Indikasi dan Dosis Hidrogen Peroksida
Indikasi hidrogen peroksida antara lain sebagai antiseptik, obat telinga-hidung dan tenggorok, serta untuk keratosis seboroik. Dosis yang digunakan secara medis umumnya tidak lebih dari 20%. Perlu diketahui bahwa penggunaan hidrogen peroksida sudah semakin ditinggalkan karena diketahui bisa merusak sel sehat dan menghambat penyembuhan jaringan.[3-6,13,14,19]
Antiseptik
Penggunaan hidrogen peroksida untuk antiseptik luka sudah semakin ditinggalkan karena diketahui dapat merusak sel sehat dan menghambat penyembuhan luka. Jika digunakan untuk manajemen luka, dapat digunakan cairan hidrogen peroksida 3% yang sudah didilusi (50:50) dengan cairan salin normal. Setelah luka diirigasi, disarankan untuk mencuci kembali luka atau irigasi dengan cairan salin normal.[6]
Obat Telinga Hidung Tenggorok
Penggunaan hidrogen peroksida sebagai obat kumur untuk mengobati sariawan dapat menggunakan larutan 1,5% yang telah dicampur dengan 1 gelas air untuk berkumur, jangan ditelan. Dalam sehari, pasien dapat melakukan sebanyak maksimal 4 kali. Penggunaan hidrogen peroksida sebagai obat kumur sebaiknya diberikan pada orang dewasa atau anak di atas usia 12 tahun.
Untuk membersihkan kotoran telinga atau pada pengobatan otitis eksterna, dapat digunakan hidrogen peroksida 3% sebanyak 1-3 mL, yang disemprotkan pada liang telinga. Jika digunakan bersama antibiotik, sebaiknya diberikan jeda 30 menit karena hidrogen peroksida dapat merusak komponen antibiotik.[13-15]
Keratosis Seboroik
Hidrogen peroksida 40% digunakan secara topikal untuk terapi lesi keratosis seboroik yang menonjol. Dua uji acak pada 937 pasien menunjukkan bahwa hanya 6% pasien yang mengalami pembersihan sempurna dari lesi, sehingga efikasinya dinilai rendah.
Pada praktiknya, hidrogen peroksida 40% diaplikasikan menggunakan pen applicator sekali pakai pada permukaan lesi secara melingkar hingga merata tanpa menetes, kemudian dibiarkan selama satu menit untuk menilai tingkat nyeri dan eritema. Jika ditoleransi, aplikasi dapat diulang hingga 3 kali dalam satu sesi. Area harus dibiarkan kering dan bebas produk topikal selama minimal 6 jam. Bila lesi belum hilang setelah 3 minggu, terapi dapat diulang sekali lagi.[20]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha