Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Halitosis general_alomedika 2021-12-09T11:05:36+07:00 2021-12-09T11:05:36+07:00
Halitosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Halitosis

Oleh :
drg.Fiesta Ellyzha Eka Hendraputri
Share To Social Media:

Patofisiologi halitosis atau bau mulut secara pasti belum diketahui. Patogenesis yang paling diterima ada putrefaksi bakteri sisa makanan dalam rongga mulut, deskuamasi sel, air liur dan darah di rongga mulut yang menyebabkan terbentuknya gas  Volatile Sulfur Compounds (VSCs) dan menyebabkan bau mulut.

Pathogenesis

Bau mulut umumnya disebabkan oleh aktivitas putrefaksi bakteri di dalam rongga mulut yang mampu menguraikan protein menjadi asam amino. Protein tersebut berasal dari sel epitel mulut, saliva, sel-sel darah, cairan sulkus gingiva, dan sisa-sisa makan yang berada dalam rongga mulut.

Hal-hal tersebut menyebabkan terbentuknya gas-gas mengandung sulfur penyebab halitosis. Gas-gas tersebut bernama Volatile Sulfur Compounds (VSCs). VSCs terdiri dari hydrogen sulfide (H2S), methyl mercaptan (CH3SH), dan dimethyl sulfide (CH3)2S. [2,5]

Referensi

2. Broek AMWTvd, Feenstra L, Baat Cd. A review of the current literature on aetiology and measurement methods of halitosis. Journal of dentistry 2007;35:627–35.
5. Tonzetich J. Production and origin of oral malodor: a review of mechanisms and methods of analysis. Journal of Periodontology. 1977;48:13–20.

Pendahuluan Halitosis
Etiologi Halitosis

Artikel Terkait

  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
Diskusi Terkait
dr.Roshni Manwani
08 Juli 2021
Pasien dengan bau mulut berkepanjangan apakah penyebabnya - THT Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dr Rano, Bagaimana treatment terhadap pasien yang sering complain bau mulut yang tidak kunjung hilang dengan menjaga hygiene yang baik? Dan juga apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.