Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Parut Hipertrofik general_alomedika 2022-01-10T08:59:41+07:00 2022-01-10T08:59:41+07:00
Parut Hipertrofik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Parut Hipertrofik

Oleh :
dr. Sandy S Sopandi
Share To Social Media:

Edukasi yang terutama diberikan adalah langkah-langkah pencegahan terjadinya parut hipertrofik pada pasien berisiko. Risiko pembentukan parut hipertrofik dapat diminimalisasi dengan teknik bedah yang benar, penyembuhan luka secepat mungkin, dan perawatan parut pasca operasi / pascaepitelisasi yang optimal.

Edukasi

Edukasi dapat diberikan kepada pasien mencakup penyebab, diagnosis, modalitas terapi, prognosis, dan terutama langkah-langkah untuk pencegahan terjadinya parut hipertrofik maupun rekurensi. Langkah pencegahan harus dilakukan pada setiap pasien dengan luka, terutama bila pasien memiliki faktor risiko. Pasien masuk dalam populasi berisiko tinggi bila memiliki lebih dari 1 faktor berikut :

  • Riwayat parut hipertrofik atau keloid

  • Menjalani prosedur di area risiko tinggi (misalnya payudara, toraks, lipatan sendi)
  • Riwayat keluarga dengan parut hipertrofik atau keloid
  • Pigmentasi kulit lebih gelap
  • Parut berlawanan dengan relaxed skin tension line [1,7]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan terjadi parut hipertrofik, berdasarkan pedoman yang dikeluarkan UICRSM (The Updated Clinical Recommendations on Scar Management), dan disesuaikan oleh panel konsensus Cina adalah :

  • Pasien risiko tinggi: diberikan kombinasi produk silikon, microporous tape, dan terapi tekanan, segera setelah epitelialisasi hingga maturasi parut selesai. Injeksi kortikosteroid intralesi diindikasikan jika hasil terapi tidak memuaskan, atau jika parut memburuk cepat
  • Pasien risiko moderat: diberikan produk silikon, ekstrak bawang, microporous tape, dan tekanan, secara sendiri atau dalam kombinasi
  • Pasien risiko rendah: direkomendasikan praktik hygiene standard. Produk silikon atau ekstrak bawang diberikan bila permintaan pasien karena khawatir timbul parut [1,7]

Perawatan luka tersebut di atas dilakukan minimal selama 6 bulan, yaitu sampai fase maturasi parut selesai. Sedangkan cara pencegahan terjadi parut hipertrofik pada luka pascaoperasi dan luka trauma yang dijahit, adalah :

  • Prosedur saat operatif yang tepat akan meminimalisasi kerusakan jaringan, risiko infeksi, dan durasi penyembuhan luka
  • Reduksi tegangan penjahitan
  • Eversi tepi luka atau penutupan luka secara datar [5]

Referensi

1. Lv K, Xia Z. Chinese expert consensus on clinical prevention and treatment of scar. Burns & Trauma. 2018;6:27-36.
5. Lee HJ, Jang YJ. Recent understandings of biology, prophylaxis and treatment strategies for hypertrophic scars and keloids. Int J Mol Sci. 2018;19:711-30.
7. Toro DD, Dedhia R, Tollefson TT. Advances in scar management : prevention and management of hypertrophic scars and keloids. Facial Plastic Surgery. 2016;24(4):322–9.

Prognosis Parut Hipertrofik

Artikel Terkait

  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
  • Verapamil untuk Tata Laksana Keloid
    Verapamil untuk Tata Laksana Keloid
  • e-Course Advanced Suturing Course
    e-Course Advanced Suturing Course
Diskusi Terkait
Anonymous
02 April 2022
Pasien dengan riwayat keloid apakah dapat dilakukan PRP (platelet-rich plasma)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya ni dok, sebenarnya pada client dengan riwayat keloid apakah boleh dikerjakan treatment PRP? Karna setau saya kalau ada riwayat...
Anonymous
15 Februari 2022
Keloid pasca vaksin apakah akan berulang - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Putu, Sp.BP-RE,Selamat pagi dr. Putu, keloid pasca vaksin apakah akan berulang? Dahulu pasien di vaksin BCG dan timbul keloid, sejak itu orang tua...
dr. Hudiyati Agustini
15 Februari 2022
Rekonstruksi keloid pasca SC kapan dapat dilakukan - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO dr. Putu SpBP-REIjin bertanya, pasien dengan keloid pasca SC. Apakah bisa direkonstruksi agar mengurangi keluhan gatal dan kadang nyeri terutama jika...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.