Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Penyakit Buerger general_alomedika 2023-03-02T08:38:22+07:00 2023-03-02T08:38:22+07:00
Penyakit Buerger
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Penyakit Buerger

Oleh :
dr. Daniel Budiono
Share To Social Media:

Diagnosis penyakit Buerger atau Buerger's disease, disebut juga tromboangitis obliterans, dapat ditegakkan menggunakan Kriteria Shionoya dan Kriteria Ollin. Berbagai pemeriksaan penunjang diperlukan untuk mengeksklusi penyakit autoimun, thromboemboli, keadaan hiperkoagulabilitas, dan diagnosis banding lain.[2,3]

Kriteria Shionoya

Kriteria diagnostik penyakit Buerger Shionoya:

  • Riwayat merokok

  • Onset terjadi sebelum usia 50 tahun
  • Lesi oklusi arteri infrapopliteal
  • Keterlibatan ekstremitas superior atau flebitis migrans
  • Tidak ada faktor risiko aterosklerotik kecuali merokok[2]

Kriteria Ollin

Kriteria diagnosis Ollin mencakup:

  • Usia di bawah 45 tahun
  • Riwayat sedang atau pernah menggunakan tembakau
  • Iskemia ekstremitas distal yang ditandai dengan klaudikasio, nyeri saat istirahat, ulkus iskemik atau gangren, dan didokumentasikan melalui pemeriksaan vaskular noninvasif
  • Eksklusi penyakit autoimun, hiperkoagulabilitas, dan diabetes mellitus

  • Eksklusi sumber emboli proksimal menggunakan echocardiography atau arteriography

  • Temuan arteriografi konsisten pada ekstremitas yang terlibat dan yang tidak[2]

Anamnesis

Penyakit Buerger seringkali ditemukan pada perokok berusia <50 tahun. Keluhan umumnya melibatkan dua atau lebih ekstremitas. Mayoritas pasien mengalami ulserasi iskemik yang melibatkan ekstremitas atas dan bawah.

Pasien bisa mengeluhkan nyeri pada jari, yang dapat disertai rubor atau sianosis, dan kemudian berprogresi menjadi ulkus. Beberapa pasien memiliki keluhan yang lebih tidak akut, misalnya klaudikasio atau nyeri saat istirahat yang menyerupai keluhan penyakit arteri perifer.[3]

Gejala lain yang bisa muncul adalah rasa kebas atau kesemutan pada ekstremitas, dan gangren pada jari. Tromboflebitis superfisial dan fenomena Raynaud ditemukan pada sekitar 40% pasien.[2]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:

  • Ekstremitas tampak kemerahan dan sianotik
  • Tromboflebitis superfisial migrans
  • Ulkus iskemik
  • Gangren pada ujung jari
  • Fenomena Raynaud
  • Pulsasi sulit diidentifikasi pada arteri yang terlibat, seperti arteri tibialis posterior, dorsalis pedis, radial, dan ulnar
  • Gangguan sensorik nervus perifer
  • Pengukuran ankle–brachial index, toe–brachial index, dan wrist–brachial index pada saat istirahat dan sesudah aktivitas fisik direkomendasikan untuk skrining penyakit arteri perifer[4,10]

Diagnosis Banding

Penyakit Buerger sebenarnya merupakan diagnosis eksklusi. Secara patologi, penyakit Buerger masuk dalam klasifikasi vaskulitis. Untuk menegakkan diagnosis, kemungkinan arteriosclerosis obliterans (ASO), kondisi hiperkoagulabilitas, aritmia jantung yang menyebabkan emboli digital, trauma repetitif, dan vaskulitis lain harus disingkirkan.

Faktor yang membedakan penyakit Buerger dengan vaskulitis lain adalah ditemukannya thrombus inflamasi tanpa nekrosis dinding pembuluh darah, kadar penanda inflamasi fase akut normal, dan tidak ditemukan penanda imunoaktivasi.[3]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan yang dapat dipilih sesuai indikasi antara lain pemeriksaan laboratorium, echocardiography, CT angiography, dan biopsi.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengeksklusi berbagai kondisi seperti:

  • Serologi vaskulitis dan sindrom autoimun (misal sindrom CREST atau skleroderma), seperti laju endap darah, C–reactive protein (CRP), faktor komplemen, antinuclear antibodies (ANA), Rheumatoid factors (RF), antibodi SCL–70, dan antibodi antisentromer
  • Kondisi hiperkoagulabilitas yang dapat menyebabkan bekuan arteri, seperti hiperhomosisteinemia dan antibodi antifosfolipid

