Formulasi Vaksin Rubella
Formulasi vaksin rubella berupa preparat lifolisasi steril yang harus dilarutkan sebelum digunakan. Administrasi vaksin rubella diberikan secara injeksi muskular (i.m) atau subkutan (s.c) di lengan atas atau di paha bagian depan pada bayi.
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan vaksin rubella tersedia dalam bentuk injeksi muskular (i.m) atau subkutan (s.c). Vaksin rubella berupa preparat lifolisasi steril yang berisi turunan virus Wistar RA 27/3 yang dilemahkan yang dikembangkan pada sel fibroblast paru diploid manusia WI-38. Medium rubella adalah MEM (Minimum Essential Medium) yang mengandung albumin manusia dan neomisin serta sorbitol dan gelatin hidrolisasi. Setiap 0,5 mL dosis mengandung sekitar 1,000 TCID50 virus Rubella yang dilemahkan.[2,13]
Cara Pemberian
Pemberian vaksin rubella disuntikkan ke dalam tubuh secara subkutan (s.c) atau intramuskular (i.m.) di lengan atas atau di paha bagian depan pada bayi. Lifolisat harus dilarutkan dengan pelarut khusus dari perusahaan farmasi. Saat melarutkan, harus dilihat apakah ada benda asing atau tidak, bila ada maka vaksin tersebut harus dibuang. Vaksin rubella harus disuntikkan dengan menggunakan jarum dan alat suntik steril. [2,13]
Cara Penyimpanan
Penyimpanan vaksin rubella dalam tempat dengan suhu 2 – 8 derajat Celsius, kering dan tidak terkena sinar matahari. Vaksin Rubella tidak boleh dibekukan. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 6 jam dan harus disimpan dalam suhu 2 – 8 derajat Celsius. [2,13]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kombinasi vaksin rubella dengan vaksin measles (campak) disebut vaksin MR, yang umumnya tersedia di Indonesia. Bila dikombinasikan dengan vaksin mumps dan measles yang disebut vaksin MMR. Begitu pula jika dikombinasikan dengan vaksin mumps, measles dan varicella yang disebut vaksin MMRV. [2,13]