Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronis general_alomedika 2018-09-17T10:21:26+07:00 2018-09-17T10:21:26+07:00
Penyakit Ginjal Kronis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronis

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna
Share To Social Media:

Patofisiologi penyakit ginjal kronis berupa kerusakan ginjal yang direpresentasikan oleh penurunan laju filtrasi glomerulus yang berujung pada berbagai komplikasi.

Ginjal normal memiliki 1 juta nefron (unit satuan ginjal) yang berpengaruh terhadap laju filtrasi glomerulus. Ginjal memiliki kemampuan untuk menjaga laju filtrasi glomerulus dengan meningkatkan kerja nefron yang masih sehat ketika ada nefron yang rusak. Adaptasi ini menyebabkan hiperfiltrasi dan kompensasi hipertrofi pada nefron yang sehat. Hipertensi dan hiperfiltrasi pada glomerulus merupakan faktor yang berpengaruh besar dalam progresivitas penyakit ginjal kronis[2,3].

Laju aliran darah ke ginjal berkisar 400 mg / 100 gram jaringan per menit. Laju ini lebih banyak dibandingkan dengan aliran ke jaringan lain seperti jantung, hati dan otak. Selain itu, filtrasi glomerulus bergantung pada tekanan intra dan transglomerulus sehingga membuat kapiler glomerulus sensitif terhadap gangguan hemodinamik [3].

Peningkatan dasar plasma kreatinin dua kali lipat kurang lebih merepresentasikan penurunan laju filtrasi glomerulus sebanyak 50%. Contoh: plasma kreatinin dasar senilai 0.6 mg/dL yang meningkat menjadi 1.2 mg/dL, (masih dalam batas normal), menggambarkan terdapat 50% kerusakan massa nefron[2].

Peningkatan tekanan kapiler glomerulus dapat menjadi cikal bakal glomerulosklerosis fokal dan/atau segmental yang kemudian dapat berakhir menjadi glomerulosklerosis global. Membran filtrasi glomerulus memiliki muatan yang negatif, sehingga membuat hal tersebut menjadi penghalang dari makromolekul anionik. Dengan penghalang elektrostatik ini, protein pada plasma dapat menembus filtrasi glomerulus[3].

Faktor yang mempengaruhi terjadinya proses kerusakan ginjal antara lain:

  • Hipertensi sistemik
  • Obat-obatan nefrotoksik seperti obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan media kontras untuk pencitraan
  • Penurunan perfusi seperti akibat dari syok hipovolemik
  • Proteinuria
  • Hiperlipidemia
  • Hiperfosfatemia dengan deposisi kalsium fosfat
  • Kebiasaan merokok
  • Diabetes tidak terkontrol[2]

Perjalanan penyakit ginjal kronis akan berujung menjadi beberapa komplikasi, di antaranya adalah

  • Anemia, akibat penurunan eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal. Penurunan eritropoietin ini seiring dengan penurunan laju filtrasi glomerulus
  • Osteodistrofi ginjal, akibat peningkatan hormon paratiroid akibat retensi fosfat dan hipokalsemia akibat dari defisiensi vitamin D
  • Penyakit kardiovaskular

    • Semua pasien PGK disarankan dipertimbangkan berada dalam risiko tinggi penyakit kardiovaskular

  • Malnutrisi protein

    • Penurunan LFG sering disertai dengan anoreksia, mual dan muntah sehingga menyebabkan pemasukkan makanan dan nutrisi berkurang

  • Asidosis metabolik
  • Hiperkalemia

    • Disebabkan karena ketidakmampuan ginjal untuk mengekskresikan kalium dari makanan yang masuk.
    • Dapat mempengaruhi kerja jantung dan pada EKG tampak gelombang T tinggi, pemanjangan sistem konduksi, sine wave (pelebaran gelombang QRS, tidak tampak gelombang P dan gelombang T bersatu dengan gelombang QRS[5]) ataupun asistol

  • Edema paru

    • Kelebihan cairan terjadi karena terganggunya regulasi cairan di ginjal pada pasien PGK terutama bila memiliki gagal jantung kongestif

  • Risiko perdarahan: peningkatan risiko perdarahan akibat gangguan hematologi seperti gangguan fungsi platelet [4]

Referensi

2. Emedicine. Chronic Kidney Disease. Updated: . Cited: 30-Octoober 2017. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/238798-overview

3. Matovinovic MS. Patophysiology and classification of kidney diseases. eJIFCC, 2009; 20(1)

4. BMJ. Chronic kidney disease. Available from: http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/84/diagnosis/step-by-step.html.

5. Petrov DB. An elecrocardiographic sine wave in hyperkalemia. N Engl J Med, 2012;336:1824

Pendahuluan Penyakit Ginjal Kronis
Etiologi Penyakit Ginjal Kronis

Artikel Terkait

  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit
    Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
25 hari yang lalu
Suplemen peningkat fungsi ginjal untuk pasien CKD stage 4
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dok. Izin bertanya dokter..Apakah ada tips atau suplemen untuk meningkatkan fungsi kreatinin pada pasien ckd stage 4 dok? Misalnya ketoanalog...
Anonymous
22 November 2022
Pemberian ketosteril pada pasien PGK - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, apakah ada manfaatnya untuk memberikan ketosteril pada pasien PGK? Mohon penjelasannya... Terima kasih banyak Dok
Anonymous
22 November 2022
Apakah sayur perlu dicuci untuk diet pasien PGK? - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Kurnia, SpGK, ijin tanya untuk saya pernah mendengar katanya untuk diet pasien PGK , sayur perlu dicuci setidaknya 2x terlebih dahulu untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.