Epidemiologi Scarlet Fever
Epidemiologi scarlet fever terkait dengan peningkatan kejadian scarlet fever di beberapa negara sejak beberapa tahun terakhir. Penyebab peningkatan tidak diketahui secara pasti, namun diduga karena adanya perubahan strain bakteri, resistensi antibiotik, dan tidak tersedianya vaksin yang efektif untuk kasus scarlet fever. Tingkat mortalitas scarlet fever mengalami penurunan yang signifikan setelah adanya terapi antibiotik.
Global
Pada beberapa tahun terakhir, telah terjadi wabah scarlet fever di beberapa negara. Negara bagian Asia, seperti Hongkong dan Cina, mengalami peningkatan kasus scarlet fever sejak tahun 2011. Pada sebuah studi epidemiologi di Hongkong didapatkan insidens scarlet fever per tahun pada anak dibawah usia 5 tahun pada tahun 2005-2010 sebesar 3,3/10.000 menjadi 18,1/10.000 pada tahun 2012-2015.[9,10]
Studi epidemiologi lain di Cina pada tahun 2005-2015, didapatkan rerata insidens scarlet fever per tahunnya yaitu 1,87 per 100.000 orang, dengan 83,67% didapatkan pada anak usia 3-9 tahun. Studi lain di Shenyang, Cina pada tahun 2018 didapatkan insidens scarlet fever per tahun sebesar 31,24 per 100.000.[5,8]
Peningkatan lain juga didapatkan di Inggris, dengan 8,2 kasus per 100.000 orang pada tahun 2012, meningkat menjadi 33,2 per 100.000 orang pada tahun 2016. Peningkatan kasus juga dilaporkan pada negara lain seperti Vietnam, dan Amerika Serikat. Penyebab dari peningkatan kasus ini belum diketahui secara pasti, namun diduga karena adanya perubahan strain bakteri, resistensi antibiotik, dan tidak tersedianya vaksin yang efektif untuk kasus scarlet fever.[8,10,11]
Indonesia
Hingga saat ini tidak ada data mengenai jumlah kasus scarlet fever di Indonesia. Kasus scarlet fever terutama disebabkan oleh faringitis yang disebabkan oleh GAS. Studi di Palembang pada tahun 2012 terhadap 96 anak usia 3-14 tahun, mendapatkan kasus faringitis yang disebabkan oleh GAS sebesar 13,5%. Studi lain di Bali (2011-2012) terhadap 114 anak usia 3-14 tahun, menunjukkan kasus faringitis yang disebabkan oleh GAS sebesar 7,9%.[3,4,12,13]
Mortalitas
Tingkat mortalitas scarlet fever saat ini sudah menurun signifikan, yaitu dari 15-20% pada masa antibiotik belum ditemukan, menjadi kurang dari 1%. Penurunan angka mortalitas ini terjadi setelah penemuan terapi antibiotik dan semakin membaik karena adanya peningkatan status kekebalan populasi, serta perbaikan kondisi sosioekonomi.[3,14]