Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Serviks general_alomedika 2022-02-18T14:31:51+07:00 2022-02-18T14:31:51+07:00
Kanker Serviks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Serviks

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada masyarakat luas sangat penting untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Edukasi dan promosi kesehatan yang baik dapat meningkatkan kesadaran wanita untuk melakukan skrining secara rutin.

Edukasi Pasien

Pasien yang menderita kanker serviks perlu diedukasi mengenai penyakit yang diderita, komplikasi yang bisa ditimbulkan, prognosis, serta modalitas terapi yang tersedia. Untuk pasien kanker serviks stadium awal sebaiknya pasien disarankan untuk segera melakukan terapi dan kontrol teratur ke dokter sebelum jatuh ke stadium kanker yang lebih lanjut.

Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit

Kanker serviks merupakan kanker yang dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV dan melakukan skrining secara rutin. Skrining kanker serviks merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh semua wanita walaupun tidak memiliki gejala. Skrining bertujuan untuk mendeteksi lesi pre kanker yang bila tidak ditangani segera dapat berkembang menjadi kanker.

Skrining kanker serviks umumnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan pap smear dan deteksi HPV. Pemeriksaan pap smear dilakukan untuk mendapatkan sampel jaringan di bagian area transformasi serviks. Untuk melakukan pemeriksaan pap smear, pasien berbaring di meja periksa dengan posisi litotomi. Dokter akan memasukkan alat spekulum cocor bebek untuk melihat serviks. Setelah itu, dokter akan memasukkan sikat khusus di area transformasi seviks untuk mengambil sampel jaringan. Sampel jaringan yang terambil akan dioleskan di slide kaca atau ditempatkan di tempat yang berisi cairan khusus untuk kemudian dikirim ke laboratorium patologi anatomi. Pemeriksaan ini dapat dibarengi dengan deteksi infeksi HPV.

Berdasarkan pedoman yang dilakukan oleh American Cancer Society bekerja sama dengan American Society for Clinical pathology pada tahun 2012 merekomendasikan wanita yang berusia 21 – 29 tahun dan yang sudah pernah melakukan hubungan intim, untuk melakukan pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun. Pada pasien wanita yang berusia 30 sampai 65 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear dan tes HPV setiap 5 tahun atau melakukan pemeriksaan pap smear saja setiap 3 tahun.[15] Sebelum melakukan pemeriksaan pap smear disarankan untuk tidak melakukan hubungan intim beberapa hari sebelumnya atau menggunakan cairan pembersih vagina.

Selain pemeriksaan pap smear, khususnya di negara berkembang, terdapat pemeriksaan skrining kanker serviks lain yaitu Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).  Pemeriksaan IVA tidak membutuhkan peralatan dan laboratorium yang canggih. Pemeriksaan IVA dapat dilakukan oleh dokter ataupun tenaga medis lain seperti bidan dan paramedis. Prosedur ini menggunakan larutan asam asetat 3-5% yang dioleskan pada permukaan serviks. Asam asetat dapat menyebabkan koagulasi pada protein di inti sel sehingga area serviks yang abnormal dapat berubah warna menjadi putih. Hasil tes IVA yang positif harus dilanjutkan dengan pemeriksaan pap smear untuk memastikan lesi pra kanker atau kanker. Pemeriksaan IVA bisa disertai dengan tindakan kriyoterapi.[16]

Selain skrining, kanker serviks juga dapat dicegah dengan Vaksinasi HPV. Saat ini ada dua jenis vaksin HPV yang digunakan sebagai profilaksis kanker serviks yaitu vaksin bivalen (mengandung 2 tipe viirus) dan vaksin quadrivalen (mengandung 4 tipe virus). Pemberian vaksinasi HPV direkomendasikan untuk perempuan yang berusia 11-12 tahun walaupun vaksin ini juga dapat diberikan untuk wanita yang berusia 13 – 26 tahun yang belum pernah melakukan vaksinasi. Vaksinasi HPV idealnya diberikan kepada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual, walaupun wanita yang sudah aktif seksual juga mendapatkan manfaat dari pemberian vaksin tersebut. Selain vaksinasi, kanker serviks juga dapat diminimalisir dengan penggunaan kondom serta menghindari berganti-ganti pasangan.[17]

Hasil skrining kanker serviks yang abnormal perlu ditindaklanjuti sesuai kondisi masing-masing pasien. Bila abnormalitas dicurigai sebagai suatu keganasan, kolposkopi dianjurkan. Bila abnormalitas bersifat minor, penatalaksanaan dilakukan sesuai stratifikasi risiko.

Referensi

15. Saslow D, Solomon D, Lawson HW, et al. American Cancer Society, American Society for Colposcopy and Cervical Pathology, and American Society for Clinical Pathology screening guidelines for the prevention and early detection of cervical cancer. CA: A Cancer Journal for Clinicians 2012; 62(3):147-172.
16. Sankaranarayanan
R,
Wesley
R,
Somanathan
T,
Dhakad
N,
Shyamalakumary
B,
Sreedevi
AN,
et
al.
Visual

inspection
of
the
uterine
cervix
after
the
application
of
acetic
acid
in
the
detection
of
cervical
carcinoma
and
its
precrsors.
Cancer
 1998;83(10):2150–6.
17. Centers for Disease Control and Prevention. HPV vaccine information for young women. 2017. Diunduh dari: https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv-vaccine-young-women.htm

Prognosis Kanker Serviks

Artikel Terkait

  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Kuadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Kuadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual
Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
16 Maret 2022
Live Webinar Alomedika - Masalah Kesehatan Perempuan. Sabtu, 19 Maret 2022 ( 10.00 - 11.30 WIB )
Oleh: dr. Intan Fajriani
2 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Masalah Kesehatan Perempuan." Narasumber :Dr. Jetty RH Sedyawan, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC) -...
dr.Ayu Purnama Sari
10 Maret 2022
Kanker cervix dan infeksi HPV - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr.Ayu Purnama Sari
2 Balasan
Alo dr. Utomo, SpOG, M. Kes, izin bertanya. Beberapa kali saya menemukan pasien ca cervix yang setelah digali anamnesisnya tanpa riwayat atau faktor risiko...
Anonymous
27 Oktober 2021
Risiko kanker serviks pada pengguna kondom - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dr. Thomas SpOG. Apakah ada studi yang mendukung peningkatan risiko kanker serviks pada wanita yang rutin menggunakan kondom saat berhubungan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.