Formulasi Hidrogen Peroksida
Formulasi hidrogen peroksida di Indonesia adalah dalam bentuk cairan kental yang tidak berwarna. Dalam penggunaannya, hidrogen peroksida dianjurkan untuk diencerkan terlebih dulu sebelum diaplikasikan. Penyimpanan dianjurkan pada suhu 25°C dan menghindari paparan sinar matahari langsung.[1,2]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, hidrogen peroksida tersedia dalam bentuk cairan kental. Sediaan yang ada di pasaran antara lain hidrogen peroksida 3%, 6%, 9%, dan 12%. Perlu diketahui bahwa penggunaan hidrogen peroksida semakin ditinggalkan karena diketahui dapat merusak sel-sel sehat dan menghambat penyembuhan jaringan.[2,13,19]
Cara Penggunaan
Hidrogen peroksida 3% digunakan secara topikal untuk membersihkan luka ringan atau abrasi kulit, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi (20–30%) umumnya tidak untuk aplikasi medis. Di beberapa negara, sediaan pen applicator 40% dipakai untuk keratosis seboroik, tetapi efikasinya dianggap rendah dan sudah jarang dipilih.[1,3,5,13,20]
Penggunaan Larutan Cuci Luka
Hidrogen peroksida 3% digunakan secara topikal sebagai agen pembersih luka minor untuk mengangkat debris, jaringan nekrotik, dan kotoran melalui efek efervesen yang dihasilkan oleh pelepasan oksigen. Larutan ini diaplikasikan pada area luka selama beberapa detik hingga gelembung berhenti terbentuk, kemudian dibilas dengan air steril atau cairan salin normal.[6,13]
Penggunaan Sediaan Oral
Untuk kumur, sebanyak 10 mL larutan hidrogen peroksida 1,5% digunakan dengan cara dikumur di area yang terkena selama ≥1 menit, kemudian dimuntahkan, dapat diulang hingga 4 kali sehari. Untuk sediaan gel oral 1,5%, sejumlah kecil hidrogen peroksida dioleskan pada area yang teriritasi selama minimal 1 menit sebelum dibuang. Baik larutan oral maupun gel hanya untuk pemakaian topikal dan tidak boleh ditelan.[13]
Penggunaan Sediaan Pen Applicator
Di beberapa negara, sediaan hidrogen peroksida 40% tersedia dalam bentuk pen applicatoor sekali pakai. Cairan dioleskan secara melingkar pada permukaan lesi keratosis seboroik hingga merata tanpa berlebih, kemudian diulang hingga 3 kali dengan interval satu menit sambil memantau nyeri atau eritema.
Area harus tetap kering setidaknya selama 6 jam pascaaplikasi. Bila lesi belum hilang sepenuhnya setelah 3 minggu dan kulit telah pulih dari reaksi lokal, pengulangan terapi dapat dilakukan.[20]
Cara Penyimpanan
Sediaan hidrogen peroksida dianjurkan untuk disimpan dalam suhu 25°C. Hindari dari paparan sinar matahari secara langsung.[3]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha