Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Rubella
Kontra indikasi vaksin rubella diantaranya adalah sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang mengalami riwayat hipersensitivitas pada pemberian vaksin sebelumnya atau pada kondisi-kondisi seperti imunosupresan, post-transplantasi, HIV dengan titer CD4 kurang dari 200 sel/mm3, leukimia, kehamilan, atau malignansi berat. Peringatan terhadap vaksin rubella yang diberikan kepada pasien yang menderita kejang demam, hipersensitivitas terhadap telur, cedera kepala, gangguan koagulasi, trombositopenia dan ibu menyusui.
Kontraindikasi
Kontraindikasi dari pemberian vaksin rubella adalah:
- Riwayat hipersensitivitas terhadap vaksin rubella sebelumnya atau komponen pembentuk vaksin
- Kondisi - kondisi imunosupresan, antara lain imunodefisiensi primer berat, sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi, transplantasi organ, terapi kortikosteroid sistemik dosis tinggi, HIV positif dengan titer CD4 kurang dari 200 sel/mm3[17], leukemia atau limfoma, kehamilan dan keganasan atau malignansi berat[2,13]
Peringatan
Vaksin rubella dapat diberikan pada kondisi di bawah ini tetapi dengan pengawasan khusus:
- Mengalami demam atau kejang demam
- Hipersensitivitas terhadap telur
- Riwayat cedera kepala dan kejang
- Gangguan koagulasi atau trombositopenia
- Ibu menyusui
- Hipersensitivitas kontak terhadap Neomisin[13,14]