Etiologi Hernia Inguinalis
Etiologi hernia inguinalis indirek dan direk dilaporkan berbeda. Etiologi dari hernia indirek erat kaitannya dengan kelainan embriologi inguinal dan penurunan testis. Sehingga hernia indirek tergolong hernia kongenital, meski dengan onset usia beragam. Pada hernia indirek etiologi tonjolan hernia adalah prosesus vaginalis yang gagal menutup. [3] Kondisi lain yang menimbulkan peningkatan tekanan intraabdomen juga berkontribusi pada pembentukan hernia.[7,8] Pada hernia direk, proses patologi terjadi akibat dinding abdomen yang melemah (fascia transversalis) yang diperkirakan merupakan akibat kelainan metabolisme kolagen.[3]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya hernia inguinalis dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor Risiko Internal
Faktor risiko internal (intrinsik) hernia inguinalis meliputi:
- Jenis kelamin pria dilaporkan memiliki risiko 27% dibandingkan wanita 3% [3]
- Usia di atas 45 tahun dilaporkan memiliki risiko lebih tinggi, yaitu 4%, dibandingkan risiko kelompok usia lain yang berkisar 1,7%. [11]
- Prosesus vaginalis paten meningkatkan risiko hernia inguinalis. Prosesus vaginalis paten asimtomatik dilaporkan ditemukan pada 20% pasien hernia inguinal usia < 5 bulan, 9% pada usia 12 tahun, dan 6-19% pada pasien dewasa. [3]
- Indeks massa tubuh (IMT) dilaporkan berhubungan terbalik dengan risiko hernia inguinalis. Sebuah studi di Swedia menemukan bahwa pasien obesitas memiliki risiko 43% lebih rendah dibandingkan pasien dengan IMT normal. [12]
- Riwayat hiatal hernia pada pria meningkatkan risiko hernia inguinalis sebesar 2 kali lipat [13]
Faktor Risiko Eksternal
Faktor risiko eksternal pada hernia inguinalis meliputi:
Merokok : Merokok berkaitan terutama dengan peningkatan insidens rekurensi hernia. Hal tersebut diperkirakan akibat penurunan sintesis serta peningkatan degradasi kolagen pada dinding abdomen.
- Peningkatan tekanan intraabdominal : Peningkatan tekanan intraabdominal merupakan faktor risiko hernia lateralis. Hal ini berhubungan dengan efek stress kumulatif dari kegiatan sehari-hari seperti mengangkat beban, berdiri dan berjalan. Pada hernia medialis, stress kumulatif ditemukan tidak berhubungan dengan defek pada dinding abdomen dan bukan merupakan faktor risiko.[2,7-9]