Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Antiphospholipid Syndrome general_alomedika 2021-10-15T09:26:27+07:00 2021-10-15T09:26:27+07:00
Antiphospholipid Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Antiphospholipid Syndrome

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Epidemiologi antiphospholipid syndrome (APS) sangat berhubungan dengan jumlah karier aPL, dan karier aPL diduga ditemukan pada 1-5% dari total populasi penduduk dunia. Di Amerika serikat, angka prevalensi APS mencapai 50 per 100.000 populasi, sedangkan untuk di Indonesia sendiri belum ada studi khusus mengenai prevalensi penderita APS. Mortalitas pasien APS berhubungan dengan komplikasi trombosis pada organ yang terkena.

Global

Secara global, prevalensi individu sehat dengan aPL (karier) adalah 1-5%. Pada pasien yang menderita lupus eritematosus sistemik, jumlah karier aPL jauh lebih tinggi yaitu sekitar 30-40%, namun hanya sekitar 10 % saja yang menderita APS. Prevalensi kejadian APS di Amerika serikat adalah 50 per 100.000 populasi dengan angka insidensi tahunan adalah 2.1 per 100.000.[1,7,9]

Berdasarkan studi, titer aPL ditemukan positif pada 13% pasien stroke, 11% pasien infark miokard, 9.5% pasien trombosis vena dalam, dan 6% pasien dengan morbiditas dalam kehamilan. Secara umum tidak terdapat perbedaan angka kejadian APS pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan, namun APS sekunder paling sering ditemukan pada perempuan karena penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik lebih sering ditemukan pada perempuan.[1,10]

Indonesia

Saat ini di Indonesia belum ada data studi mengenai prevalensi APS. Namun data prevalensi APS di Indonesia dapat diprediksi dari prevalensi penderita lupus di Indonesia dengan prevalensi 0,5%. Diduga penderita lupus di Indonesia mencapai 1.250.000 orang, berdasarkan studi yang ada, sekitar 30-40% dari penderita lupus memiliki antibodi antifosfolipid (aPL) dan sekitar 10% yang menderita APS.[7,11]

Mortalitas

Angka mortalitas pasien yang menderita APS sama dengan populasi umum. Morbiditas utama pasien APS adalah abortus pada kehamilan. Sebagian besar kematian janin ditemukan diatas usia gestasi 10 minggu dan berhubungan dengan insufisiensi plasenta dan preeklampsia. Trombosis vena dalam pada ekstremitas bawah dan thrombosis sirkulasi serebral yang dapat menyebabkan stroke merupakan manifestasi utama trombosis arteri dan vena pada pasien APS.[1,2,6]

Bentuk APS yang lebih berat disebut dengan istilah catastrophic antiphospholipid syndrome (CAPS) yang terjadi pada <1% populasi yang memiliki aPL didalam plasma darahnya. CAPS didefinisikan sebagai thrombosis yang terjadi pada 3 atau lebih organ dalam waktu 1 minggu yang terkonfirmasi dengan gambaran histologi trombosis pada pembuluh darah kecil. Angka mortalitas CAPS adalah 33%–50%, dan terutama diakibatkan oleh thrombosis serebral dan kardiak atau gagal ginjal.[1,2,6]

Referensi

1.Duarte-Garcia, Ali. Et al. The Epidemiology of Antiphospholipid Syndrome. A Population-Based Study. Arthritis Rheumatol. 2019 September ; 71(9): 1545–1552. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6717037/pdf/nihms-1020856.pdf
2.Herlambang. Kehamilan Dengan Sindroma Antifosfolipid. JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 156 – 178. Available from : https://online-journal.unja.ac.id/kedokteran/article/download/3581/8375/7138
6. Chaturvedi, Shruti and McCrae, Keith R. The antiphospholipid syndrome: still an enigma. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2015 ; 2015: 53–60. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4877624/pdf/nihms786511.pdf
7. Wantania, John J. E. Recurrent spontaneous fetal loss (RSFL) pada sindrom antifosfolipid. Jurnal Biomedik (JBM), Volume 8, Nomor 2 Suplemen, Juli 2016, hlm. S1-S9. Available from : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/12696/12294
10. Movva, Suneel. Antiphospholipid syndrome. Medscape. 2020. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/333221-overview
11.Infodatin. Situasi Lupus di Indonesia. 2017. Available from : https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-Lupus-2017.pdf

Etiologi Antiphospholipid Syndrome
Diagnosis Antiphospholipid Syndrome

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnostik Laboratorium pada Antiphospholipid Syndrome
    Pendekatan Diagnostik Laboratorium pada Antiphospholipid Syndrome
Diskusi Terkait
Anonymous
19 hari yang lalu
Hydroxychloroquine pada ibu hamil dengan usg notching a.uterina
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien hamil G1P0A0 h 20 minggu, yang minta dilanjutkan resep obat dari dokter sp.pd-khom. Dan obat yang diberikan beliau adalah...
dr.Rahma Indah Dwi Handayani
16 September 2019
Obat antikoagulan pada ganguan hiperkoagulasi
Oleh: dr.Rahma Indah Dwi Handayani
1 Balasan
Alodokter, kepada ts izin bertanya, apabila hasil pemeriksaan TEG menunjukan hiperkoagulasi aktifitas fibrinogen, tetai aktifitas trombositnya bagus. Os...
dr. R Anggi Wahyu Nugroho
13 Maret 2019
Aspirin vs Clopidogrel pada APS CCS II
Oleh: dr. R Anggi Wahyu Nugroho
7 Balasan
Alo dokter, Selamat malam. Mohon asupan apakah ada perbedaan penggunaan aspilet dan CPG (atau ticagrerol jika resisten terhadap CPG) pada pasien yang telah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.