Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Dexpanthenol general_alomedika 2020-09-28T18:58:06+07:00 2020-09-28T18:58:06+07:00
Dexpanthenol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Dexpanthenol

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Dexpanthenol diperoleh dari pemecahan enzimatik pantothenic acid. Dexpanthenol yang diabsorpsi akan diubah kembali menjadi pantothenic acid dan ditranspor ke berbagai jaringan tubuh. Asam pantotenat berperan sebagai prekursor dalam sintesis koenzim A (CoA) dan sebagai protein pembawa acyl (acyl carrier protein).[2,8]

Dexpanthenol topikal memiliki kemampuan penetrasi yang baik dan menghasilkan konsentrasi lokal yang tinggi. Dexpanthenol topikal memiliki efek humektan, meningkatkan proliferasi fibroblas, mempercepat proses reepitelisasi jaringan luka, serta memiliki efek antiinflamasi. Dexpanthenol sistemik memiliki efek sebagai stimulan gastrointestinal.[2]

Farmakodinamik

Dexpanthenol dipecah menjadi pantothenic acid di dalam tubuh. Asam pantotenat merupakan prekursor CoA yang menjadi kofaktor berbagai reaksi metabolisme tubuh dan berperan sebagai protein pembawa acyl.[1]

Efek pada Kulit

Dexpanthenol topikal memiliki efek melembapkan kulit dengan memperbaiki hidrasi stratum korneum dan merupakan humektan dengan efek higroskopik yang menyebabkan retensi air di epidermis kulit. Dexpanthenol berinteraksi dengan segmen lipid di lamela ekstraselular dan residu protein di stratum korneum dengan melakukan kompensasi berupa mempertahankan atau meningkatkan cairan molekular.[1,9-11]

Efek dexpanthenol sebagai emolien pada kulit berkaitan dengan kemampuan memperbaiki regenerasi epidermis kulit dan mendukung fungsi epitel normal. Mekanisme dexpanthenol dalam memperbaiki barrier kulit belum sepenuhnya diketahui. Dexpanthenol yang diaplikasikan pada kulit dapat masuk ke epidermis dan diduga membantu regenerasi epidermis dengan meningkatkan diferensiasi epidermis dan sintesis lipid.[12]

Penyembuhan Luka

Pada percobaan in vitro pemberian dexpanthenol meningkatkan proliferasi fibroblas. Proliferasi fibroblas merupakan faktor penting dalam penyembuhan luka. Selain peningkatan proliferasi fibroblas, diamati pula peningkatan migrasi sel, perlekatan fibroblas dan sintesis kolagen.[11]

Efek dexpanthenol terhadap fibroblas (meningkatkan proliferasi, migrasi seluler, dan penempelan fibroblas) dan sintesis kolagen juga diamati pada percobaan in vivo. Hasilnya berupa peningkatan kecepatan reepitelisasi luka yang diukur berdasarkan kehilangan air transepidermal untuk memperoleh gambaran fungsi barrier kulit yang intak.[11,13]

Penambahan dexpanthenol topikal pada dressing luka membantu proses penyembuhan luka pascaoperasi. Penggunaan krim dexpanthenol untuk fisura papila mammae pada wanita menyusui memberikan perbaikan gejala melebihi lanolin dan peppermint. Dexpanthenol juga menunjukkan manfaat dalam penyembuhan luka bakar dan penanganan jaringan parut.[3,11,13,14]

Efek pada Mukosa Hidung

Percobaan menggunakan dexpanthenol spray pada mukosa hidung menunjukkan efek proliferasi sel dan perlindungan epitel. Kombinasi dexpanthenol dengan dekongestan nasal menurunkan efek toksik berbagai zat yang ditunjukkan dengan perbaikan fungsi silia dan pertumbuhan sel.[15,16]

Gangguan Permukaan Mata

Obat topikal mata yang mengandung dexpanthenol digunakan dalam beberapa gangguan permukaan mata seperti dry eyes syndrome, ulkus kornea, atau trauma kimia. Tetes mata yang mengandung dexpanthenol memperbaiki permeabilitas epitel kornea secara signifikan daripada tetes mata yang tidak mengandung dexpanthenol.

