Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Alomedika Hipotiroid annisa-meidina 2025-07-10T09:36:20+07:00 2025-07-10T09:36:20+07:00
Hipotiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription Alomedika

Panduan e-Prescription Alomedika Hipotiroid

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Panduan e-prescription untuk hipotiroid ini dapat digunakan oleh Dokter saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Hipotiroid merupakan gangguan endokrin yang ditandai kekurangan hormon tiroid. Pada hipotiroid primer, kelenjar tiroid tidak bisa menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Pada hipotiroid sekunder, produksi hormon tiroid menurun karena rendahnya thyroid stimulating hormone (TSH) dari pituitari. Sementara itu, hipotiroid tersier terjadi karena penurunan sekresi thyrotropin releasing hormone (TRH) oleh hipotalamus.[1-3]

Tanda dan Gejala

Beberapa tanda dan gejala hipotiroid yang mungkin terjadi adalah:

  • Rasa lelah, tidak berenergi, letargi
  • Penurunan kecepatan gerak dan bicara
  • Peningkatan berat badan
  • Intoleransi terhadap cuaca dingin
  • Konstipasi
  • Kulit kering, jaundice

  • Rambut rontok, rapuh, dan kering

  • Perubahan siklus menstruasi dan gangguan fertilitas
  • Labilitas emosional, depresi, dan gangguan konsentrasi
  • Rasa penuh dan nyeri di tenggorokan (tiroiditis Hashimoto)
  • Myxedema, pitting edema di ekstremitas bawah, dan ascites
  • Goiter difus ataupun noduler[1-3]

Peringatan

Tanda dan gejala hipotiroid cenderung kurang spesifik, sehingga diagnosis secara klinis saja mungkin sulit ditegakkan. Bila diagnosis belum ditegakkan secara pasti, pasien perlu dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung, guna menjalani pemeriksaan fisik, laboratorium, dan USG leher.[1-3]

Medikamentosa

Levotiroksin merupakan terapi standar untuk hipotiroid primer, sekunder, maupun tersier. Terapi dapat segera dimulai pada pasien hipotiroid dengan kadar TSH >10 mU/L. Sementara itu, pada hipotiroid subklinis ringan (TSH 4‒10 mU/L) dengan gejala minimal atau asimptomatik, pasien bisa diberikan terapi atau dilakukan observasi tahunan tanpa terapi.[4,5]

Di Indonesia, levotiroksin tersedia dalam bentuk tablet 50 µg dan tablet 100 µg. Dosis pemberian ditentukan oleh usia dan komorbid pasien.

Pasien Dewasa

Dosis levotiroksin peroral untuk orang dewasa adalah:

  • Dosis inisial: 1,6 µg/kgBB/hari (80 µg/hari untuk berat badan 50 kg)
  • Dosis dapat ditingkatkan sebesar 12,5–25 µg/hari setiap 6–8 minggu bila perlu
  • Titrasi dilakukan sesuai hasil pemantauan laboratorium[5]

Pasien Dewasa dengan Penyakit Jantung dan Pasien Lansia

Pada orang dewasa dengan penyakit jantung ataupun lansia (>65 tahun), dosis levotiroksin adalah:

  • Dosis inisial: 25 µg/hari
  • Dosis bisa ditingkatkan sebesar 12,5–25 µg/hari setiap 4–6 minggu bila perlu
  • Titrasi dilakukan sesuai hasil pemantauan laboratorium[5]

Pasien Anak-Anak

Pada pasien anak, dosis levotiroksin tergantung pada kelompok usia, yaitu:

  • Usia 0‒3 bulan: 10‒15 µg/kgBB/hari
  • Usia 3‒6 bulan: 8‒10 µg/kgBB/hari
  • Usia 6‒12 bulan: 6‒8 µg/kgBB/hari
  • Usia 1‒5 tahun: 5‒6 µg/kgBB/hari
  • Usia 6‒12 tahun: 4‒5 µg/kgBB/hari
  • Usia >12 tahun dengan pertumbuhan dan pubertas belum lengkap: 2‒3 µg/kgBB/hari
  • Usia >12 tahun dengan pertumbuhan dan pubertas lengkap: 1,6 µg/kgBB/hari[5]

Levotiroksin diberikan juga untuk terapi hipotiroid kongenital, yang diberikan sesegera mungkin saat diagnosis ditegakkan. Waktu terbaik pemberian levotiroksin adalah sebelum bayi berusia 2 minggu. Tata laksana dengan berobat jalan dapat diberikan untuk bayi dengan hipotiroid kongenital. Namun, bayi perlu dirawat inap jika mengalami gejala klinis malas minum dan kurang aktif.[6]

Dosis awal levotiroksin adalah 10−15 μg/kgBB/hari, kemudian dosis disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TSH dan fT4 berkala dan sesuai umur. Pemantauan hormon TSH dan fT4 dilakukan pada waktu berikut:

  • Setiap 1‒3 bulan sampai umur 12 bulan
  • Setiap 2‒4 bulan saat umur 1‒3 tahun
  • Setiap 3‒12 bulan pada usia 3‒18 tahun
  • Harus diulang dalam waktu 4‒6 minggu setelah perubahan dosis levotiroksin[6]

Penggunaan pada Ibu Hamil

Levotiroksin juga merupakan terapi pilihan pada ibu hamil dengan hipotiroid. Kehamilan umumnya meningkatkan kebutuhan levotiroksin. Dokter harus memantau dengan ketat sesuai hasil pemeriksaan laboratorium.[5]

Dosis levotiroksin untuk pasien hamil dengan hipotiroid adalah:

  • Baru terdiagnosis hipotiroid saat hamil diberikan dosis inisial 1,8 µg/kgBB/hari, yang disesuaikan setiap 4 minggu berdasarkan hasil laboratorium
  • Sudah terdiagnosis hipotiroid sejak belum hamil: terapi dilanjutkan selama kehamilan, dengan titrasi setiap 4 minggu sesuai hasil laboratorium[5]

Referensi

1. Chaker L, Bianco AC, et al. Hypothyroidism. Lancet. 2017;390(10101):1550-62.
2. Halawani MS, Nughays RO, et al. Causes, diagnosis, and management of hypothyroidism. The Egyptian Journal of Hospital Medicine. 2018;71(1): 2250-2.
3. Orlander PR. Hypothyroidism. Medscape. 2024. https://emedicine.medscape.com/article/122393-overview#a2
4. Walsh JP. Managing thyroid disease in general practice. Med J Aust. 2016 Aug 15;205(4):179-84.
5. Eghtedari B, Correa R. Levothyroxine. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539808/
6. Wassner AJ, Cherella CE. Congenital hypothyroidism: insights into pathogenesis and treatment. Int. J. Pediatr Endocrinol. 2017. DOI 10.1186/s13633-017-0051-0

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hi...
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 11 Juli 2025, 07:32
Berapa Poin Dokter? Cek Alomedika Point Dokter Sekarang dan Raih Hadiah Menarik!
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter. Sudah cek berapa Alomedika Point yang Dokter kumpulkan sekarang?Yuk, cek sekarang juga di aplikasi Alomedika! Bisa jadi point dokter sudah cukup...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Ruam tidak gatal tdk panas apakah tinea atau dermatitis numular? Bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
ALO Dokter. Ruam sperti d gambar.. tidak gatal, tidak panas.. krg lebih sudh 2 mingguRiwayat minum obat ketokonazol tab 1x200mg slma 10 hr. Mikonazal salp.....
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 10 Juli 2025, 07:33
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG DERMATOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang DERMATOLOGI yang telah memposting kasus dermatologi menarik di minggu lalu. Pemenang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.