Patofisiologi Scarlet Fever
Patofisiologi scarlet fever diawali oleh bakteri Group A Streptococcus (GAS) yang menginfeksi tubuh. Transmisi terjadi melalui kontak langsung dengan penderita dan melalui droplet sekret hidung atau saliva yang keluar pada saat orang terinfeksi batuk atau bersin. Lokasi penularan terutama terjadi pada tempat yang ramai, seperti di sekolah dan tempat penitipan anak. Transmisi melalui makanan dapat terjadi meskipun jarang.[4]
Fokus infeksi terutama berasal dari faring dan tonsil. Lesi kulit dapat menjadi fokus infeksi, meskipun jarang terjadi. Hanya sekitar 10% bakteri GAS yang menyebabkan penyakit, dapat mengeluarkan toksin yang menyebabkan scarlet fever. Masa inkubasi scarlet fever kurang lebih 2-5 hari. Ruam timbul sebagai reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap eksotoksin pirogenik (toksin eritrogenik, tipe A, B, atau C) yang dikeluarkan oleh bakteri.[4-7]
Masa infeksius terutama pada stadium akut penyakit. Kemampuan penderita untuk mentransmisikan bakteri, pada umumnya akan hilang dalam 24 jam setelah pemberian antibiotik. Anak dapat kembali ke sekolah pada saat anak sudah afebris, dan 24 jam setelah pemberian antibiotik.[4]