Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Anafilaksis yogi 2022-07-12T13:20:42+07:00 2022-07-12T13:20:42+07:00
Anafilaksis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Anafilaksis

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Data epidemiologi anafilaksis menunjukkan bahwa kondisi ini semakin sering terjadi di seluruh dunia. Anafilaksis bisa terjadi pada usia berapapun, namun lebih umum terjadi pada dewasa dibandingkan dengan anak. Pada populasi anak, remaja menempati prevalensi anafilaksis tertinggi (68,42%). Jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami anafilaksis berat dibandingkan dengan perempuan. Gejala urtikaria adalah gejala paling umum (98,68%) diikuti dengan gejala respirasi, angioedema, dan gastrointestinal.[6-8]

Global

Secara global, prevalensi anafilaksis seluruh dunia adalah 1-3%, dengan kecenderungan peningkatan prevalensi seiring waktu. Di Amerika Serikat pada tahun 2019, anafilaksis rekuren terjadi pada 9,64% populasi dewasa dan 15,75% pada anak. Penelitian tahun 2014 di Kanada menyatakan bahwa angka hospitalisasi akibat anafilaksis adalah hingga 0,26%. European Anaphylaxis Registry (EAR) tahun 2014 melaporkan sengatan binatang adalah penyebab anafilaksis terbanyak, diikuti dengan obat (22,4%).[1,7,9,17,18]

Indonesia

Hingga saat ini belum ada data yang secara spesifik meneliti epidemiologi anafilaksis di Indonesia.

Mortalitas

Angka mortalitas akibat anafilaksis cukup rendah. Angka mortalitas seluruh dunia berada pada kisaran 0,5 hingga 1 per juta penduduk. Di Amerika Serikat, diperkirakan terjadi 220 kematian akibat anafilaksis setiap tahun, dengan angka mortalitas di bawah 1 per juta penduduk. Laki-laki lebih sering mengalami anafilaksis yang fatal. Belum ada data mengenai mortalitas reaksi anafilaksis di Indonesia.[6,7]

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

1. McLendon K, Britni T S. Anaphylaxis. StatPearls. 2021.
6. Mikhail I, Stukus DR, Prince BT. Fatal Anaphylaxis: Epidemiology and Risk Factors. Curr Allergy Asthma Rep. 2021;21(4).
7. Turner PJ, Campbell DE, Motosue MS, Campbell RL. Global Trends in Anaphylaxis Epidemiology and Clinical Implications. J Allergy Clin Immunol Pract. 2020;8(4):1169–76. https://doi.org/10.1016/j.jaip.2019.11.027
8. Uppala R, Phungoen P, Mairiang D, Chaiyarit J, Techasatian L. Pediatric Anaphylaxis: Etiology and Predictive Factors in an Emergency Setting. Glob Pediatr Heal. 2021;8.
9. Regateiro FS, Marques ML, Gomes ER. Drug-Induced Anaphylaxis: An Update on Epidemiology and Risk Factors. Int Arch Allergy Immunol. 2020;181(7):481–7.
17. Yu JE, Lin RY. The Epidemiology of Anaphylaxis. Clin Rev Allergy Immunol. 2018;54(3):366.
18. Motosue MS, Bellolio MF, Van Houten HK, Shah ND, Campbell RL. Increasing Emergency Department Visits for Anaphylaxis, 2005-2014. J Allergy Clin Immunol Pract. 2017;5(1):171. Epub 2016 Nov 3.

Etiologi Anafilaksis
Diagnosis Anafilaksis

Artikel Terkait

  • Pemberian Epinefrin yang Tepat untuk Kasus Anafilaksis
    Pemberian Epinefrin yang Tepat untuk Kasus Anafilaksis
  • Reaksi Alergi dan Anafilaksis terkait Vaksin COVID-19
    Reaksi Alergi dan Anafilaksis terkait Vaksin COVID-19
  • Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
    Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
Diskusi Terkait
dr.Eltika Utari
22 hari yang lalu
Apakah pasien hipertensi yang disengat lebah boleh diinjeksi dexamethasone?
Oleh: dr.Eltika Utari
2 Balasan
Alo dokter, saya ada psien sengatan lebah di kaki 30 mnt yg lalu ,skrg mengeluh nyeri ditumit,bengkak dan merah hingga pergelangan kaki,nyeri menjalar ke...
Anonymous
04 Oktober 2022
Pasien wanita usia 27 tahun dengan edema pada digiti 1 manus dextra setelah tertusuk suntikan vaksin ayam
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien usia 27th bekerja di pabrik ayam. Datang dengan keluhan edema pada digiti 1 manus dextra setelah tertusuk...
Anonymous
23 April 2022
Anafilaksis syok apakah dapat diberikan dengan Lidocain + epinephrine
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter jika ada pasien dengan syok anafilaksis tidak ada larutan epinefrin 1:1000, faskes lain jauh, obat yang mengandung epinefrin hanya apakah obat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.