Dexpanthenol membantu proses penyembuhan pada kerusakan epitel konjungtiva dan kornea. Efek higroskopik dexpanthenol mencegah terjadinya kekeringan dan memproteksi permukaan mata.[17]

Stimulan Gastrointestinal

Dexpanthenol memiliki efek stimulan gastrointestinal karena perannya dalam sintesis asetilkolin. Koenzim A berperan dalam sintesis asetilkolin dengan menstimulasi asetilasi kolin menjadi asetilkolin. Asetilkolin meningkatkan motilitas saluran pencernaan bawah, penurunan kadar asetilkolin dapat menimbulkan ileus.

Dexpanthenol dalam bentuk injeksi digunakan sebagai stimulan gastrointestinal, baik untuk mencegah maupun menangani ileus paralitik pascaoperasi abdomen.[1,5,18-20]

Farmakokinetik

Farmakokinetik dexpanthenol meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi.

Absorpsi

Absorpsi dexpanthenol topikal pada epidermis kulit terjadi secara cepat. Vehikulum dexpanthenol ikut menentukan kemampuan penetrasi kulit. Dexpanthenol mudah larut dalam air dan alkohol. Dalam bentuk formulasi minyak dalam air, penetrasi dexpanthenol berkurang.[1,11,19]

Konsentrasi pantothenic acid pada epidermis kulit, rambut, kuku meningkat setelah pemberian dexpanthenol topikal.[11]

Distribusi

Dalam tubuh dexpanthenol diubah menjadi pantothenic acid dan didistribusikan ke berbagai jaringan tubuh terutama dalam bentuk koenzim A. Konsentrasi tertinggi ditemukan pada jaringan hati, ginjal, jantung, dan kelenjar adrenal.[1,2,5,21]

Metabolisme

Dexpanthenol diubah menjadi pantothenic acid di dalam tubuh kemudian didistribusikan ke berbagai jaringan tubuh, terutama dalam bentuk koenzim A. Belum ada data mengenai waktu paruh dexpanthenol.[1,2]

Eliminasi

Eliminasi dexpanthenol dalam bentuk pantothenic acid 70% dalam urine dan 30% dalam tinja.[1,2,5]

