Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Abses Periapikal annisa-meidina 2023-10-11T10:06:14+07:00 2023-10-11T10:06:14+07:00
Abses Periapikal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Abses Periapikal

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Data epidemiologi mengindikasikan bahwa abses periapikal merupakan salah satu kondisi kelainan dental yang paling sering ditemui. Prevalensinya bervariasi, namun kecenderungan infeksi ini meningkat pada individu dengan riwayat karies gigi yang tidak diobati, perawatan saluran akar yang tidak adekuat, atau fraktur gigi.[1,7]

Global

Abses periapikal adalah masalah kesehatan oral yang banyak ditemui, terutama pada negara-negara berkembang yang tidak memiliki akses terlalu baik terhadap pelayanan kesehatan gigi. Prevalensinya bervariasi dari satu negara ke negara lain. Kondisi ini memiliki prevalensi yang lebih tinggi pada area dengan akses terbatas ke perawatan gigi yang berkualitas, pola makan yang buruk, dan kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol.

Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat, prevalensi abses periapikal ditaksir berada di sekitar angka 9.000 kasus per 1.500.000 orang, atau hanya sekitar 0,6%. Sementara itu di negara-negara Afrika, diperkirakan sekitar 22,8%.[1,7]

Indonesia

Prevalensi abses periapikal di Indonesia ditaksir cukup tinggi. Hal ini karena berbagai macam faktor seperti rendahnya tingkat kesadaran kesehatan oral dan akses terbatas ke perawatan gigi yang berkualitas yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi abses gigi, termasuk di dalamnya abses periapikal, adalah 14%.[1,7]

Mortalitas

Meskipun infeksi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan ketidaknyamanan yang signifikan, risiko mortalitas langsung akibat abses periapikal sangat rendah. Namun, ada beberapa risiko potensial yang terkait dengan abses periapikal, yang jika tidak diobati dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi serius yang pada akhirnya dapat mengancam nyawa. Ini termasuk risiko bakteremia dan sepsis.[1,7]

Referensi

1. Hassan AO, Lip GYH, Bisson A, Herbert J, Bodin A, Fauchier L, Harris RV. Acute Dental Periapical Abscess and New-Onset Atrial Fibrillation: A Nationwide, Population-Based Cohort Study. J Clin Med. 2021 Jun 30;10(13):2927. doi: 10.3390/jcm10132927. PMID: 34208797; PMCID: PMC8269096.
7. Lockhart PB, Tampi MP, Abt E, Aminoshariae A, Durkin MJ, Fouad AF, Gopal P, Hatten BW, Kennedy E, Lang MS, Patton LL, Paumier T, Suda KJ, Pilcher L, Urquhart O, O'Brien KK, Carrasco-Labra A. Evidence-based clinical practice guideline on antibiotic use for the urgent management of pulpal- and periapical-related dental pain and intraoral swelling: A report from the American Dental Association. J Am Dent Assoc. 2019 Nov;150(11):906-921.e12. doi: 10.1016/j.adaj.2019.08.020. PMID: 31668170; PMCID: PMC8270006.

Etiologi Abses Periapikal
Diagnosis Abses Periapikal

Artikel Terkait

  • Tanda Bahaya Benjolan Gusi
    Tanda Bahaya Benjolan Gusi
  • Kontroversi Penggunaan Kortikosteroid pada Tata Laksana Angina Ludwig
    Kontroversi Penggunaan Kortikosteroid pada Tata Laksana Angina Ludwig
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 Agustus 2024, 20:21
Anak usia 8 tahun bengkak dibawah rahang yang tidak membaik setelah pemberian antibiotik
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien anak usia 8thn, dengan keluhan bengkak di bawah rahang sebelah kiri, pasien mengeluh nyeri dan demam selama 5hari. Kemudian 3hr...
drg.Indryani Tanuwidjaja, Sp. Perio
Dibalas 10 Agustus 2022, 13:41
Pasien wanita dengan benjolan keras pada gusi
Oleh: drg.Indryani Tanuwidjaja, Sp. Perio
6 Balasan
Alo dokter, sy imgin bertanya ada pasien dewasa dg benjolan keras d gusi . Itu diagnosa nya apa dan penyebabnya apa? Mohon pencerahan drg spesialis perio ato...
drg. Annisa Widiandini
Dibuat 12 Mei 2022, 10:20
Live Webinar Alomedika-What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application. Minggu 15 Agustus 2022 (15.00 - 17.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application".Narasumber: How to Optimize...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.