Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Vaksin Polio general_alomedika 2018-09-26T11:27:44+07:00 2018-09-26T11:27:44+07:00
Vaksin Polio
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Vaksin Polio

Oleh :
Graciella N T Wahjoepramono
Share To Social Media:

Farmakologi vaksin polio yang merangsang sistem imun tubuh seolah terjadi infeksi virus tanpa gangguan ke sistem saraf pusat.

Farmakodinamik

Aspek penting dari farmakologi vaksin polio adalah mekanisme sistem imun tubuh yang dapat bereaksi seolah terjadi infeksi oleh virus polio, tanpa gangguan ke sistem saraf pusat. Vaksin polio memicu pembentukan antibodi di darah yang melindungi tubuh bila infeksi virus polio terjadi. Terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu vaksin polio inaktif (IPV) dan vaksin polio oral (OPV). Terlebih lagi, penggunaan vaksin oral dapat membentuk respon imun lokal di lapisan mukosa usus yang digunakan sebagai lokasi utama multiplikasi virus polio. Antibodi yang terbentuk di mukosa usus dapat menghambat multiplikasi virus polio liar.[2,5]

Farmakokinetik

Vaksin polio diinaktivasi terdiri dari gabungan tiga tipe poliovirus yang dikembangkan di kultur sel manusia atau dari kultur sel ginjal monyet. Setelah pemberian dua dosis, penerima akan terlindungi 90% dari virus polio, dan setelah pemberian tiga dosis imunitas mencapai 99%. Jangka waktu imunitas ini belum dapat dipastikan.

Vaksin polio oral sering kali terdiri dari virus polio yang hidup tetapi dilemahkan. Pada vaksin polio oral, virus berada di faring selama satu hingga dua minggu dan dikeluarkan melalui feses selama beberapa minggu setelah pemberian vaksin. Vaksin polio oral mengurangi sirkulasi virus polio liar karena meningkatkan imunitas di saluran cerna dan imunitas yang dihasilkan lebih lama dibandingkan vaksin yang diinaktivasi, seringkali imunitas terbentuk untuk seumur hidup.[5,6]

Resistensi

Penggunaan vaksin polio telah mengurangi angka kejadian polio sebanyak 99% selama 30 tahun silam. Namun, menurut beberapa sumber tetap ditemukan beberapa epidemik seperti kejadian di republik Kongo pada tahun 2010, di Tajikistan tahun 2010 dan di Cina tahun 2011. Kasus epidemik di Kongo diperiksa lebih lanjut karena memiliki tingkat mortalitas hingga 47% dan ditemukan dua mutasi di sekuensi DNA virus polio. Mutasi ini mengurangi efektivitas vaksin terhadap strain virus yang ditemukan di Kongo. Di Indonesia sendiri, tidak ada data mengenai resistensi vaksin polio.[7,8]

Referensi

2. Vaksin Poliomielitis. Badan Pengawas Obat dan Makanan. [Online]. 2015. Available from: http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/vaksin-poliomielitis
5. Biologicals – Poliomyelitis. World Health Organization. [Online]. 2015. Available from: http://www.who.int/biologicals/areas/vaccines/poliomyelitis/en/
6. Iyer V, Tejal A, Poddar A, Mithili D, Rasika L, Bendre A, Jaswal V. An Indian Perspective of Some Recent Developments in Polio, DPT, Zika and Rotavirus Vaccines. Indian J Pharm Sci 2017; 79(2):175-185. Available from: http://www.ijpsonline.com/articles/an-indian-perspective-of-some-recent-developments-in-polio-dpt-zika-and-rotavirus-vaccines.html?view=mobile
7. Leroy, E. A Vaccine-resistant polio strain discovered. Institute de recherché pour le developpement 2014;464. Available from: https://en.ird.fr/the-media-centre/scientific-newssheets/464-a-vaccine-resistant-polio-strain-discovered
8. Drexler J, Grard G, et al. Robustness against serum neutralization of a poliovirus type 1 from a lethal epidemic of poliomyelitis in the Republic of Congo in 2010. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America; 2013; 111(35). Available from: http://www.pnas.org/content/111/35/12889.abstract

Pendahuluan Vaksin Polio
Formulasi Vaksin Polio
Diskusi Terkait
Anonymous
11 Juli 2022
Vaksin IPV 2 kali pada pasien usia < 1 tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter izin bertanya..menurut rekomendasi IDAI 2020.. pemberian vaksin Polio berupa IPV minimal 2 kali sebelum 1 tahun. Jika bayi sebelum 1 tahun sudah...
dr. Nurul Falah
21 Oktober 2021
Rehabilitasi pada kasus poliomyelitis - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo Dr. dr. Vitriani Biben, Sp.KFR(K), izin bertanya dokter.Kapan sebaiknya pasien bayi dengan poliomyelitis menjalani rehabilitasi? Jenis...
Anonymous
21 Agustus 2021
Pemberian vaksin polio melebihi dosis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.izin bertanya untuk efek samping jika pemberian vakson polio melebihi dosis seharusnya(2 tetes namun diberikan 5 tetes oleh jurim).Terimakasih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.