Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Atrial Septal Defect general_alomedika 2021-10-15T16:11:06+07:00 2021-10-15T16:11:06+07:00
Atrial Septal Defect
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Atrial Septal Defect

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Patofisiologi atrial septal defect (ASD) atau defek septum atrium melibatkan adanya lubang pada sekat yang memisahkan atrium kanan dan kiri jantung akibat penyakit jantung bawaan. Lubang ini akan menyebabkan komunikasi antar atrium, sehingga darah yang kaya oksigen dapat bercampur dengan darah yang miskin oksigen.

Karena tekanan pada atrium kiri lebih tinggi dibandingkan atrium kanan, pirau yang terjadi pada ASD normalnya adalah pirau kiri-ke-kanan. Pirau kiri-ke-kanan tidak menyebabkan darah yang miskin oksigen ikut mengalir ke sirkulasi sistemik. Oleh karena itu, ASD masuk ke dalam kelompok penyakit jantung bawaan yang asianotik.

Meskipun demikian, beban ventrikel kanan akan meningkat karena dialiri darah atrium kiri melalui pirau. Mekanisme ini menyebabkan oversirkulasi pada paru, sehingga dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan hipertensi pulmonal.

Adanya tekanan paru yang meningkat akibat hipertensi pulmonal menjadi awal mula penyebab berbaliknya arah pirau. Beban volume atrium dan ventrikel kanan yang meningkat karena teraliri darah dari atrium kiri ditambah dengan tekanan paru yang meningkat menyebabkan hipertrofi atrium dan ventrikel kanan. Hal ini menyebabkan arah pirau fisiologis dari ASD berbalik. Intoleransi aktivitas fisik, mudah lelah, sesak napas, dan sianosis dapat dengan mudah terjadi pada fase ini.[2,4]

Klasifikasi Atrial Septal Defect (ASD)

Atrial septal defect (ASD) memiliki 3 tipe mayor yaitu defek ostium sekundum, defek ostium primum, dan sinus venosus. Meskipun demikian, ASD juga dapat terjadi pada lokasi lain dan juga bisa diklasifikasikan menurut besarnya defek.

ASD Ostium Sekundum

ASD ostium sekundum terjadi pada 70% kasus ASD. Letak ASD ostium sekundum biasanya ada di dekat septum fossa ovalis. ASD jenis ini dapat disebabkan karena salah satu dari dua hal: yakni pertumbuhan septum sekundum yang terhambat atau resorbsi yang berlebihan pada septum primum. Ukuran defeknya bervariasi antara 3 mm hingga lebih dari 20 mm.

ASD ostium sekundum biasanya terjadi sendiri atau dapat bersamaan dengan ASD jenis lain, seperti ASD sinus venosus atau ASD ostium primum. Sejumlah pasien dengan tipe ASD ini juga didapati memiliki kelainan katup mitral berupa prolaps katup mitral.

ASD ostium sekundum sering terjadi bersamaan dengan sindrom Holt-Oram yang disebabkan mutasi pada gen TBX5, GATA4, MYH6, atau NKX2-5. Sindrom ini ditandai oleh defek pada ekstremitas atas dan adanya defek septum jantung, yang paling sering berupa ASD ostium sekundum. Kelainan kongenital lain yang sering terjadi bersamaan dengan ASD ostium sekundum adalah sindrom Noonan, sindrom Treacher Collins, dan Thrombocytopenia-absent radii syndrome.

ASD Ostium Primum

ASD ostium primum terjadi pada 15-20% dari total jumlah keseluruhan kasus ASD. Defek pada bagian ini disebabkan fusi yang tak lengkap dari septum primum dengan bantalan endokardium. Lokasi defeknya sangat berdekatan dengan katup atrioventrikuler (AV), sehingga pada beberapa kasus ikut mempengaruhi katup AV menjadi terdeformasi dan tidak kompeten. Misalnya, bagian daun katup anterior atau yang berdekatan dengan septum interatrial pada katup mitral memiliki celah. Katup trikuspidal biasanya tidak terpengaruh.

ASD Sinus Venosus

ASD sinus venosus terjadi pada 5-10% total kasus ASD secara keseluruhan. ASD tipe ini ditandai dengan adanya malposisi dari pintu masuk vena cava superior yang malah menduduki septum atrium (terjadi fusi abnormal). Komunikasi antara atrium kanan dan kiri terjadi melalui lubang masuk vena yang menduduki atrium dan terletak di area fossa ovalis. Seringnya juga terdapat suatu saluran anomali dari vena pulmonalis superior kanan. Anomali ini dapat bermuara ke atrium kanan, vena cava superior, atau vena cava inferior.

ASD Sinus Koroner

ASD sinus koroner terjadi kurang dari 1% dari total keseluruhan kasus ASD. ASD tipe ini terjadi sebagian atau secara keseluruhan (berupa sinus koronaria yang tak memiliki atap). Banyak dari pasien ASD jenis sinus koroner juga memiliki vena cava superior kiri yang persisten.

ASD Berdasarkan Ukuran Defek

Klasifikasi ASD berdasarkan besarnya ukuran defek adalah:

  • Sangat kecil (trivial): diameter < 3mm
  • Kecil (small): diameter 3 mm hingga < 6 mm
  • Sedang (moderate): diameter 6 mm hingga 8 mm
  • Besar (large): diameter > 8 mm

Klasifikasi berdasarkan ukuran defek tersebut juga harus disesuaikan dengan usia pasien. Sebagai contoh, suatu defek ASD yang berukuran 6 mm mungkin tidak begitu berdampak klinis bagi pasien dewasa, tetapi sangat berpengaruh terhadap kondisi klinis seorang neonatus.[1,3,5]

Referensi

1. Vick G, Bezold L. Isolated atrial septal defects in children: classification, clinical features, and diagnosis. UpToDate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/isolated-atrial-septal-defects-asds-in-children-classification-clinical-features-and-diagnosis
2. Menillo AM, Lee LS, Pearson-Shaver AL. Atrial Septal Defect. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535440/
3. Adler D. Atrial Septal Defect. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/162914-overview
4. Le Gloan L, Legendre A, Iserin L, Ladouceur M. Pathophysiology and natural history of atrial septal defect. J Thorac Dis. 2018;10(Suppl 24):S2854-S2863. doi:10.21037/jtd.2018.02.80

Pendahuluan Atrial Septal Defect
Etiologi Atrial Septal Defect

Artikel Terkait

  • Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
    Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
  • Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
    Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
  • Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
    Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 07:07
Nyeri dada tidak menjalar pada pasien anak dengan PJB asianotik
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Saya ada pasien anak dengan PJB, saat ini mengeluhkan nyeri dada bagian tengah tidak menjalar, hasil EKG baik. Pasien sudah mendapatkan program...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 09:53
Cardiac arrest pada pasien PJB
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok bagainana penanganan cardiac arrest pada pasien pjb baik dewasa maupun anak, saya baca di ESC tidak disarankan CPR pada kasus pjb, untuk itu apakah kita...
Anonymous
Dibalas 21 Maret 2024, 08:35
Pasien Neonatus dengan ASD dan VSD
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin Bertanya, Newborn dengan CHD, didiagnosis ASD dan VSD,baiknya untuk kondisi seperti ini segera di tutup dengan tindakan atau baiknya di tunggu sampai...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.