Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Rotavirus general_alomedika 2022-11-25T09:34:29+07:00 2022-11-25T09:34:29+07:00
Vaksin Rotavirus
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Rotavirus

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Kontraindikasi vaksin rotavirus adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas, riwayat intususepsi, riwayat severe combined immunodeficiency, dan riwayat malformasi kongenital pada saluran cerna yang belum ditata laksana.[4,23,24]

Kontraindikasi

Kontraindikasi pemberian vaksin rotavirus adalah adanya riwayat hipersensitivitas pada pemberian vaksin sebelumnya, riwayat hipersensitivitas pada komponen vaksin, adanya riwayat intususepsi dan severe combined immunodeficiency sebelumnya. Selain itu, vaksin ini tidak dianjurkan untuk anak dengan riwayat malformasi kongenital pada saluran pencernaan yang belum dikoreksi, seperti divertikulum Meckel.[23,24]

Studi surveilans menemukan adanya hubungan temporal antara pemberian vaksin rotavirus dan kejadian intususepsi, dengan penambahan 1–1,5 kasus per 100.000 bayi yang divaksinasi. Kejadian intususepsi ini paling banyak ditemukan 7 hari pasca imunisasi.[2,10]

Dengan adanya data ini, pemberian vaksin rotavirus pada pasien dengan riwayat intususepsi tetap tidak direkomendasikan walaupun pada dua studi acak ganda terkontrol dengan plasebo tidak ditemukan adanya perbedaan risiko intususepsi pada pasien yang mendapatkan vaksin rotavirus dengan yang mendapatkan plasebo.[2,10]

Peringatan

Penggunaan vaksin rotavirus perlu diperhatikan pada bayi prematur, individu dengan riwayat hipersensitivitas terhadap lateks, serta pasien imunodefisiensi, sakit akut, dan gangguan gastrointestinal kronik.

Bayi Prematur

Pemberian vaksin pada bayi prematur diperbolehkan selama bayi stabil secara kinis. Vaksin diberikan mengikuti usia kronologis saat atau setelah bayi dipulangkan dari ruang rawat. Vaksin rotavirus tidak direkomendasikan diberikan saat bayi masih dirawat karena terdapat risiko transmisi virus. Keamanan vaksin rotavirus pada bayi prematur sama dengan bayi yang tidak prematur.[24,26]

Pasien dengan Riwayat Hipersensitivitas terhadap Lateks

Bahan lateks terdapat pada aplikator oral vaksin rotavirus monovalen (RV1), sementara vaksin pentavalen (RV5) tidak mengandung bahan lateks. Pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap lateks disarankan untuk diberikan RV5. Jika hanya vaksin RV1 yang tersedia, maka vaksin tetap dapat diberikan tetapi dengan pengawasan khusus karena manfaat yang didapat dinilai lebih besar dibandingkan risiko hipersensitivitas.[27]

Pasien dengan spina bifida dan ekstrofi kandung kemih dinilai memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami alergi lateks sehingga pemberian vaksin rotavirus pada kelompok ini juga perlu diawasi.[27]

Pasien dengan Imunodefisiensi

Pasien dengan imunodefisiensi selain severe combined immunodeficiency dapat diberikan vaksin rotavirus, tetapi memerlukan perhatian khusus karena data mengenai efikasi dan keselamatan belum banyak ditemukan.

Pasien dengan kondisi imunosupresi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gastroenteritis berkelanjutan dan respon imun terhadap vaksin rotavirus berkurang. Berikut adalah beberapa kondisi imunosupresi yang memerlukan perhatian:

  • Neoplasma yang menyebabkan supresi pada sumsum tulang atau mempengaruhi sistem limfatik (leukemia atau limfoma)
  • Resipien kemoterapi atau radioterapi
  • Pengguna kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka panjang
  • Defisiensi imun seluler
  • Hipogammaglobulinemia dan agammaglobulinemia
  • Infeksi HIV

Konsultasi kepada ahli imunologi dianjurkan sebelum memberikan vaksin kepada anak imunodefisiensi.[24]

Pasien yang Sakit Akut

Pasien dengan sakit ringan masih dapat diberikan vaksin rotavirus. Akan tetapi, pada pasien dengan derajat penyakit sedang, pemberian vaksin dapat ditunda sampai pasien sembuh. Pasien dengan gastroenteritis akut disarankan untuk menunda pemberian vaksin rotavirus sampai kondisi membaik.[24]

Gangguan Gastrointestinal Kronik

Pasien dengan gangguan gastrointestinal kronik yang tidak mendapatkan terapi imunosupresif dapat diberikan vaksin rotavirus. Namun, data mengenai efikasi dan keamanan pada pasien dengan sindrom malabsorbsi kongenital, penyakit Hirschsprung, sindrom usus pendek, muntah persisten yang belum diketahui penyebabnya, diare kronik, gagal tumbuh, riwayat gangguan abdomen kongenital, dan riwayat pembedahan pada abdomen belum banyak didapatkan, sehingga pemberian vaksin rotavirus pada kelompok tersebut tetap memerlukan perhatian khusus.[20,24]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

 

Referensi

2. Burke RM, Tate JE, et al. Global Experience With Rotavirus Vaccines. J Infect Dis. 2021 Dec 20;224(12 Suppl 2):S792-S800. doi: 10.1093/infdis/jiab399. PMID: 34374426; PMCID: PMC8687052.
4. DrugBank Online. Rotavirus vaccine. 2022. https://go.drugbank.com/drugs/DB10276
10. Vesikari T, Matson DO, et al. Safety and efficacy of a pentavalent human-bovine (WC3) reassortant rotavirus vaccine. N Engl J Med 2006;354:23-33
24. National Center for Immunization and Respiratory Diseases, Centers for Disease Control and Prevention (CDC). General recommendations on immunization: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP). MMWR Recomm Rep 2011;60(2):1-64
25. Loughlin J, Mast TC, Doherty MC, et al. Post-marketing evaluation of the short-term safety of the pentavalent rotavirus vaccine. Pediatr Infect Dis J 2012;31:292-296
26. Omenaca F, Sarlangue J, et al. Safety, reactogenicity and immunogenicity of the human rotavirus vaccine in preterm European infants. Pediatr Infect Dis J. 2012;31(5):487–493
27. Meissner CH. Understanding vaccine precautions, contraindications. 2017. https://www.aappublications.org/news/2017/05/30/IDSnapshot053017

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Vaksin Rotavirus

Artikel Terkait

  • Imunisasi Kejar
    Imunisasi Kejar
  • Mispersepsi mengenai Alasan untuk Menunda Pemberian Vaksin
    Mispersepsi mengenai Alasan untuk Menunda Pemberian Vaksin
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
  • Perbandingan Jadwal Imunisasi Anak menurut IDAI tahun 2017 dan 2020
    Perbandingan Jadwal Imunisasi Anak menurut IDAI tahun 2017 dan 2020
  • Vaksin Rotavirus Monovalen untuk Mencegah Diare
    Vaksin Rotavirus Monovalen untuk Mencegah Diare

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
04 Oktober 2022
Vaksin Rotavirus Monovalen Untuk Mencegah Diare- Artikel Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Diare merupakan penyebab utama kematian anak terutama pada usia 12-59 tahun. Infeksi rotavirus merupakan salah satu etiologi tersering kasus diare...
Anonymous
16 Maret 2021
Jarak pemberian vaksin oral - Vaksin Anak Ask The Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter Rini, izin bertanya apakah bisa vaksin polio oral diberikan bersamaan dengan vaksin rotavirus? atau jika terpisah, berapakah waktu yang aman...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.