Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Polymyxin B general_alomedika 2022-06-06T18:36:49+07:00 2022-06-06T18:36:49+07:00
Polymyxin B
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Polymyxin B

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Formulasi polymyxin B tersedia dalam bentuk sediaan serbuk untuk injeksi dan sediaan topikal untuk mata, kulit, dan telinga.

Bentuk Sediaan

Polymyxin tersedia dalam berbagai sediaan. Sediaan yang ada di Indonesia adalah sediaan serbuk untuk injeksi dan sediaan topikal untuk kulit, mata, dan telinga.

Sediaan Injeksi

Sediaan dalam bentuk serbuk untuk injeksi mengandung 10,000 unit polymyxin B per mg dan dalam satu vial biasanya terkandung 500,000 unit polymyxin B. [14]

Sediaan Topikal

Sediaan topikal untuk telinga terdiri dari 2 jenis, yaitu larutan dan suspensi, sedangkan sediaan topikal untuk mata terdiri dari larutan dan salep. Sediaan topikal untuk kulit tersedia dalam bentuk salep dan krim. Masing-masing jenis mengandung 10,000 unit polymyxin B per mL. [19,20]

Cara Penggunaan

Berikut adalah cara penggunaan polymyxin B per masing-masing bentuk sediaan.

Intravena

Sebelum memberikan secara intravena, sediaan serbuk perlu dilihat kondisinya. Apakah terdapat partikel atau perubahan warna. Jika serbuk dalam kondisi baik, maka serbuk perlu dilarutkan terlebih dahulu dengan dekstrose 5% (D5%). Larutan D5% yang diberikan adalah 200–500 mL sesuai dengan konsentrasi yang ingin dicapai. Polymyxin B intravena tidak diberikan secara bolus, melainkan melalui drip dalam waktu 60–90 menit.[14,18]

Injeksi Intramusukular

Sama seperti pemberian secara intravena, sediaan bubuk perlu dilarutkan sebelum digunakan. Hanya saja untuk injeksi intramuskular, pelarut yang digunakan adalah akuades steril untuk injeksi, natrium klorida 0,9%, atau prokain hidroklorida 1% atau 2%. Dibukain hidroklorida tidak disarankan karena dapat meningkatkan efek neurotoksik. Pemberian volume pelarut berbeda-beda tergantung dari dosis yang diinginkan. Berikut adalah tabel untuk masing-masing dosis. [14,18]

Tabel 3. Rekonstitusi Polymyxin B untuk Injeksi Intramuskular.

Berat badan Total dosis/hari Polymyxin B sulfat per vial Volume pelarut yang ditambahkan Konsentrasi Dosis volume / 4 jam
> 80 kg Sampai 200 mg 50 mg 3 mL 16 mg/mL 2 mL
60 – 80 kg 150 mg 50 mg 4 mL 12,5 mg/mL 2 mL
40 – 60 kg 100 mg 50 mg 6 mL 8 mg/mL 2 mL
20 – 40 kg 50 mg 50 mg 6 mL 8 mg/mL 1 mL
< 20 kg 1,5 – 2,5 mg/kgBB/hari 50 mg 6 mL 8 mg/mL Sesuai perhitungan

Sumber: dr. Shofa, 2018.

Pemberian secara intramuskular tidak disarankan dilakukan secara rutin karena menimbulkan nyeri pada lokasi injeksi. Nyeri dapat timbul tiba-tiba atau lambat. Nyeri yang timbul tiba-tiba dapat dicegah dengan menggunakan pelarut dengan kandungan anestesi, misalnya procaine, sedangkan nyeri lambat yang muncul 1 jam pascainjeksi tidak dapat dicegah dengan pemberian pelarut yang mengandung anestesi. [18]

Injeksi disarankan dilakukan di bokong atau lateral paha. Injeksi di deltoid tidak disarankan karena berisiko mencederai nervus radialis. [18]

Injeksi Intratekal

Sediaan untuk injeksi intratekal dilarutkan terlebih dahulu dengan natrium klorida 0,9% 10 mL untuk mencapai konsentrasi 5 mg/mL. Pelarut prokain tidak boleh digunakan untuk injeksi intratekal. Untuk anak berusia lebih dari 2 tahun dan dewasa, volume injeksi yang diberikan adalah 1 mL, sedangkan untuk anak di bawah 2 tahun, injeksi diberikan sebanyak 0,4 mL selama 3 – 4 hari atau 0,5 mL sekali berselang-seling. [14,18]

