Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Parut Hipertrofik general_alomedika 2022-01-10T08:56:59+07:00 2022-01-10T08:56:59+07:00
Parut Hipertrofik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Parut Hipertrofik

Oleh :
dr. Sandy S Sopandi
Share To Social Media:

Etiologi parut hipertrofik sering disebabkan luka operasi dan luka bakar, serta luka apapun yang menyebabkan diskontinuitas kulit. Parut hipertrofik ditemukan pada 40-70% pasien pascaoperasi, dan hingga 91% pasien pasca luka bakar. [3,4,7]

Penyebab parut hipertrofik adalah proliferasi fibroblas dan pembentukan matriks ekstraseluler dalam jumlah besar. Luka awal yang mendasari parut patologis dapat disebabkan oleh trauma fisik, insisi bedah, luka bakar, vaksinasi, tindikan, infeksi, bahkan gigitan serangga. [4,5]

Faktor Risiko

Predisposisi atau faktor risiko terjadinya parut hipertrofik adalah :

  • Genetik
  • Individu berwarna kulit cerah
  • Ras Asia lebih rentan daripada kaukasia, karena penyembuhan luka pada kulit Asia ditandai dengan partisipasi fibroblas dan penumpukan kolagen yang berlebihan
  • Insidensi parut hipertrofik tertinggi didapatkan pada dekade kedua hingga ketiga kehidupan
  • Luka pada permukaan ekstensor sendi, lipatan kulit, dan area lain yang memiliki tegangan tinggi. Parut patologis jarang terjadi pada membran mukosa, genitalia, telapak tangan, telapak kaki, dan kelopak mata.
  • Penyembuhan yang tertunda
  • Kedalaman luka
  • Tegangan tepi luka [1,3-8]

Referensi

1. Lv K, Xia Z. Chinese expert consensus on clinical prevention and treatment of scar. Burns & Trauma. 2018;6:27-36.
3. Bao Y, et al. Comparative efficacy and safety of common therapies in keloids and hypertrophic scars: a systematic review and meta-analysis. Aesth Plast Surg. 2019:1-12.
4. Ghazawi FM, Zargham R, et al. Insights into the pathophysiology of hypertrophic scars and keloids: how do they differ? Advances in Skin & Wound Care. 2018;31(1):582-95.
5. Lee HJ, Jang YJ. Recent understandings of biology, prophylaxis and treatment strategies for hypertrophic scars and keloids. Int J Mol Sci. 2018;19:711-30.
6. Tsai CH, Ogawa R. Keloid research: current status and future directions. Scars Burns & Healing. 2019;5:1-8.
7. Toro DD, Dedhia R, Tollefson TT. Advances in scar management : prevention and management of hypertrophic scars and keloids. Facial Plastic Surgery. 2016;24(4):322–9.
8. Saddawi-Konefka R, Watson D. Nonsurgical treatment of keloids and hypertrophic scars. Facial Plast Surg. 2019;35:260–6.

Patofisiologi Parut Hipertrofik
Epidemiologi Parut Hipertrofik

Artikel Terkait

  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
  • Verapamil untuk Tata Laksana Keloid
    Verapamil untuk Tata Laksana Keloid
  • e-Course Advanced Suturing Course
    e-Course Advanced Suturing Course
Diskusi Terkait
Anonymous
02 April 2022
Pasien dengan riwayat keloid apakah dapat dilakukan PRP (platelet-rich plasma)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya ni dok, sebenarnya pada client dengan riwayat keloid apakah boleh dikerjakan treatment PRP? Karna setau saya kalau ada riwayat...
Anonymous
15 Februari 2022
Keloid pasca vaksin apakah akan berulang - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Putu, Sp.BP-RE,Selamat pagi dr. Putu, keloid pasca vaksin apakah akan berulang? Dahulu pasien di vaksin BCG dan timbul keloid, sejak itu orang tua...
dr. Hudiyati Agustini
15 Februari 2022
Rekonstruksi keloid pasca SC kapan dapat dilakukan - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO dr. Putu SpBP-REIjin bertanya, pasien dengan keloid pasca SC. Apakah bisa direkonstruksi agar mengurangi keluhan gatal dan kadang nyeri terutama jika...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.