Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Dexpanthenol general_alomedika 2023-01-30T09:12:19+07:00 2023-01-30T09:12:19+07:00
Dexpanthenol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Dexpanthenol

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Secara farmakologi, dexpanthenol diperoleh dari pemecahan enzimatik pantothenic acid atau vitamin B5. Dexpanthenol yang diabsorpsi kemudian diubah kembali menjadi pantothenic acid dan ditransportasi ke berbagai jaringan. Pantothenic acid berperan sebagai prekursor sintesis koenzim A (CoA) dan sebagai protein acyl-carrier.[2,8]

Dexpanthenol topikal memiliki kemampuan penetrasi yang baik dan menghasilkan konsentrasi lokal yang tinggi. Dexpanthenol topikal dilaporkan memiliki efek humectant, meningkatkan proliferasi fibroblas, mempercepat reepitelisasi jaringan luka, serta memiliki efek antiinflamasi. Sementara itu, dexpanthenol sistemik memiliki efek sebagai stimulan gastrointestinal.[2]

Farmakodinamik

Dexpanthenol akan dipecah menjadi pantothenic acid atau vitamin B5 di dalam tubuh. Pantothenic acid merupakan prekursor CoA yang menjadi kofaktor berbagai reaksi metabolisme tubuh dan berperan sebagai protein acyl-carrier.[1]

Efek pada Kulit

Dexpanthenol topikal melembapkan kulit dengan memperbaiki hidrasi stratum korneum. Obat ini merupakan humectant dengan efek higroskopik yang menyebabkan retensi air di epidermis kulit. Dexpanthenol akan berinteraksi dengan segmen lipid di lamela ekstraselular dan residu protein di stratum korneum, yang kemudian mempertahankan atau meningkatkan cairan molekular.[1,9-11]

Efek dexpanthenol sebagai emolien pada kulit berkaitan dengan kemampuannya untuk memperbaiki regenerasi epidermis dan mendukung fungsi epitel normal. Mekanisme dexpanthenol untuk memperbaiki barrier kulit belum sepenuhnya dipahami. Sediaan topikal yang diaplikasikan pada kulit dapat masuk ke epidermis dan diduga membantu regenerasi epidermis dengan meningkatkan diferensiasi epidermis dan sintesis lipid.[12]

Penyembuhan Luka

Pada percobaan in vitro, pemberian dexpanthenol meningkatkan proliferasi fibroblas. Proliferasi fibroblas merupakan faktor penting dalam penyembuhan luka. Selain itu, dexpanthenol menyebabkan peningkatan migrasi sel, perlekatan fibroblas, dan sintesis kolagen.[11]

Efek dexpanthenol terhadap fibroblas dan sintesis kolagen juga telah diamati pada percobaan in vivo. Hasilnya adalah peningkatan kecepatan reepitelisasi luka yang diukur berdasarkan kehilangan air transepidermal untuk memperoleh gambaran fungsi barrier kulit yang intact.[11,13]

Penambahan dexpanthenol topikal pada dressing luka membantu penyembuhan luka pascaoperasi. Penggunaan krim dexpanthenol untuk terapi fisura papilla mammae pada wanita menyusui bisa memberikan perbaikan gejala melebihi lanolin dan peppermint. Dexpanthenol juga telah menunjukkan manfaat dalam penyembuhan luka bakar akibat radiasi dan penanganan jaringan parut.[3,11,13,14]

Efek pada Mukosa Hidung

Percobaan menggunakan dexpanthenol spray pada mukosa hidung menunjukkan efek proliferasi sel dan perlindungan epitel. Kombinasi dexpanthenol dengan dekongestan nasal menurunkan efek toksik berbagai zat yang ditunjukkan dengan perbaikan fungsi silia dan pertumbuhan sel.[15,16]

Gangguan Permukaan Mata

Obat topikal mata yang mengandung dexpanthenol digunakan untuk terapi beberapa gangguan permukaan mata, seperti dry eyes syndrome, ulkus kornea, atau trauma kimia. Tetes mata yang berisi dexpanthenol memperbaiki permeabilitas epitel kornea secara signifikan daripada tetes mata yang tidak mengandung dexpanthenol.[17]

Dexpanthenol membantu penyembuhan pada kerusakan epitel konjungtiva dan kornea. Efek higroskopik dexpanthenol mencegah kekeringan dan memproteksi permukaan mata.[17]

Stimulan Gastrointestinal

Dexpanthenol memiliki efek stimulan gastrointestinal karena perannya dalam sintesis asetilkolin. Koenzim A berperan dalam sintesis asetilkolin dengan menstimulasi asetilasi kolin menjadi asetilkolin. Asetilkolin meningkatkan motilitas saluran pencernaan bawah. Penurunan kadar asetilkolin dapat menimbulkan ileus paralitik.[1,5,18-20]

Dexpanthenol dalam bentuk injeksi digunakan sebagai stimulan gastrointestinal, baik untuk mencegah maupun menangani ileus paralitik pascaoperasi abdomen.[1,5,18-20]

Farmakokinetik

Dexpanthenol dapat diserap melalui epidermis kulit secara cepat lalu diubah menjadi pantothenic acid atau vitamin B5. Pantothenic acid akan didistribusikan ke berbagai jaringan lalu dieliminasi melalui urine dan tinja.