Referensi

1. Drugbank. Dexpanthenol. 2020. https://www.drugbank.ca/drugs/DB09357
2. PubChem. Dexpanthenol (Compound). 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dexpanthenol
3. Biro K, Thaci D, Ochsendorf FR, Kaufmann R, Boehncke WH: Efficacy of dexpanthenol in skin protection against irritation: a double-blind, placebo-controlled study. Contact Dermatitis. 2003;49(2):80-84.
5. The Global Library of Women Medicine. Dexpanthenol. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/d021.html#:~:text=Contraindicated%20in%20patients%20with%20ileus,of%20risk%20of%20severe%20bleeding.&text=Drug%2Ddrug.,to%20dexpanthenol%20(very%20rare)
8. Combs GF, McClung JP. The Vitamins Fundamental Aspects in Nutrition and Health. Fifth Edition. London: Elsevier Inc.; 2017.
9. Björklund S, Pham QD, Jensen LB, et al. The effects of polar excipients transcutol and dexpanthenol on molecular mobility, permeability, and electrical impedance of the skin barrier. J Colloid Interface Sci. 2016;479:207–220.
10. National Center for Advancing Translational Sciences. Panthenol. https://drugs.ncats.io/drug/WV9CM0O67Z
11. Ebner F, Heller A, Rippke F. Topical use of dexpanthenol in skin disorders. American Journal of Clinical Dermatology. 2012;3:427-433.
12. Giménez-Arnau A. Standards for the protection of skin barrier function. Curr Probl Dermatol. 2016;49:123–134.
13. Gheita AA, Gheita TA, Kenawy S. The potential role of B5: A stitch in time and switch in cytokine. Phytotherapy Research. 2019;34(2):306-314.
14. Shanazi M, Khalili AF, Kamalifard M, Jafarabadi MA, Masoudin K, Esmaeli F. Comparison of the effects of lanolin, peppermint, and dexpanthenol creams on treatment of traumatic nipples in breastfeeding mothers. J Caring Sci. 2015;4(4):297-307.
15. Klöcker N, Rudolph P, Verse T. Evaluation of protective and therapeutic effects of dexpanthenol on nasal decongestants and preservatives: results of cytotoxic studies in vitro. Am J Rhinol. 2004;18(5):315–320.
16. Moseges R, Hosseini KS, Hucke HP, Joisten MJ. Dexpanthenol: An overview of its contribution to symptom relief in acute rhinitis treated with decongestant nasal sprays. Advances in Therapy. 2017;34:1850-1858.
17. Jain S, Singh S, Nagar A. Brief communication: Dexpanthenol and its ophthalmic uses. J Clin Exp Ophthalmol. 2017;8:5.
18. NCIthesaurus. Dexpanthenol (Code C47481). 2020. https://ncit.nci.nih.gov/ncitbrowser/ConceptReport.jsp?dictionary=NCI_Thesaurus&ns=NCI_Thesaurus&code=C47481
19. Proksch E, de Bony R, Trapp S, Boudon S. Topical use of dexpanthenol: a 70th anniversary article. Journal of Dermatological Treatment. 2017;28:766-773.
20. De AK, Chowdhury PP, Chattapadhyay S. Simultaneous quantification of dexpanthenol and resorcinol from hair care formulation using liquid chromatography: Method development and validation. Scientifica. 2016;2016:1-8.
21. Rucker RB, Bauerly K. Pantothenic Acid. In Zempleni J, Suttie JW, Gregory III JF, Stover PJ. Handbook of Vitamins. Fifth Edition. Boca Ration:Taylor & Francis Group CRC Press;2014.

Pendahuluan Dexpanthenol
Formulasi Dexpanthenol

Artikel Terkait

  • Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
    Efektivitas Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Penyakit Dermatitis Atopik
  • Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
    Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
  • Pemahaman Terkini Patogenesis Dermatitis Atopik
    Pemahaman Terkini Patogenesis Dermatitis Atopik
  • Peran Formula Hidrolisat Parsial terhadap Pencegahan Alergi pada Anak
    Peran Formula Hidrolisat Parsial terhadap Pencegahan Alergi pada Anak
  • Perawatan Sawar Kulit pada Penderita Dermatitis Atopik di Era Pandemi COVID-19
    Perawatan Sawar Kulit pada Penderita Dermatitis Atopik di Era Pandemi COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Oka Kurnia Hayati
Kemarin, 17:11
Pasien anak usia 3 tahun dengan eksim
Oleh: dr.Oka Kurnia Hayati
1 Balasan
Alo dok, mohon izin diskusiSaya punya pasien di praktek umur 3 tahun dengan keluhan gatal di kaki kiri, bentuk awal nya kecil sekarang melabar. Kulit spt...
dr. Nurul Falah
22 Maret 2022
Bagaimana memperbaiki skin barrier yang rusak pada dermatitis atopik - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Sri Katon S, Sp.KK, izin bertanya dokter.Bagaimana cara memperbaiki skin barrier yang rusak pada pasien dengan dermatitis atopik? Bahan apa saja yang...
Anonymous
15 Februari 2022
Pasien perempuan usia 30 tahun dengan bentol dan gatal pada kedua tangan sejak 1 minggu lalu
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo Dokter. Saya mempunyai pasien pertemuan usia 30 tahun datang dengan keluhan bentol2 Dan gatal pada kedua tangan sejak 1 minggu lalu. Gatal memberat dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.