  • Skrining toksikologi untuk nikotin dan substansi vasoaktif lain, seperti kokain dan amfetamin

  • Elektroforesis urin dan serum[3,4,10]

Echocardiography

Echocardiography transtorakal dan transesofageal bisa digunakan untuk mengeksklusi sumber emboli intrakardiak. Echocardiography juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan emboli pada bagian proksimal lesi.[3,5]

CT Angiography

CT angiography dilakukan untuk mengevaluasi sumber emboli aorta, misalnya aterosklerosis dan aneurisma atau diseksi dengan trombus.[3]

Catheter–based Angiography

Catheter–based angiography lebih direkomendasikan dibanding magnetic resonance angiography (MRA) ataupun computed tomography angiography (CTA) karena resolusi spasial yang lebih tinggi.

Temuan pada pemeriksaan MRA dan CTA bisanya berupa oklusi segmental pembuluh darah kecil atau sedang yang berada di distal bersamaan dengan pembentukan kolateral ("corkscrew" collaterals).[3]

Pemeriksaan Ultrasound Doppler

Pada pemeriksaan USG Doppler vaskular dapat ditemukan gambaran “Martorell sign”, penurunan amplitudo aliran diastolic reversal, dan amplitudo sistolik normal. Hal ini disebabkan penurunan resistensi vaskular akibat peningkatan aliran darah kolateral dan arteri kutaneus yang memiliki resistensi rendah.[4,6]

Pemeriksaan Elektrokardiogradi

Pemeriksaan EKG dan monitor irama jantung perlu dilakukan untuk menyingkirkan kelainan irama jantung yang dapat menjadi sumber tromboemboli pada ekstremitas.[3,6]

Biopsi

Meskipun diagnosis definitif penyakit Buerger hanya bisa ditegakkan melalui biopsi pembuluh darah, pemeriksaan ini tidak rutin dilaporkan. Biopsi bisa menunjukkan gambaran trombus seluler.

Biopsi jaringan pembuluh darah biasanya hanya dilakukan pada pasien dengan karakteristik atipikal, seperti adanya pembuluh darah proksimal yang terlibat atau pada pasien yang berusia >45 tahun.[10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Arkkila PE. Thromboangiitis obliterans (Buerger's disease). Orphanet J Rare Dis. 2006;1:14. Published 2006 Apr 27. doi:10.1186/1750-1172-1-14
3. Galmer A, Weinberg I. Thromboangiitis Obliterans (Buerger's Disease). ACC Expert analysis, 2019. https://www.acc.org/latest-in-cardiology/articles/2019/10/21/15/05/thromboangiitis-obliterans
4. Vijayakumar A, Tiwari R, Kumar Prabhuswamy V. Thromboangiitis Obliterans (Buerger's Disease)-Current Practices. Int J Inflam. 2013;2013:156905. doi:10.1155/2013/156905
5. Qaja E, Muco E, Hashmi MF. Buerger Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430858/
6. Rivera-Chavarria IJ, Brenes-Gutierrez JD. Thromboangitis Obliterans (Buerger Disease). Annals of Medicine and Surgery: 2016;7:79-82.
10. Gupta NY, Wahlgren CM, Azizzadeh A, Gewertz BL. Buerger’s Disease (Thromboangiitis Obliterans). Cameron AM, Cameron JL, editors. Current Surgical Therapy. 13th ed. Philadelphia: Elsevier; 2020. P.1054-7.

Epidemiologi Penyakit Buerger
Penatalaksanaan Penyakit Buerger
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
09 November 2021
Terapi endovaskular pada penyakit Buerger - Bedah Vaskular Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Teguh Marten, M.Kes, Sp.B, Sub.BVE., izin bertanya dokter.Mengapa terapi endovaskular tidak direkomendasikan untuk penyakit Buerger? Lalu untuk...
dr. Nurul Falah
13 Oktober 2021
Meminimalisir risiko amputasi pada Buerger's disease - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo Dr. dr. Humaryanto, Sp.OT, M.Kes., izin bertanya dokter.Pada kasus Buerger's disease, apakah ada saran atau terapi untuk meminimalisir risiko amputasi...
Anonymous
08 April 2021
Hal-hal apa saja yang dapat menjadi penyebab dari terjadinya jari kaki yang terasa dingin
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang sejawatMau bertanya, apa saja ya diagnosis banding dari keluhan jari kaki terasa dingin? Dingin hanya pada sebagian jari saja dan berlangsung 3...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.