Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Alopecia Androgenetik pada Pria monika-natalia 2023-03-16T10:35:49+07:00 2023-03-16T10:35:49+07:00
Alopecia Androgenetik pada Pria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Alopecia Androgenetik pada Pria

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Alopecia androgenetik pada pria (AAG), kebotakan pria atau male pattern hair loss (MPHL), merupakan kerontokan rambut yang ditentukan secara genetik, berpola, dan progresif dari kulit kepala.

Pada pria, kerontokan rambut paling menonjol pada daerah vertek dan frontotemporal,  berbeda dengan alopecia androgenetik pada wanita dimana kerontokan terjadi secara difus antara frontal dan puncak kulit kepala tanpa mempengaruhi garis rambut frontal.[1-3]

Alopecia Androgenetik pada Pria-min

Alopecia androgenetik disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan hormonal. Dihydrotestosterone (DHT) adalah hormon utama yang bertanggung jawab untuk alopecia androgenetik. DHT menyebabkan kerontokan rambut di kulit kepala dengan menginduksi perubahan pada folikel rambut. Rambut yang dihasilkan oleh folikel yang terkena menjadi semakin kecil diameternya, lebih pendek panjangnya, dan warnanya lebih terang yang disebut dengan rambut vellus, sampai akhirnya folikel menyusut sepenuhnya dan berhenti memproduksi rambut hingga terjadi kebotakan.[1,4]

Kerontokan rambut pada alopecia androgenetik terjadi secara bertahap hingga timbul kebotakan. Dalam anamnesis, perlu ditanyakan riwayat kebotakan dalam keluarga serta riwayat penyakit lain yang dapat menimbulkan kerontokan rambut seperti sindrom metabolik, penyakit ovarium, gangguan fungsi tiroid, dan anemia defisiensi besi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pola kerontokan rambut terutama di daerah frontal, parietal, atau vertex. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah digunakan untuk menyingkirkan diagnosis. Pemeriksaan histologi dan biopsi hanya dilakukan bila diagnosis masih belum jelas.[1-5]

Penatalaksanaan alopecia androgenetik pada pria sebagai terapi lini pertama adalah minoxidil topikal dan finasteride. Efek pengobatan mulai terlihat setelah kurang lebih 4 bulan pengobatan, setelah itu pengobatan perlu dipertahankan tanpa batas waktu. Jika pengobatan dihentikan, rambut yang diperoleh akan hilang dalam beberapa bulan.

Obat lain yang dapat digunakan untuk kebotakan adalah dutasteride, yang dapat dijadikan alternatif pada pasien yang gagal diterapi dengan finasteride. Antiandrogen, seperti spironolactone dan siproteron asetat, digunakan pada alopecia androgenetik wanita.

Penatalaksanaan lain yang dapat dilakukan adalah melalui transplantasi rambut. Namun, pasien perlu memiliki sumber donor dalam jumlah yang cukup (lebih dari 40 unit folikel/cm2) untuk menutupi area kebotakan.[1-6]

Referensi

1. Ho CH, Sood T, Zito PM. Androgenetic Alopecia. [Updated 2021 Nov 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430924/
2. Mysore V, Parthasaradhi A, Kharkar RD, et al. Expert consensus on the management of Androgenetic Alopecia in India. International journal of trichology, 2019. 11(3), 101–106. https://doi.org/10.4103/ijt.ijt_24_19
3. Feinstein RP. Androgenetic Alopecia Treatment & Management. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1070167-overview
4. British Association of Dermatologists. Androgenetic Alopecia. 2015. https://www.bad.org.uk/shared/get-file.ashx?id=153&itemtype=document
5. Ding Q, Xu YX, Sun WL, et al. Early-onset androgenetic alopecia in China: a descriptive study of a large outpatient cohort. The Journal of international medical research, 48(3), 2022. 300060519897190. https://doi.org/10.1177/0300060519897190
6. Salman KE, Altunay IK, Kucukunal NA, Cerman AA. Frequency, severity and related factors of androgenetic alopecia in dermatology outpatient clinic: hospital-based cross-sectional study in Turkey. Anais brasileiros de dermatologia, 2017. 92(1), 35–40. https://doi.org/10.1590

Patofisiologi Alopecia Androgene...

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
Diskusi Terkait
Anonymous
17 hari yang lalu
Terapi kerontokan rambut pada wanita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien seorang wanita dengan keluhan kerontokan rambut yang berlangsung lebih 10 tahun. Awal mulanya pasien menderita thypus dan...
Anonymous
19 hari yang lalu
Terapi PRP untuk masalah kebotakan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya utk TS dr.SpKK.....utk menangani pasien dng masalah kebotakan, apakah dng PRP bisa menumbuhkan kembali rambut di area kebotakan yg sudah tidak...
Anonymous
26 Februari 2023
Tata laksana rambut rontok yang bertambah banyak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, selamat sore....Pasien 32 thn, dtg dgn keluhan rambur rontok, kurang lbh 1 bulanan.Awalnya pasien pernah mengalami rambut rontok jika ramburnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.