Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Ruptur Hepar general_alomedika 2023-03-07T09:45:31+07:00 2023-03-07T09:45:31+07:00
Ruptur Hepar
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Ruptur Hepar

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Etiologi yang paling sering untuk ruptur hepar adalah trauma tumpul maupun penetrasi abdomen. Secara umum, etiologi ruptur hepar dibagi menjadi dua, yaitu etiologi sekunder dan etiologi ruptur spontan. Etiologi ruptur spontan merupakan etiologi yang berasal dari hepar itu sendiri atau gangguan dalam tubuh lainnya. Sementara etiologi sekunder adalah penyebab dari luar tubuh, seperti cedera atau jatuh.[1,4,6]

Etiologi Ruptur Spontan

Ruptur hepar spontan pada pasien anak dapat disebabkan oleh hemangioma, adenoma, sarkoma, hepatoblastoma, atau hepatocellular carcinoma. Pada kehamilan, ruptur hepar bisa disebabkan oleh preeklampsia, eklampsia, dan sindrom HELLP (haemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count). Selain itu, ruptur hepar juga bisa disebabkan oleh keganasan dan penyakit jaringan ikat.[1]

Tabel 1. Etiologi Ruptur Hepar Spontan

Populasi Penyebab Kondisi Terkait
Pediatri Hemangioma 50% pasien memiliki hemangioma pada lokasi lain (kulit, paru, laringotrakea)
Adenoma  
Sarkoma/ Tumor Rhabdoid Ditemukan pada usia 5–10 tahun
Hepatoblastoma Sepertiga kasus dengan kanker hati biasanya pada usia <5 tahun
Hepatocellular carcinoma  
Terkait Kehamilan Adenoma  
Karsinoma hepatoselular  
Sindrom HELLP Hemolisis, peningkatan transaminase, trombositopenia. Lebih sering pada trimester 3 atau minggu pertama nifas
Acute fatty liver Ditemukan pada trimester 3 dengan demam atau jaundice
Keganasan Hepatocellular carcinoma Terkait dengan sirosis hepatis
Angiosarkoma  
Hemangioendotelioma  
Metastasis  
Tumor Adenoma 4% adenoma > 8 cm diameter berubah menjadi keganasan
Nodular regenerative hyperplasia  
Cystadenoma  
Angiomyelolipoma  
Vascular Peliosis hepatis  
Penyakit jaringan ikat Amyloidosis  
Poliarteritis nodosa Infark hepar dan sirosis mungkin dapat ditemukan
Lupus eritematosus sistemik Nekrosis hepar dengan nekrosis fibrinoid dari cabang arteri hepatika

Etiologi Sekunder

Trauma tumpul dan penetrasi abdomen merupakan penyebab tersering dari ruptur hepar. Penyebab trauma tersebut antara lain:

  • Trauma tumpul, seringkali terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh, pukulan dengan atau tanpa senjata
  • Trauma penetrasi, seperti pada luka tembak, luka tusuk, kecelakan kerja[4,6]

Faktor Risiko

Faktor risiko ruptur hepar yang paling besar adalah trauma tumpul atau trauma penetrasi pada abdomen. Risiko ruptur hepar akan meningkat bila mengalami trauma tersebut, terutama bila trauma mengenai sisi kanan abdomen.[6]

Pada ruptur hepar spontan, ukuran massa desak pada hepar menjadi faktor risiko utama. Semakin besar massa desak, akan semakin besar risiko mengalami ruptur hepar.[8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Srinivasa S, Lee WG, Aldameh A, Koea JB. Spontaneous hepatic haemorrhage: a review of pathogenesis, aetiology and treatment. HPB (Oxford) 2015;17:872–80. doi:10.1111/hpb.12474.
4. Prachalias AA, Kontis E. Isolated abdominal trauma: diagnosis and clinical management considerations. Curr Opin Crit Care 2014;20:218–25. doi:10.1097/MCC.0000000000000074.
6. Jiang H, Wang J. Emergency strategies and trends in the management of liver trauma. Front Med 2012;6:225–33. doi:10.1007/s11684-012-0186-6.
8. Kerdsuknirun J, Vilaichone V, Vilaichone R-K. Risk Factors and Prognosis of Spontaneously Ruptured Hepatocellular Carcinoma in Thailand. Asian Pac J Cancer Prev 2018;19:3629–34. doi:10.31557/APJCP.2018.19.12.3629

Patofisiologi Ruptur Hepar
Epidemiologi Ruptur Hepar
Diskusi Terkait
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
18 Maret 2019
Trauma tumpul liver dengan terapi konservatif
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
8 Balasan
Selamat sore dok, ijin bertanya pertanyaan dari user, anak 14 thn mengalami trauma tumpul di perut sehingga menyebabkan robekan di liver, namun tidak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.