Epidemiologi Proktitis
Epidemiologi proktitis berkaitan dengan insidensi penyakit yang mendasarinya. Belum ada data epidemiologi nasional terkait proktitis di Indonesia.
Global
Secara umum, proktitis lebih banyak ditemukan pada pasien dewasa. Terapi radiasi menyebabkan 5-20% kasus proktitis di Amerika serikat, umumnya dalam 6 bulan terapi dan dosis total > 50 Gy.[1]
Proktitis akibat infeksi menular seksual, seperti gonorrhea dan klamidia, lebih banyak dialami oleh dewasa muda, dengan insidensi lebih tinggi pada pria. Di antara pria yang berhubungan seksual dengan pria, prevalensi klamidia rektal adalah 9% dan gonorrhea rektal 5%.
Pada pasien dengan kolitis ulseratif, 30% pasien mengalami keterlibatan mukosa rektum.[4]
Indonesia
Data epidemiologi proktitis belum tersedia.