Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Transplantasi Rambut adira-deandra-chairie 2023-03-16T09:58:57+07:00 2023-03-16T09:58:57+07:00
Transplantasi Rambut
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Transplantasi Rambut

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Transplantasi rambut merupakan tindakan restorasi rambut yang populer untuk penanganan kebotakan. Transplantasi rambut termasuk dalam prosedur estetik yang menggunakan teknik pemindahan unit folikuler (follicular unit transplantation atau FUT) dan ekstraksi unit folikuler (follicular unit extraction atau FUE). [1-3]

Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi, dan media sosial yang banyak menampilkan visual, maka aspek estetik dan penampilan menjadi sangat penting bagi semua orang. Masalah kebotakan dapat menyebabkan gangguan kepercayaan diri.[4]

Fue,Hair,Transplant,Follicular,Unit,Extraction,Operation

Alasan pasien menjalani transplantasi rambut seringkali karena aspek estetik. Jenis kebotakan yang paling sering membuat pasien menjalani prosedur transplantasi rambut adalah alopecia androgenetik pada laki-laki dan pada wanita. Tidak semua tipe kebotakan cocok untuk dilakukan transplantasi rambut.[1]

Berbagai cara dan modalitas medis untuk mengurangi kebotakan sudah berlangsung sejak lama, tetapi seringkali pasien merasa tidak puas dan tidak optimal. Selain itu, pasien juga merasa tidak efisien karena lamanya waktu terapi serta harus melakukan kunjungan berkala ke klinik.[4]

Transplantasi rambut dinilai menjadi solusi yang efektif dan memuaskan. Transplantasi rambut memiliki sejarah yang panjang. Eksperimen transplantasi rambut pertama kali dilakukan pada tahun 1822 oleh Dieffenbach pada burung. Sejak saat itu, transplantasi rambut terbagi menjadi dua grup besar.[1,4]

Grup pertama meneliti tentang peran autograft, sedangkan grup kedua meneliti tentang flap dan eksisi oleh ahli bedah. Dermatologi dari Jepang melakukan penelitian dengan menggunakan autograft kecil, yang terdiri dari folikel rambut, untuk koreksi alopesia sikatriks dan koreksi luka. Namun, tidak ada laporan mengenai teknik untuk alopecia androgenetik.[2]

Beberapa tahun kemudian, dr. Norman Orentreich yang sering dikenal sebagai bapak transplantasi rambut modern melakukan transplantasi rambut dengan lubang sebesar 4 mm untuk pemasangan graft. Sekitar tahun 2002, Rassman et al mendeskripsikan teknik follicular unit extraction (FUE) secara detail, dan mendeskripsikan fitur mikroskopik dari graft folikuler yang diambil dari lubang sebesar 1 mm.[2]

Sejak saat itu, FUE banyak dimodifikasi menjadi beberapa teknik, seperti prosedur FOX, FUSE (follicular unit separation extraction), teknik Wood’s, FIT (follicular isolation technique), dan IFGH (individual follicular group harvesting). Teknik-teknik tersebut sangat berkembang dan semakin populer untuk restorasi rambut, dan juga menarik perhatian pasien yang ingin melakukan prosedur transplantasi rambut.[1-3]

Referensi

1. Pada pertemuan pertama, dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik terkait kondisi pasien. Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan diagnosis banding.
2. Dokter harus menapis kontraindikasi pada pasien, termasuk menggali ekspektasi pasien terkait hasil yang diharapkan. Ekspektasi yang tidak realistis, baik karena kondisi pasien atau standar kecantikan yang tidak sesuai, merupakan kondisi yang tidak ideal untuk dilakukan transplantasi rambut. Informed consent harus diperoleh dari pasien sendiri.
3. Dokter melakukan site marking serta desain pada area yang akan ditransplantasi sesuai kondisi pasien, dokter memilih teknik yang sesuai dengan kondisi pasien.
4. Lakukan persiapan, mulai dari kelengkapan anestesi topikal, peralatan tindakan, serta tenaga medis yang membantu dalam tindakan transplantasi rambut.

Indikasi Transplantasi Rambut

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
Diskusi Terkait
Anonymous
12 Maret 2023
Terapi kerontokan rambut pada wanita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien seorang wanita dengan keluhan kerontokan rambut yang berlangsung lebih 10 tahun. Awal mulanya pasien menderita thypus dan...
Anonymous
10 Maret 2023
Terapi PRP untuk masalah kebotakan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya utk TS dr.SpKK.....utk menangani pasien dng masalah kebotakan, apakah dng PRP bisa menumbuhkan kembali rambut di area kebotakan yg sudah tidak...
Anonymous
26 Februari 2023
Tata laksana rambut rontok yang bertambah banyak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, selamat sore....Pasien 32 thn, dtg dgn keluhan rambur rontok, kurang lbh 1 bulanan.Awalnya pasien pernah mengalami rambut rontok jika ramburnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.