Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Anafilaksis yogi 2021-06-18T17:26:59+07:00 2021-06-18T17:26:59+07:00
Anafilaksis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Anafilaksis

Oleh :
dr. Khrisna Rangga Permana
Share To Social Media:

Etiologi anafilaksis dapat terjadi sebagai respons terhadap hampir semua zat asing. Pemicu umum meliputi racun dari gigitan serangga atau sengatan, makanan, dan pengobatan. Makanan adalah pemicu paling umum pada anak-anak dan remaja. Obat-obatan dan gigitan serangga dan sengatan lebih umum pada orang dewasa yang lebih tua. Penyebab yang kurang umum meliputi: faktor fisik, agen biologis seperti semen, lateks, perubahan hormonal, aditif makanan seperti monosodium glutamat dan makanan, dan obat topikal. Faktor fisik seperti olahraga (dikenal sebagai anafilaksis akibat olahraga) atau suhu (baik panas atau dingin) juga dapat bertindak sebagai pemicu melalui efek langsung pada sel mast. Kejadian yang disebabkan olahraga sering dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu. Selama anestesi, agen penghambat neuromuskular, antibiotik, dan lateks adalah penyebab paling umum.  Penyebabnya lainnya yang tidak diketahui pada 32-50% kasus, disebut sebagai "anafilaksis idiopatik." Enam vaksin (MMR, varicella, influenza, hepatitis B, tetanus, meningokokus) dikenali juga sebagai penyebab anafilaksis, dan HPV pun bisa menyebabkan anafilaksis.[3]

Faktor Risiko

Orang dengan penyakit atopik seperti asma, eksim, atau rhinitis alergi berisiko tinggi terhadap anafilaksis dari makanan, lateks, dan agen radiokontras tapi tidak dari obat suntik atau sengatan. Satu studi pada anak-anak menemukan bahwa 60% memiliki riwayat penyakit atopik sebelumnya, dan anak-anak yang meninggal karena anafilaksis, lebih dari 90% menderita asma. Mereka yang menderita mastositosis atau status sosioekonomi yang lebih tinggi berisiko lebih tinggi. Semakin lama waktu sejak terpapar terakhir ke agen yang bersangkutan, semakin rendah risikonya. [7,8]

Sumber: R Gust, PHIL CDC, 1967. Alergi obat fenitoin. Sumber: R Gust, PHIL CDC, 1967.

Gambar: Anafilaksis juga dapat terjadi akibat obat. Pasien pada gambar menderita ruam generalisata akibat reaksi alergi terhadap fenitoin.

Referensi

3. Simons FE. Anaphylaxis. J Allergy Clin Immunol. 2008 Feb. 121(2 Suppl):S402-7; quiz S420.

Patofisiologi Anafilaksis
Epidemiologi Anafilaksis

Artikel Terkait

  • Pemberian Epinefrin yang Aman dan Tepat pada Kasus Anafilaksis
    Pemberian Epinefrin yang Aman dan Tepat pada Kasus Anafilaksis
  • Reaksi Alergi dan Anafilaksis terkait Vaksin COVID-19
    Reaksi Alergi dan Anafilaksis terkait Vaksin COVID-19
  • Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
    Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
Diskusi Terkait
Anonymous
26 hari yang lalu
Anafilaksis syok apakah dapat diberikan dengan Lidocain + epinephrine
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter jika ada pasien dengan syok anafilaksis tidak ada larutan epinefrin 1:1000, faskes lain jauh, obat yang mengandung epinefrin hanya apakah obat...
Anonymous
19 Oktober 2020
Pasien laki-laki usia 20 tahun datang dengan luka pada jempol kaki akibat menginjak keong
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok.Izin konsul.Lk usia 20 tahun.Datang kekilinik dengan keklinik dengan keadaan somnolen.Dari alo anamnesa, diketahui os +-/ 5 menit sebelumnya sedang...
dr.Rara Faudiah
18 Juli 2019
penanganan pada sengatan lebah
Oleh: dr.Rara Faudiah
8 Balasan
Halo dok, bagaimana penatalaksanaan pasien dengan keluhan gatal dan bengkak hampir di seluruh tubuh setelah disengat lebah, tidak sesak, dan sedikit sakit...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.