Injeksi Subkonjungtiva

Serbuk untuk injeksi dapat digunakan untuk injeksi subkonjungtiva dengan melarutkan sediaan serbuk dengan 50 mL air steril atau NaCL 0,9% sehingga membentuk konsentrasi 1 mg/mL. Injeksi diberikan dengan volume 1 mL dan tidak melebihi dosis 2,5 mg/kgBB/hari. [18]

Aplikasi Topikal untuk Mata

Sediaan topikal untuk mata dapat menggunakan serbuk untuk injeksi yang dilarutkan dengan 20–50 mL air steril atau NaCl 0,9% sehingga membentuk konsentrasi 1–2,5 mg/mL. Larutan dapat diteteskan 1–3 tetes pada mata yang terinfeksi setiap jam. Interval dapat dinaikkan sesuai dengan respon terapi. [18]

Selain menggunakan sediaan serbuk yang dilarutkan, penggunaan topikal dapat menggunakan obat tetes yang sudah tersedia di pasaran. Sediaan ini tidak dapat digunakan untuk injeksi subkonjungtiva. Sediaan yang akan digunakan harus dipastikan dapat digunakan untuk mata, bukan untuk telinga. Untuk sediaan suspensi, botol perlu dikocok terlebih dahulu sehingga homogen. [3,21]

Sebelum meneteskan, pasien harus mencuci tangan terlebih dahulu. Obat diteteskan ke forniks konjungtiva, kemudian mata dipejamkan selama 1–2 menit. Saat penggunaan, mata tidak boleh berkedip. Ujung botol tidak boleh bersentuhan dengan mata, kelopak mata, ujung jari, atau permukaan lainnya untuk menghindari kontaminasi. Botol harus tertutup rapat jika tidak digunakan dan tidak boleh bertukar botol dengan orang lain. [3,21]

Aplikasi Topikal untuk Telinga

Sebelum menggunakan, pastikan bahwa sediaan yang diberikan adalah sediaan topikal untuk telinga, bukan untuk mata. Untuk sediaan suspensi, botol harus dikocok terlebih dahulu agar homogen. Sebelum diberikan, liang teliga harus dibersihkan dahulu dengan kapas steril. Saat meneteskan, posisi pasien miring dengan telinga yang terinfeksi menghadap ke atas. Tetesan diberikan sesuai dengan instruksi. Posisi miring ini dipertahankan selama beberapa menit agar obat dapat penetrasi ke kanal telinga. Ujung botol tidak boleh mengenai telinga, ujung jari, atau permukaan lain untuk mencegah kontaminasi. Satu botol hanya digunakan untuk satu orang. [22]

Aplikasi Topikal untuk Kulit

Sediaan topikal untuk kulit dioleskan sampai membentuk lapisan tipis di lesi kulit. Sediaan harus ditutup dengan rapat jika tidak digunakan. [23]

Cara Penyimpanan

Sediaan serbuk untuk injeksi yang belum dilarutkan dapat disimpan di suhu ruangan yaitu sekitar 15 –30oC dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Sediaan serbuk yang telah dilarutkan dapat disimpan di dalam kulkas dengan suhu 2–8o C dan bertahan selama 24 jam untuk sediaan intramuskular dan intratekal dan 72 jam untuk pemberian secara intravena dan subkonjungtiva. [18]

Untuk sediaan topikal, baik untuk mata, telinga, maupun kulit, sediaan dapat disimpan di suhu ruangan dengan kisaran antara 15 – 25oC dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Sediaan topikal tidak boleh dimasukkan ke dalam kulkas, walaupun sudah dibuka. [3,4,23]

Kombinasi dengan Obat Lain

Polymyxin B yang diberikan secara sistemik untuk melawan bakteri gram negatif multi drug resistant (MDR) maupun extensively XDR sering diberikan bersamaan dengan antibiotik lain untuk meningkatkan aktivitas bakterisidal dan menurunkan insidensi resistensi dibandingkan dengan penggunaan tunggal. [24] Berikut adalah beberapa antibiotik yang dinilai dapat bekerja secara sinergis dengan polymyxin B:

Tabel 4. Antibiotik yang dapat Dikombinasikan dengan Polymyxin B.

Antibiotik Bakteri Hasil
Kloramfenikol [25]

K. pneumoniae MDR

Dengan adanya kombinasi, tidak ditemukan adanya resistensi terhadap polymyxin B
Rifampisin [26] Carbapenem-resistant A. baumannii Saat monoterapi tidak ada aktivitas bakterisidal, saat dikombinasikan aktivitas bakterisidal 41,9%
Tigesiklin [26] Carbapenem-resistant A. baumannii Saat monoterapi tidak ada aktivitas bakterisidal, saat dikombinasikan aktivitas bakterisidal 29,0%
Minosiklin [27] A. baumannii Polymyxin B meningkatkan penetrasi intraseluler minosiklin dan meningkatkan aktivitas baktersidal
Karbapenem [28]

K. pneumoniae

Enterobacter cloacae

Meningkatkan aktivitas bakterisidal
Meropenem [28] Serratia marcescens Meningkatkan aktivitas bakterisidal

Sumber: dr. Shofa, 2018.

