Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Tarsal Tunnel Syndrome general_alomedika 2022-05-10T10:23:05+07:00 2022-05-10T10:23:05+07:00
Tarsal Tunnel Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Tarsal Tunnel Syndrome

Oleh :
dr.Muhammad Ridwan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan tarsal tunnel syndrome, atau sindrom terowongan tarsal, sangat bervariasi mulai dari terapi konservatif hingga tindakan pembedahan. Jenis tata laksana bergantung pada etiologi penyakit, serta derajat gangguan fungsi pada kaki dan pergelangan kaki. Tindakan konservatif dilakukan dengan prinsip imobilisasi pada kaki yang sakit, sehingga dapat mengurangi gejala pada pasien. Adapun medikamentosa, seperti obat antinyeri serta antiinflamasi, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Tindakan pembedahan dapat dipertimbangkan jika tindakan konservatif serta medikamentosa tidak menunjukkan respon yang baik.[1,19]

Konservatif

Perawatan konservatif tarsal tunnel syndrome bertujuan untuk mengurangi nyeri, proses inflamasi, dan kompresi terowongan lebih lanjut. Tindakan konservatif yang dapat dilakukan adalah pemasangan bidai pada pergelangan kaki. Pembidaian dapat membantu mengurangi gerakan berulang pada kaki sehingga membantu mengurangi proses peradangan. Kompres dingin juga dapat membantu mengurangi nyeri. Pada atlet biasanya hanya membutuhkan perawatan konservatif karena kompresi yang bersifat fleksibel atau sementara.[1,19]

Medikamentosa

Pemberian obat golongan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), kortikosteroid oral, vitamin B6, serta obat antinyeri neuropatik, dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien tarsal tunnel syndrome. NSAID berguna dalam kasus tenosynovitis yang menyebabkan kompresi pada terowongan tarsal. Pemberian kortikosteroid oral, walaupun efektif, harus dibatasi karena kemungkinan dapat terjadi injeksi intravaskular atau ruptur tendon pada terowongan tarsal. Obat-obatan untuk nyeri neuropatik, seperti gabapentin, pregabalin, topiramate, atau karbamazepin dapat meredakan gejala nyeri yang hebat.  Obat oral lain yang dapat diberikan adalah obat antidepresan golongan trisiklik seperti amitriptyline, imipramine, nortriptyline, dan desipramine, atau golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) seperti fluoxetine, sertraline, dan paroxetine.[1,19]

Adapun obat topikal yang dapat diberikan seperti lidokain atau fentanyl patches, clonidine transdermal, capsaicin, dan kombinasi trisiklik-ketamine.[1,19]

Pembedahan

Gejala persisten selama lebih dari 6 bulan, kegagalan perawatan non-bedah, atau adanya lesi yang menempati terowongan, menjadi indikasi tindakan pembedahan. Pembedahan dilakukan dengan prinsip melepaskan retinakulum fleksor dari perlekatannya pada maleolus medial ke tali sustentaculum.[19,20]

Hasil pembedahan dapat dievaluasi dengan melakukan pemeriksaan electroneuromyography, yaitu terdapat bukti adanya perubahan sebesar dua standar deviasi  dari kontrol. Tingkat keberhasilan tindakan pembedahan bervariasi dari 44-96%. Pasien dengan tanda Tinel positif sebelum operasi cenderung merespon lebih baik dengan tindakan dekompresi bedah. Sebuah studi melaporkan dari 81 pasien yang dilakukan tindakan pembedahan kemudian dievaluasi menggunakan skala Takakura, ditemukan sebanyak 76,54% pasien menunjukkan respon sangat baik, 13,58% baik, serta 9,87% dengan respon buruk.[19,20]

Referensi

1. Kiel J. Kaiser K. 2019. Tarsal Tunnel Syndrome. StatPearls Publishing, Treasure Island (FL).
19. Hilario HC. Tarsal Tunnel Syndrome. In: Eltorai A, Eberson C, Daniels A. Orthopedic Surgery Clerkship: A Quick Reference Guide for Senior Medical Students. Sham:Springer International Publishing; 2017. p423
20. Iborra A. Villanueva M. Sanz-Ruiz P. Results of ultrasound-guided release of tarsal tunnel syndrome: a review of 81 cases with a minimum follow-up of 18 months. 2020. Journal of Orthopaedic Surgery and Research volume 15, Article number: 30.

Diagnosis Tarsal Tunnel Syndrome
Prognosis Tarsal Tunnel Syndrome
Diskusi Terbaru
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 13:53
Suplemen Omega-3 Meningkatkan Risiko Atrial Fibrilasi - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Tahukah, Dok? Beberapa studi telah melaporkan bahwa penggunaan suplemen asam lemak omega-3 dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Padahal...
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 09:35
Ask the Expert Spesialis Mata di Forum Diskusi Alomedika - Selasa 5 Juli 2022
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo Dokter!Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Mata. Yuk, catat tanggal dan jamnya!- Hari: Selasa, 5 Juli 2022-...
Anonymous
Hari ini, 08:06
Salep 24 bagaimana cara penggunaannya
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin dok berdiskusi perihal salep 24 yang digunakan untuk pasien scabies dibawah 2 bulan dipakai 3 hari berturut” 72 jam terus menerus atau seperti permetrin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.