Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Ruptur Limpa general_alomedika 2021-07-30T11:53:05+07:00 2021-07-30T11:53:05+07:00
Ruptur Limpa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ruptur Limpa

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Patofisiologi dari ruptur limpa berkaitan dengan robeknya lapisan seperti kapsul yang melapisi limpa, sehingga menyebabkan perdarahan ke dalam rongga abdomen Ruptur limpa umumnya berkaitan dengan kejadian trauma pada abdomen, namun pada beberapa kasus dapat terjadi secara spontan atau nontraumatik.[1-4]

Ruptur Limpa Traumatik

Limpa merupakan organ dengan vaskularisasi yang tinggi sehingga berisiko menyebabkan perdarahan hebat saat terjadi ruptur. Mekanisme utama yang paling umum terjadi pada cedera limpa traumatik (50% sampai 75%) adalah akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Mekanisme lain mencakup trauma tumpul langsung pada perut atau jatuh. Perlu diketahui bahwa ruptur traumatik dapat muncul segera setelah cedera atau secara tertunda.[1]

Ruptur Limpa Nontraumatik

Penyakit-penyakit seperti infeksi mononukleosis, malaria, demam dengue, dan gangguan hematologi dapat menyebabkan splenomegali, infiltrasi limfotik, hingga perdarahan subkapsular. Hal ini dapat menyebabkan menipisnya dan tertariknya lapisan kapsul yang meningkatkan kerentanan struktur limpa untuk ruptur. Selain itu, splenomegali menyebabkan perlindungan limpa oleh tulang iga berkurang, sehingga lebih rentan untuk ruptur.[2-4]

Referensi

1. Akoury T, Whetstone DR. Splenic Rupture. [Updated 2020 Aug 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525951/
2. Bjerke S, Bjerke J. Splenic Rupture. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/432823-overview
3. de Souza LJ, de Azevedo J, Kohler LI, de Freitas Barros L, Lima MA, Silva EM, Mohana-Borges R, Nunes PC, Paes MV. Evidence of dengue virus replication in a non-traumatic spleen rupture case. Archives of virology. 2017 Nov;162(11):3535-9.
4. Bartlett A, Williams R, Hilton M. Splenic rupture in infectious mononucleosis: a systematic review of published case reports. Injury. 2016 Mar 1;47(3):531-8.

Pendahuluan Ruptur Limpa
Etiologi Ruptur Limpa
Diskusi Terbaru
dr.Deddy s Razak
Kemarin, 14:52
Apakah ini infeksi scabies?
Oleh: dr.Deddy s Razak
5 Balasan
Apakah ini infeksi scabies?
Anonymous
1 hari yang lalu
Benjolan kecil di kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, pasien anak perempuan berusia 3 th. Ibunya mengeluh anaknya memiliki bintik kecil yg menonjol di pipi sejak bayi. Sampai saat ini tidak menghilang...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.