Pada sediaan topikal, polymyxin B juga sering dikombinasikan dengan antibiotik lain seperti neomycin dan bacitracin untuk memperluas spektrum pengobatan, dan dengan steroid seperti hidrokortison sebagai antiinflamasi. [3,4,23]

Referensi

3. Prescriber’s digital reference. Polymyxin B sulfate/trimethoprim – Drug summary. 2017. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Polytrim-polymyxin-B-sulfate-trimethoprim-1108#13
4. Prescribers’ digital reference. Hydrocortisone/neomycin sulfate/polymyxin B sulfate – Drug summary. 2017. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Neomycin-and-Polymyxin-B-Sulfates-and-Hydrocortisone-Otic-Suspension-hydrocortisone-neomycin-sulfate-polymyxin-B-sulfate-2417#13
14. Prescribers’ digital reference. Polymyxin B sulfate – Drug summary. 2017. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Polymyxin-B-polymyxin-B-sulfate-3657#13
18. SteriMax Inc. Product monograph: polymyxin B for injection USP. 2011
19. RxList. Cortisporin otic suspension. 2017. Available from: https://www.rxlist.com/cortisporin-otic-suspension-drug.htm
20. RxList. Polytrim. 2017. Available from: https://www.rxlist.com/polytrim-drug.htm
21. Bausch & Lamb Inc. Product information: Polymyxin B sulfate and trimethropim ophthalmic solution, USP. 2016
22. Bausch & Lamb Inc. Product information: Neomycin and polymyxin B sulfates and hydrocortisone otic solution, USP. 2016
23. Prescribers’ digital reference. Bacitracin/neomycin/polymyxin B sulfate – Drug summary. 2017. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Neosporin-Original-Ointment-bacitracin-neomycin-polymyxin-B-sulfate-2743#5
24. Bergen PJ, Bulman ZP, Saju S, et al. Polymyxin combinations: Pharmacokinetics and pharmacodynamics for rationale use. Pharmacotherapy. 2015;35(1): 34–42
25. Rahim NA, Cheah SE, Johnson MD, et al. Synergistic killing of NDM-producing MDR Klebsiella pneumoniae by two ’old’ antibiotics-polymyxin B and chloramphenicol. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 2015;70(9):2589–2597
26. Lim TP, Tan TY, Lee W, et al. In-vitro activity of polymyxin B, rifampicin, tigecycline alone and in combination against Carbapenem-resistant Acinetobacter baumannii in Singapore. PLoS ONE. 2011;6(4):e18485
27. Bowers DR, Cao H, Zhou J, et al. Assessment of minocycline and polymyxin B combination against Acinetobacter baumannii. Antimicrobial Agents and Chemotherapy. 2015;59(5):2720-2725
28. Barth N, Ribeiro VB, Zavasckid AP. In vitro activity of polymyxin B plus imipenem, meropenem, or tigecycline against KPC-2-producing Enterobacteriaceae with high MICs for these Antimicrobials. Antimicrobial Agents and Chemotherapy. 2015;59(6):3596-7

Farmakologi Polymyxin B
Indikasi dan Dosis Polymyxin B

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
    Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
  • Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
    Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
  • Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
    Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
  • Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
    Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
31 Desember 2022
BAK berbau pada anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dokter. Anak pr usia 5 thn, keluhan BAK berbau, bau tdk seperti biasa. Keluhan lain disangkal. Differerial diagnosa apa sj yah dok? Terimakasih...
dr.Intan Meiripalta
06 Desember 2022
Nyeri dan bengkak pada tragus telinga
Oleh: dr.Intan Meiripalta
4 Balasan
Alo dokter izin diskusi. Seorang user perempuan berusia 22 tahun, mengeluhkan nyeri pada telinga. Sudah 2 minggu ini, terasa bengkak, hingga sulit untuk...
dr. Felicia
28 November 2022
Kapan Melakukan Pungsi Lumbal pada Bayi Demam? - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Pungsi lumbal dipertimbangkan pada bayi usia 0-60 hari yang demam, karena kelompok ini rentan mengalami meningitis dan tidak memiliki tanda...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.