Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Tinea Versicolor general_alomedika 2020-01-10T15:51:22+07:00 2020-01-10T15:51:22+07:00
Tinea Versicolor
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Tinea Versicolor

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Patofisiologi tinea versicolor dimulai ketika Malassezia furfur berubah bentuk menjadi miselia. Malassezia merupakan jamur kulit yang secara komensal terdapat pada kulit yang sehat dan biasa terdapat pada area yang berminyak seperti daerah muka, kulit kepala dan punggung. Orang imunokompeten dapat mengeleminasi Malassezia melalui monocyte-derived dendritic cells yang memfagosit organisme ini, sehingga mengaktifkan respon adaptif sel T-helper.

Malassezia dapat menyebabkan tinea versicolor ketika berubah menjadi bentuk filamentosa patogenik. Faktor yang menyebabkan perubahan patogenik ini dapat disebabkan oleh predisposisi genetik, kondisi lingkungan yang hangat dan lembap), imunodefisiensi, kehamilan, kulit berminyak, dan aplikasi lotion atau krim dengan kandungan minyak tinggi.

Perubahan Pigmentasi

Patofisiologi terjadinya lesi hipopigmentasi berbeda dengan lesi hiperpigmentasi. Pada lesi hipopigmentasi, terjadi perusakan melanosit dan inhibisi tirosinase oleh asam dicarboxylic yang diproduksi oleh Malassezia. Selain itu, juga terjadi akumulasi dari lipid-like material pada stratum korneum yang menghalangi sinar ultraviolet.

Lesi hiperpigmentasi diduga disebabkan oleh efek langsung dari inflamasi. Dilaporkan bahwa lesi hiperpigmentasi memiliki lapisan keratin yang lebih tebal, serta spora Pityrosporon dan hifa yang lebih banyak. [1,4,5]

Referensi

1. Hudson A, Sturgeon A, Peiris A. Tinea versicolor. JAMA. 2018; 320(13):1396. DOI : 10.1001/jama.2018.12429
4. Kallini JR. Riaz F, Khachemune A. Tinea versicolor in dark-skinned individuals. Internasional Journal of Dermatology. 2014 ; 53 : 137-141
5. Santana JO, Anrade de Azevedo FL, Campos PD, Filho. Pityriasis versicolor : clinical – epidemiological characterization of patients in the urban area of Buerarema-BA, Brazil. An Bras Dermatol.2013; 88(2):216-221

Pendahuluan Tinea Versicolor
Etiologi Tinea Versicolor

Artikel Terkait

  • Tinea Versicolor – Panduan E-Prescription Alomedika
    Tinea Versicolor – Panduan E-Prescription Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
28 Februari 2021
Penanganan untuk tinea versikolor apakah tepat diberikan obat antifungi sistemik
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter! Saya mau menanyakan pada pasien dengan tinea versikolor yang luas apakah pemmberian antifungi sistemik seperti grisefulvin dapat diberikan...
dr. Reynaldi Syarifu Rachman
27 Agustus 2020
Bercak putih dan gatal dalam chat bersama dokter, terapi apa yang tepat?
Oleh: dr. Reynaldi Syarifu Rachman
10 Balasan
Alo dokter,Izin berdiskusi kasus ya dok. Seorang wanita, usia 25 tahun mengeluhkan bercak putih dan gatal pada dahi nya. Keluhan ini dirasakan sejak kurang...
dr.Teguh Dwi Wicaksono
18 Januari 2020
Penggunaan kombinasi coal tar dan antifungal sebagai terapi untuk mengatasi pityriasis versicolor
Oleh: dr.Teguh Dwi Wicaksono
1 Balasan
AlodokMohon advicenya apakah bisa penggunaan coal tar krim sbg terapi yg dikombinasikan dg antifungal pada ptiriasis versicolor?Terimakasih dok

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.