Patofisiologi Halitosis
Patofisiologi halitosis atau bau mulut secara pasti belum diketahui. Patogenesis yang paling diterima ada putrefaksi bakteri sisa makanan dalam rongga mulut, deskuamasi sel, air liur dan darah di rongga mulut yang menyebabkan terbentuknya gas Volatile Sulfur Compounds (VSCs) dan menyebabkan bau mulut.
Pathogenesis
Bau mulut umumnya disebabkan oleh aktivitas putrefaksi bakteri di dalam rongga mulut yang mampu menguraikan protein menjadi asam amino. Protein tersebut berasal dari sel epitel mulut, saliva, sel-sel darah, cairan sulkus gingiva, dan sisa-sisa makan yang berada dalam rongga mulut.
Hal-hal tersebut menyebabkan terbentuknya gas-gas mengandung sulfur penyebab halitosis. Gas-gas tersebut bernama Volatile Sulfur Compounds (VSCs). VSCs terdiri dari hydrogen sulfide (H2S), methyl mercaptan (CH3SH), dan dimethyl sulfide (CH3)2S. [2,5]