakasih sebelumnya dok
Anonymous
15 Februari 2022
Breast Augmentation pada Survivor Ca Mammae - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Putu, Sp.BP-RE,Pada pasien survivor ca mammae dengan riwayat mastektomi, apakah boleh dilakukan breast augmentation? Jika boleh, kapan sebaiknya...
Anonymous
04 Februari 2022
Kapan pasien kanker payudara perlu radioterapi - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Steven Octavianus, Sp.Onk.RadMohon bertanya, Dok. Pasien kanker payudara yang disarankan untuk radioterapi adalah pasien yang kanker stage apa ya,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.