Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Keracunan Karbon Monoksida annisa-meidina 2025-09-26T10:20:55+07:00 2025-09-26T10:20:55+07:00
Keracunan Karbon Monoksida
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Keracunan Karbon Monoksida

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa tingkat rawat inap dan kematian pada laki-laki yang mengalami keracunan karbon monoksida lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kasus keracunan karbon monoksida juga lebih banyak terjadi di lingkungan tinggal dibandingkan tempat umum.[2,6,7]

Global

Insiden keracunan karbon monoksida (CO) sulit untuk dikuantifikasi secara akurat karena gejala yang bersifat sementara pada keracunan ringan, paparan yang tersembunyi dan tersebar luas, serta kemungkinan misdiagnosis. Namun demikian, sebuah studi memperkirakan insidensi kumulatif keracunan CO secara global mencapai sekitar 137 kasus per 1 juta populasi, dengan tren insidensi yang tetap stabil selama 25 tahun terakhir.[5,7,10]

Di Amerika Serikat, lebih dari 40.000 kasus toksisitas CO menyebabkan kunjungan ke unit gawat darurat (UGD) setiap tahunnya, dan sekitar 14.000 dari kasus tersebut berlanjut menjadi kasus rawat inap di rumah sakit, dimana 10% pulih sebagian, 23–47% mengalami sekuel neurologis onset lambat, dan 2% meninggal dunia.

Data dari American Association of Poison Control Centers tahun 2023 mencatat 13.681 kasus paparan tunggal CO, dimana 352 di antaranya adalah kasus disengaja (intentional), 372 kasus dengan luaran berat, dan 46 kasus kematian.[2,6,7]

Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki memiliki tingkat rawat inap dan angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Berdasarkan usia, bayi dan anak usia <9 tahun memiliki angka tertinggi kunjungan ke UGD. Kasus keracunan non-fatal paling umum terjadi pada anak usia 0-4 tahun, diikuti oleh remaja akhir dan dewasa muda (15-34 tahun.[6,7]

Sebagian besar paparan CO terjadi di lingkungan tempat tinggal (>76%), diikuti lingkungan tempat kerja (12%), sekolah, fasilitas kesehatan, dan area publik lainnya. Di rumah, tungku pembakaran menjadi sumber paparan paling umum (18,5%), diikuti oleh kendaraan bermotor, kompor, saluran gas, pemanas air, dan generator.[1,6]

Indonesia

Data epidemiologi nasional mengenai keracunan karbon monoksida di Indonesia belum tersedia.

Mortalitas

Sebuah studi menunjukkan angka kematian global akibat keracunan karbon monoksida sebesar 4,6 per 1 juta populasi setiap tahunnya, yang mana tingkat mortalitas tertinggi terjadi pada kelompok usia 85 tahun ke atas, yaitu 1,96 kematian per 100.000 penduduk. Hampir 70% kematian akibat keracunan CO yang tidak disengaja terjadi pada laki-laki. Aritmia jantung menjadi penyebab utama kematian dini akibat keracunan CO.[2,6,10]

Di Amerika Serikat, tingkat mortalitas akibat keracunan CO secara keseluruhan berkisar antara 1-3%, dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi pada kasus keracunan CO yang disengaja dibandingkan dengan kasus keracunan CO yang tidak disengaja. Terdapat sekitar 1.000-1.300 kematian akibat keracunan CO setiap tahunnya, yang mana dua pertiga di antaranya disebabkan oleh keracunan disengaja. Sekitar 30-40% kasus meninggal sebelum sempat mendapat perawatan di rumah sakit.[2,3,6]

Referensi

1. Savioli G, Gri N, Ceresa IF, Piccioni A, et al. Carbon Monoxide Poisoning: From Occupational Health to Emergency Medicine. J Clin Med. 2024. 13(9):2466. doi: 10.3390/jcm13092466.
2. Manaker S, Perry H. Carbon monoxide poisoning. Uptodate. 2024. https://www.uptodate.com/contents/carbon-monoxide-poisoning
3. Palmeri R, Gupta V. Carboxyhemoglobin Toxicity. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2023, PMID: 32491811.
5. Oliverio S. Current challenges in carbon monoxide poisoning diagnosis from an analytical perspective. Front Med (Lausanne). 2023. 10:1304294. doi: 10.3389/fmed.2023.1304294.
6. McMahon K, Launico MV. Carbon Monoxide Toxicity, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2025, PMID: 28613491.
7. Shochat GN. Carbon Monoxide Toxicity. Medscape. 2025. https://emedicine.medscape.com/article/819987-overview
10. Mattiuzzi C, Lippi G. Worldwide epidemiology of carbon monoxide poisoning, Human & experimental toxicology, 2020, 39(4), 387–392. https://doi.org/10.1177/0960327119891214

Etiologi Keracunan Karbon Monoksida
Diagnosis Keracunan Karbon Monok...

Artikel Terkait

  • Pedoman Penanganan Keracunan Akut Karbon Monoksida – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Keracunan Akut Karbon Monoksida – Ulasan Guideline Terkini
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 17 jam yang lalu
Kirim Rujukan Laboratorium bisa Dilakukan dengan Fitur myPatient!
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
2 Balasan
ALO Dokter.Dokter, sering pusing karena pasien kehilangan atau merusak kertas rujukan laboratorium? Tenang, myPatient dari Alomedika hadir sebagai solusinya....
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:11
Apabila sedang tidak ada SIP, apakah SKP terakumulasi?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dokter izin bertanya, saya kebetulan cuti dan tidak ada sip terpasang saat ini, kalau mengikuti seminar atau webinar diplataran sehat apakah skp...
dr. Wenny damayanti
Dibalas kemarin, 08:01
Apakah ada SKDI Terbaru dan dimana mendapatkannya?
Oleh: dr. Wenny damayanti
1 Balasan
Alo dokter izin bertanya, apakah ada SKDI terbaru? Dimana ya saya bisa mendapatkannya? Terimakasih banyak dokter sebelumnya

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.