Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ruptur Hepar general_alomedika 2023-03-07T09:37:40+07:00 2023-03-07T09:37:40+07:00
Ruptur Hepar
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ruptur Hepar

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Ruptur hepar merupakan cedera liver akibat trauma tumpul atau penetrasi pada abdomen maupun komplikasi keadaan klinis lain, dan termasuk kondisi gawat darurat langka yang mengancam jiwa. Ruptur hepar pada umumnya berawal dari perdarahan intraparenkim yang berkembang menjadi hematoma subkapsular.[1]

Ruptur hepar dapat disebabkan oleh trauma abdomen atau sebagai komplikasi preeklampsia, eklampsia, fatty liver, sindrom HELLP (haemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count), atau karsinoma hepar. Ruptur hepar pada kehamilan atau ruptur yang terkait keganasan dikenal pula sebagai ruptur hepar spontan.[1–3]

ruptur hati, ruptur liver, kecelakaan, trauma tumpul abdomen, kecelakaan pada abdomen, kecelakaan pada abdomen, luka hepar, alomedika

Gambar 1. Ruptur Hepar.

Pada kasus trauma, kerusakan hepar memiliki derajat keparahan bervariasi, mulai dari laserasi kapsular minor hingga kerusakan berat pada kedua lobus. Ruptur hepar juga berkaitan dengan cedera pada vena porta, vena hepatika, atau vena cava. Gejala yang muncul dapat berupa nyeri abdomen akut, perut kembung, muntah, dan syok.[4,5]

Penegakan diagnosis ruptur hepar dilakukan dengan pemeriksaan USG abdomen (focused assessment with sonography for trauma/FAST) dengan tujuan identifikasi darah pada cavum abdomen atau sekitar kantong perikardium. Pemeriksaan CT scan abdomen juga dapat menunjang diagnosis bila pasien cukup stabil secara hemodinamik untuk menjalankan pemeriksaan. Pasien ruptur hepar juga mengalami perubahan beberapa nilai laboratorium, seperti peningkatan kadar transaminase dan anemia.[2-4]

Tata laksana utama pada ruptur hepar adalah stabilisasi hemodinamik, serta laparotomi emergensi atau embolisasi dengan angiografi. Pasien dengan ruptur hepar berat atau hemodinamik yang tidak stabil sebaiknya menjalani pembedahan.

Intervensi bedah yang bisa dipilih antara lain liver packing, reseksi segmen atau lobus yang mengalami ruptur, hingga transplantasi hati. Embolisasi yang dipandu secara radiologis juga dapat dilakukan, walaupun masih terbatas pada lobus tunggal.[4–6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Srinivasa S, Lee WG, Aldameh A, Koea JB. Spontaneous hepatic haemorrhage: a review of pathogenesis, aetiology and treatment. HPB (Oxford) 2015;17:872–80. doi:10.1111/hpb.12474.
2. Hammoud GM, Ibdah JA. Chapter 52 - The Liver in Pregnancy. In: Boyer TD, Manns MP, Sanyal AJBT-Z and BH Sixth Ed, editor., Saint Louis: W.B. Saunders; 2012,p. 919–40. doi:https://doi.org/10.1016/B978-1-4377-0881-3.00052-8
3. Ward J, Alarcon L, Peitzman AB. Management of blunt liver injury: what is new? Eur J Trauma Emerg Surg Off Publ Eur Trauma Soc 2015;41:229–37. doi:10.1007/s00068-015-0521-0.
4. Prachalias AA, Kontis E. Isolated abdominal trauma: diagnosis and clinical management considerations. Curr Opin Crit Care 2014;20:218–25. doi:10.1097/MCC.0000000000000074.
5. Coccolini F, Coimbra R, Ordonez C, Kluger Y, Vega F, Moore EE, et al. Liver trauma: WSES 2020 guidelines. World J Emerg Surg 2020;15:24. doi:10.1186/s13017-020-00302-7.
6. Jiang H, Wang J. Emergency strategies and trends in the management of liver trauma. Front Med 2012;6:225–33. doi:10.1007/s11684-012-0186-6.

Patofisiologi Ruptur Hepar
Diskusi Terkait
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
18 Maret 2019
Trauma tumpul liver dengan terapi konservatif
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
8 Balasan
Selamat sore dok, ijin bertanya pertanyaan dari user, anak 14 thn mengalami trauma tumpul di perut sehingga menyebabkan robekan di liver, namun tidak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.