Etiologi Tarsal Tunnel Syndrome
Etiologi tarsal tunnel syndrome, atau sindrom terowongan tarsal, terbagi menjadi faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah adanya kelainan pada daerah sekitar terowongan tarsal yang menimbulkan kompresi pada nervus tibialis posterior. Sedangkan faktor ekstrinsik merupakan faktor di luar nervus tibialis posterior yang dapat mempengaruhi terjadinya tarsal tunnel syndrome.[3-5]
Faktor Intrinsik
Penyebab intrinsik meliputi tendinopati, tenosinovitis, fibrosis perineural, osteofit, retinakulum hipertrofik, dan space-occupying lesion atau massa. Massa yang menyebabkan kompresi bisa berasal dari varises, kista ganglion, lipoma, neoplasma, dan neuroma. Adanya Schwannoma sebagai penyebab sindrom terowongan tarsal juga pernah dilaporkan.[7,8]
Faktor Ekstrinsik
Penyebab ekstrinsik meliputi pemakaian sepatu yang tidak pas, trauma, kelainan anatomis-biomekanik (koalisi tarsal, valgus, atau varus), jaringan parut pasca operasi, edema ekstremitas bawah, dan artropati inflamasi sistemik. Pada sebuah studi kasus, dilaporkan adanya kelainan otot yang menjadi penyebab tarsal tunnel syndrome bilateral. Ukuran otot yang besar dan mencapai apex malleolus medial juga dapat menjadi etiologi penyakit ini.[3-5]
Faktor Risiko
Faktor risiko tarsal tunnel syndrome adalah adanya penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, hipotiroid, gout artritis, obesitas, serta hiperlipidemia. Aktifitas fisik yang salah juga meningkatkan risiko, seperti melakukan gerakan eversi, inversi, dan fleksi plantar secara berulang.[9,10]