Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Eritropoietin Alfa general_alomedika 2021-02-11T12:27:03+07:00 2021-02-11T12:27:03+07:00
Eritropoietin Alfa
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Eritropoietin Alfa

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Indikasi eritropoietin alfa dosis 2000 IU, 3000 IU dan 4000 IU utamanya adalah pada anemia akibat penyakit ginjal kronis Eritropoietin alfa dengan dosis 10.000 IU diindikasikan pada anemia akibat efek myelosupresif dari kemoterapi pada pasien kanker.[6]

Dosis

Pemberian dosis eritropoietin alfa bergantung pada indikasinya. Eritropoietin alfa banyak digunakan pada kasus anemia pada penyakit ginjal kronis dan imbas kemoterapi.

Anemia pada Penyakit Ginjal Kronis

Pada anemia akibat penyakit ginjal kronis yang membutuhkan terapi agen stimulasi eritropoiesis, dosis dapat diberikan secara intravena maupun subkutan. Pada pasien dengan hemodialisis rutin, umumnya lebih disarankan pemberian dengan injeksi intravena melalui arteriovenosus fistula saat akhir dialisis pasien. Pemberian dilakukan selama 2 menit. Pada pasien yang tidak menjalani hemodialisis, pemberian eritropoietin alfa dianjurkan melalui rute subkutan untuk mencegah terjadinya kebocoran pembuluh darah vena perifer.[2]

Target dari terapi adalah tercapainya kadar hematokrit 30-35% atau kadar Hemoglobin (Hb) di atas 10 g/dL. Dosis awal untuk pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis adalah 100-150 IU/kg/minggu terbagi dalam 2-3 dosis. Pada pasien nondialisis diberikan dosis 100 IU/kg /minggu terbagi dalam 3 dosis.

Dosis dapat ditingkatkan setelah 4 minggu dari terapi awal dengan peningkatan 15-30 IU/kg/minggu atau 25 % dari dosis awal bila kadar Hb tidak meningkat lebih dari 1 g/dL dalam 4 minggu terapi.[2,4]

Anemia Imbas Kemoterapi pada Pasien Kanker

Pada pasien anemia imbas kemoterapi, terapi eritropoietin alfa diberikan bila kadar Hb pasien <10 g/dL. Dosis awal yang diberikan adalah 150 IU/kg 3 kali seminggu atau 450 IU/kg sekali seminggu hingga kemoterapi selesai. Obat juga dapat diberikan dalam dosis 40.000-60.000 IU sekali seminggu.[4]

Pada pasien anak dengan anemia imbas kemoterapi, dosis yang diberikan pada anak usia di atas 5 tahun adalah 600 IU/kg secara intravena sekali seminggu dengan dosis maksimal 40.000 iu. Sementara itu, untuk anak dengan usia di bawah 5 tahun, keamanan dan efikasi eritropoietin alfa belum diketahui.[8]

Referensi

2.Pusat Informasi Obat Nasional. Anemia Hipoplastik, Hemolitik dan Renal. BPOM, 2015. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/91-anemia-dan-gangguan-darah-lain/913-anemia-hipoplastik-hemolitik-dan
4. MIMS. Epoetin alfa. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/epoetin%20alfa?mtype=generic
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Daftar Obat Formularium Nasional. 2017. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-659-2017_ttg_Formularium_Nasional_.pdf
8.Medscape. Epoetin alfa (Rx). 2020. Available from : https://reference.medscape.com/drug/epogen-procrit-epoetin-alfa-342151#0

Formulasi Eritropoietin Alfa
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit
    Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
20 Mei 2022
Pasien perempuan 64 tahun dengan Suspek CKD ec HPT Renalis
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
2 Balasan
Pasien 64 Tahun MRS dengan keluhan lemah badan akibat muntah2. riwayat hipertensi Uncontrolled. Pasien tampak sedikit sesak dengan saturasi 96 %. pemeriksaan...
Anonymous
17 Mei 2022
Tatalaksana pasien CHF dengan dehidrasi - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Sonny, Sp. JP izin Tanya, pada tatalaksana pasien CHF diperlukan retriksi cairan dan terapi diuretik. Namun pada kondisi tertentu seperti pada pasien...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
04 Mei 2022
Pasien laki-laki usia 57 tahun dengan Hipertensi dan suspek penyakit ginjal kronis
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
2 Balasan
Pasien laki-laki, umur 57 tahun dengan dengan Riwayat hipertensi Kronis suspek CKD (chronic kidney disease). keluhan sebelumnya ada piting edema di Tungkai...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.