Prognosis Antiphospholipid Syndrome
Prognosis pasien antiphospholipid syndrome (APS) saat ini berhubungan dengan komplikasi trombosis yang terjadi, baik pada organ-organ serta morbiditas yang terjadi pada pasien APS dalam kehamilan.
Komplikasi
Komplikasi dari trombosis pada pasien APS melingkupi berbagai organ dan manifestasi penyakit, seperti trombosis vena dalam, emboli paru, penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit arteri perifer.[5]
Komplikasi APS dalam kehamilan terutama menyebabkan morbiditas pada janin, baik secara langsung dengan menyebabkan kematian janin dan abortus rekuren maupun secara tidak langsung dengan menyebabkan kondisi preeklampsia dan insufisiensi plasenta.[5]
Prognosis
Prognosis APS saat ini masih belum begitu baik, angka rekurensi pasca terapi antikoagulan jangka pendek masih cukup tinggi yaitu di angka 19%–29%, sehingga saat ini direkomendasikan pasien mengonsumsi antikoagulan seumur hidup untuk menghindari rekurensi trombosis.[5,6]
Pasien APS dalam kehamilan, dengan pemberian tatalaksana yang adekuat dapat memberikan luaran yang baik pada 70-85% kasus. Namun sayangnya sekitar 22% pasien tidak berespon dengan terapi standar adekuat tersebut sehingga masih akan terjadi abortus rekuren dan kematian janin intrauteri. Pasien hamil dengan peningkatan titer aCL dan anti- ß2GPI akan meningkatkan risiko kematian janin antara tiga hingga lima kali lipat dibanding populasi normal.[5,6]