Penatalaksanaan Proktitis
Penatalaksanaan proktitis bergantung dari etiologi yang mendasarinya. Proktitis dapat disebabkan oleh inflammatory bowel disease (IBD), infeksi menular seksual, ataupun radiasi.
Proktitis Akibat Gonorrhea
Proktitis akibat gonorrhea dapat diobati dengan antibiotik. Antibiotik pilihan pada infeksi N. gonorrhoeae adalah ceftriaxone 250 mg intramuskular dosis tunggal; ditambah azithromycin 1 gram per oral dosis tunggal. Regimen alternatif adalah cefixime 400 mg per oral dosis tunggal dengan doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari selama 7 hari.[4]
Proktitis Akibat Klamidia
Proktitis akibat klamidia diobati dengan antibiotic azithromycin 1 gram dosis tunggal atau doxycycline 100 mg dua kali sehari selama 7 hari. Regimen alternatif dapat memilih antara erythromycin 500 mg 4 kali sehari selama 7 hari; atau levofloxacin 500 mg 1 kali sehari selama 7 hari; atau ofloxacin 300 mg 2 kali sehari selama 7 hari.[11]
Proktitis Akibat Limfogranuloma Venereum
Proktitis akibat limfogranuloma venereum diobati dengan doxycycline 100 mg 2 kali sehari selama 21 hari. Erythromycin atau azithromycin dapat digunakan sebagai alternatif dalam periode yang sama yaitu 21 hari.[4]
Proktitis Herpes
Proktitis herpes diobati dengan acyclovir 400 mg per oral 3 kali sehari; atau valacyclovir 1 gram 2 kali sehari; atau famciclovir 250 mg 3 kali sehari selama 7-10 hari. Lama pengobatan bisa diperpanjang jika belum didapatkan resolusi.[4]
Proktitis Akibat Sifilis
Proktitis akibat sifilis dapat diobati dengan penicillin benzathine 2,4 juta unit intramuskular dosis tunggal.[11]
Proktitis Akibat Inflammatory Bowel Disease
Pedoman American College of Gastroenterology (ACG) and American Gastroenterological Association (AGA) merekomendasikan penggunaan mesalamine topikal atau supositoria dengan dosis 1 gram per hari hingga tercapai remisi pada pasien dengan proktitis ulseratif derajat ringan hingga sedang. Penggunaan kortikosteroid, baik topikal maupun sistemik, tidak disarankan kecuali remisi tidak tercapai atau pasien mengalami intoleransi, hipersensitivitas, ataupun refrakter terhadap mesalamine. Kortikosteroid yang dapat dipilih mencakup hydrocortisone, prednisolone, budesonide, atau beclomethasone.[12]
Proktitis Radiasi
Radiasi pada dosis tertentu dapat menyebabkan kerusakan epitel mukosa rektum dan menyebabkan proktitis. Hingga saat ini, belum ada panduan tata laksana untuk proktitis radiasi. Beberapa agen yang diduga dapat bermanfaat antara lain sukralfat enema topikal, Short Chain Fatty Acid (SCFA) topikal, 5- Aminosalicylic Acid (5-ASA) topikal, steroid topikal, dan formaldehid 4% topikal.[10,13]
Pembedahan
Terapi pembedahan pada proktitis jarang dilakukan. Belum ada konsensus terkait terapi pembedahan pada proktitis, namun beberapa indikasi dilakukan pembedahan adalah:
- Striktur atau obstruksi rektum
- Perforasi rektum
- Fistula
- Perdarahan yang tidak tertangani
- Nyeri yang tidak tertangani[10]