Absorpsi

Absorpsi dexpanthenol topikal pada epidermis kulit terjadi secara cepat. Vehikulum dexpanthenol ikut menentukan kemampuan penetrasi kulit. Dexpanthenol mudah larut dalam air dan alkohol. Namun, dalam formulasi minyak dalam air, penetrasi obat ini berkurang.[1,11,19]

Konsentrasi pantothenic acid pada epidermis kulit, rambut, dan kuku meningkat setelah pemberian dexpanthenol topikal.[11]

Distribusi

Dalam tubuh, dexpanthenol diubah menjadi pantothenic acid dan didistribusikan ke berbagai jaringan, terutama dalam bentuk koenzim A. Konsentrasi tertinggi ditemukan pada jaringan hati, ginjal, jantung, dan kelenjar adrenal.[1,2,5,21]

Metabolisme

Belum ada data yang adekuat mengenai metabolisme dexpanthenol.[1,2]

Eliminasi

Eliminasi dexpanthenol terjadi dalam bentuk pantothenic acid, di mana 70% dikeluarkan melalui urine dan 30% dikeluarkan melalui tinja.[1,2,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Drugbank. Dexpanthenol. 2020. https://www.drugbank.ca/drugs/DB09357
2. PubChem. Dexpanthenol (Compound). 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dexpanthenol
5. The Global Library of Women Medicine. Dexpanthenol. 2020. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/d021.html#:~:text=Contraindicated%20in%20patients%20with%20ileus,of%20risk%20of%20severe%20bleeding.&text=Drug%2Ddrug.,to%20dexpanthenol%20(very%20rare)
8. Combs GF, McClung JP. The Vitamins Fundamental Aspects in Nutrition and Health. Fifth Edition. London: Elsevier Inc.; 2017.
9. Björklund S, Pham QD, Jensen LB, et al. The effects of polar excipients transcutol and dexpanthenol on molecular mobility, permeability, and electrical impedance of the skin barrier. J Colloid Interface Sci. 2016;479:207–220.
10. National Center for Advancing Translational Sciences. Panthenol. 2020. https://drugs.ncats.io/drug/WV9CM0O67Z
11. Ebner F, Heller A, Rippke F. Topical use of dexpanthenol in skin disorders. American Journal of Clinical Dermatology. 2012;3:427-433.
12. Giménez-Arnau A. Standards for the protection of skin barrier function. Curr Probl Dermatol. 2016;49:123–134.
13. Gheita AA, Gheita TA, Kenawy S. The potential role of B5: A stitch in time and switch in cytokine. Phytotherapy Research. 2019;34(2):306-314.
14. Shanazi M, Khalili AF, Kamalifard M, Jafarabadi MA, Masoudin K, Esmaeli F. Comparison of the effects of lanolin, peppermint, and dexpanthenol creams on treatment of traumatic nipples in breastfeeding mothers. J Caring Sci. 2015;4(4):297-307.
15. Klöcker N, Rudolph P, Verse T. Evaluation of protective and therapeutic effects of dexpanthenol on nasal decongestants and preservatives: results of cytotoxic studies in vitro. Am J Rhinol. 2004;18(5):315–320.
16. Moseges R, Hosseini KS, Hucke HP, Joisten MJ. Dexpanthenol: An overview of its contribution to symptom relief in acute rhinitis treated with decongestant nasal sprays. Advances in Therapy. 2017;34:1850-1858.
17. Jain S, Singh S, Nagar A. Brief communication: Dexpanthenol and its ophthalmic uses. J Clin Exp Ophthalmol. 2017;8:5.
18. NCIthesaurus. Dexpanthenol (Code C47481). 2020. https://ncit.nci.nih.gov/ncitbrowser/ConceptReport.jsp?dictionary=NCI_Thesaurus&ns=NCI_Thesaurus&code=C47481
19. Proksch E, de Bony R, Trapp S, Boudon S. Topical use of dexpanthenol: a 70th anniversary article. Journal of Dermatological Treatment. 2017;28:766-773.
20. De AK, Chowdhury PP, Chattapadhyay S. Simultaneous quantification of dexpanthenol and resorcinol from hair care formulation using liquid chromatography: Method development and validation. Scientifica. 2016;2016:1-8.

Pendahuluan Dexpanthenol
Formulasi Dexpanthenol

Artikel Terkait

  • Efikasi Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Dermatitis Atopik
    Efikasi Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Dermatitis Atopik
  • Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
    Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
  • 5 Lesi Kulit pada Neonatus
    5 Lesi Kulit pada Neonatus
  • Pedoman Penanganan Dermatitis Atopik 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Dermatitis Atopik 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ardian Hendra Rezi Pamungkas
Dibalas 10 Februari 2025, 16:47
Ruam pada bayi usia 3 bulan pada badan, leher, dan telinga, tidak demam
Oleh: dr.Ardian Hendra Rezi Pamungkas
3 Balasan
Izin konsultasi dokter. Bayi usia 3 bulan dengan berat badan 5.7 kg, ASI eksklusif, sebelumnya keluhan muncul ruam kemerahan pada badan, leher, dan telinga,...
Anonymous
Dibalas 03 Desember 2024, 18:11
Kulit kemerahan di tengkuk dan punggung pada pasien usia 4 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya dan diskusi Saya punya pasien usia 4 bulan 18 hari dengan keluhan tampak kemerahan dipunggung dan tengkuk , awalnya hanya benjolan...
Anonymous
Dibalas 26 Desember 2023, 16:26
Diagnosis bentol-bentol di lutut, siku, dan bokong
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alodokter, izin diskusi, pasien anak usia 1 tahun mengeluhkan bentol2 di lutut sekitar 3 hari. Keluhan serupa muncul di telapak tangan kaki, siku dan bokong....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.