Formulasi Vaksin Rotavirus
Formulasi vaksin rotavirus adalah dalam bentuk larutan untuk pemberian secara oral dan serbuk yang harus dilarutkan terlebih dahulu. Vaksin rotavirus di Indonesia tersedia dalam 2 merk dagang, yaitu RotaTeq® dan Rotarix®.
Bentuk Sediaan
Vaksin rotavirus tersedia dalam bentuk larutan dan serbuk yang harus dilarutkan terlebih dahulu untuk pemberian oral. Vaksin rotavirus tersedia dalam dua jenis, yaitu vaksin monovalen (RV1) dan vaksin pentavalen (RV5). Vaksin RV1 merupakan vaksin monovalen, berasal dari jenis strain G1P yang diisolasi dari bayi yang mengalami gastroenteritis. [13]
Vaksin RV5 merupakan vaksin pentavalen, terdiri dari 5 jenis virus yang diisolasi dari manusia dan sapi. Empat virus dari sapi mengekspresikan salah satu prrotein VP7 (G1, G2, G3, atau G4) dari strain yang ada di manusia dan protein VP4 dari strain yang ada di sapi. Virus terakhir mengekspresikan protein VP4 dari strain yag ada di manusia dan G6 dari strain yang ada di sapi. [13]
Vaksin RV1 mengandung 10 juta partikel rotavirus dalam 1 mL dosis, sedangkan vaksin RV5 mengandung 2,0 – 2,8 x 10 juta unit per jenis virus dalam 2 mL dosis. [14]
Cara Penggunaan
Vaksin rotavirus hanya dapat diberikan secara oral, tidak dapat diberikan secara parenteral. Sebelum dan sesudah pemberian vaksin, pasien dapat minum atau makan. Vaksin RotaTeq ® merupakan vaksin yang tersedia dalam bentuk larutan sehingga tidak perlu diencerkan atau direkonstitusi, sedangkan vaksin Rotarix® membutuhkan rekonstitusi. Rekonstitusi hanya dapat dilakukan dengan meggunakan pelarut yang tersedia dan digunakan maksimal 24 jam setelah dilarutkan. [4,5]
Sebelum dibuka, perhatikan apakah ada perubahan warna atau partikel asing di dalam vaksin. Jika ada, maka vaksin tidak dapat digunakan.
Anak diposisikan dalam posisi berbaring. Vaksin diberikan secara langsung ke mulut dengan menekan larutan hingga keluar. Larutan ini diteteskan di bagian dalam pipi. Seluruh larutan dalam kemasan harus diberikan. [4,5]
Cara Penyimpanan
Vaksin disimpan dalam kulkas dengan suhu 2 – 8 C. Vaksin tidak dapat dibekukan. Jika vaksin sudah beku, maka tidak dapat digunakan. Setelah dikeluarkan dan direkonstitusi (untuk vaksin RV1) vaksin harus langsung digunakan. Vaksin yang telah direkonstitusi dapat disimpan dalam suhu 2–8 C atau dalam suhu < 25 C dalam waktu 24 jam. [4,5]
Kombinasi dengan Obat Lain
Sampai saat ini tidak ada sediaan gabungan antara rotavirus dengan vaksin lain. Pemberian vaksin rotavirus dengan vaksin lain, seperti vaksin difteri, tetanus toksoid, vaksin polio yang diinaktivasi, vaksin H. Influenza tipe B, vaksin hepatitis B, dan vaksin pneumokokus, tidak mengganggu respon imun maupun keamanan dari masing-masing vaksin.
Pemberian vaksin rotavirus dosis pertama dengan vaksin polio oral tidak disarankan karena diduga vaksin polio oral dapat menurunkan respon imun vaksin rotavirus. Namun, untuk pemberian dosis kedua dan ketiga, kedua vaksin tersebut dapat diberikan bersamaan. [4,5,15]