Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyakit Buerger
Edukasi dan promosi kesehatan pada penyakit Buerger terutama ditekankan terkait pentingya pengaruh rokok dalam inisiasi, progresivitas, tata laksana, dan prognosis penyakit. Merokok tembakau adalah faktor risiko terbesar timbulnya penyakit ini. Berhenti merokok adalah tata laksana utama yang akan mampu menurunkan keperluan amputasi pada pasien.[9,12]
Hingga kini, belum ada tata laksana farmakologi definitif untuk penyakit Buerger. Bukti ilmiah kualitas sedang menunjukkan potensi iloprost dalam mengurangi gejala vasospasme, namun masih diperlukan studi lanjutan. Oleh karenanya, edukasi pasien mengenai pentingnya tindakan nonfarmakologi dalam manajemen penyakit Buerger.[11]
Menjaga kebersihan mulut dan mencegah infeksi periodontal dapat mencegah rekurensi Penyakit Buerger.[4]