Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Eritropoietin Alfa
Penggunaan eritropoietin alfa pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan. Dokter perlu mempertimbangkan rasio risiko dan manfaat pada masing-masing pasien.
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan eritropoietin alfa dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4]
TGA memasukkan eritropoietin alfa dalam kategori B3. Artinya, jumlah pasien hamil dan menyusui yang mengonsumsi obat tersebut masih terbatas; observasi pada pasien-pasien tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau risiko lain terhadap janin.[9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Pada ibu yang sedang menyusui, penggunaan eritropoietin alfa dengan campuran benzilalkohol dikontraindikasikan. Sediaan eritropoietin alfa yang bebas benzilalkohol belum diketahui apakah diekskresikan di ASI atau tidak, sehingga pemberiannya perlu mempertimbangkan untung rugi pada masing-masing skenario klinis pasien.
Eritropoietin endogen sendiri sebenarnya adalah komponen yang secara normal terkandung dalam ASI dengan kadar 4-5 IU/L pada 1 hingga 2 bulan postpartum dan akan meningkat menjadi 20-40 IU/L pada bulan ke-3 dan menjadi 100-150 IU/L setelah 12 bulan.[9,10]