Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tinea Versicolor general_alomedika 2022-11-15T08:53:23+07:00 2022-11-15T08:53:23+07:00
Tinea Versicolor
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription Alomedika

Pendahuluan Tinea Versicolor

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Tinea versicolor atau pityriasis versicolor adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Malassezia. Malassezia sendiri merupakan jamur komensal pada kulit. Tinea zia versicolor terjadi ketika terdapat pertumbuhan Malassezia berubah menjadi filamen patogenik.[1,4,5]

Pertumbuhan filamen patogenik Malassezia dapat terjadi akibat  predisposisi genetik, kondisi lingkungan yang hangat dan lembab, imunodefisiensi, kehamilan, kulit berminyak, dan aplikasi lotion atau krim dengan kandungan minyak tinggi.[1,4,5]

Gambar 1. Lesia tinea versicolor. Sumber : Rosenau S, Wikimedia Commons, 2007 Gambar 1. Lesia tinea versicolor. Sumber : Rosenau S, Wikimedia Commons, 2007

Tinea versikolor umumnya ditemukan daerah tropis. Di Indonesia, tinea versicolor merupakan penyakit dermatomikosis terbanyak kedua di antara dermatofitosis lain (tinea corporis dan tinea pedis).[7]

Manifestasi klinis tinea versicolor dapat berupa perubahan pigmentasi dimana ditemukan lesi makulopapular hiperpigmentasi, hipopigmentasi, atau eritema, disertai skuama halus dan pruritus. Predileksi penyakit ini adalah di dada dan punggung, tetapi dapat pula mengenai lengan atas, leher, dan wajah.[1]

Diagnosis tinea versicolor dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis saja. Pada pemeriksaan penunjang dengan pewarnaan KOH, akan ditemukan gambaran spaghetti and meatballs.[2]

Pemberian antifungal topikal adalah regimen tatalaksana pilihan pada tinea versicolor. Pasien dapat diberikan ketoconazole krim atau sampo, zinc pyrithione sampo, selenium sulfida sampo, atau sulfur + asam salisilat sampo. Pada lesi yang ekstensif dapat diberikan antifungal sistemik berupa fluconazole 300 mg per minggu selama 2 minggu, atau itraconazole 200 mg per hari selama 5-7 hari.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Hudson A, Sturgeon A, Peiris A. Tinea versicolor. JAMA. 2018; 320(13):1396. DOI : 10.1001/jama.2018.12429
2. Crouse LN. Tinea versicolor. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1091575-overview#a3
3. Renati S, CUkras A, Bigby M. Pityriasis versicolor. BMJ. 2015; 350: h 1394. https://doi.org/10.1136/bmj.h1394
4. Kallini JR. Riaz F, Khachemune A. Tinea versicolor in dark-skinned individuals. Internasional Journal of Dermatology. 2014 ; 53 : 137-141
5. Santana JO, Anrade de Azevedo FL, Campos PD, Filho. Pityriasis versicolor : clinical – epidemiological characterization of patients in the urban area of Buerarema-BA, Brazil. An Bras Dermatol.2013; 88(2):216-221
7. Radiono S, Suyosos S, Bramono K. Tinea versicolor. Dalam : Bramono K, Suoyso S, Indriatmi W, Ramali LM, Widaty S, Ervianti E. Dermatomikosis superficialis. Ed ke -2. Jakarta : Badan Penerbit FKUI ; 2013. H.24-34

Patofisiologi Tinea Versicolor
Diskusi Terkait
Anonymous
10 November 2022
Bercak hitam melebar dan tersebar di seluruh paha dan bokong
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokIzin berdiskusiSaya mendpatkan user wanita umur 22 tahun dgn keluhan bercak hitam melebar dan tersebar di seluruh paha kanan kiri dan di area bokong,...
Anonymous
11 Agustus 2022
Terapi yang tepat untuk penderita tinea versicolor menahun
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Ijin bertanya dok seorang ibu yg menderita tinea versicolor selama 25 thn .selama ini beliau menggunakan obat topical sec terus menerus dengan ketoconazole...
Anonymous
15 Juli 2022
Terapi tinea versicolor untuk pasien ibu menyusui
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, ijin bertanya..Ibu N usia32 thn busui, terdapat panu di kedua lengan, badan, dan punggung, RPO kalpanak dikatakan tidak membaik.Terapi yg diberikan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.