Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Polymyxin B general_alomedika 2019-01-08T08:26:30+07:00 2019-01-08T08:26:30+07:00
Polymyxin B
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Polymyxin B

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Polymyxin B bersifat bakterisidal dan biasanya digunakan pada bakteri gram negatif. Antbiotik ini berinteraksi dengan lipopolisakarida pada bagian luar membran bakteri sehingga terjadi kebocoran konten intraseluler dan kematian bakteri. [1]

Farmakodinamik

Polymyxin memiliki dua mekanisme untuk melawan bakteri gram negatif. Mekanisme pertama berkaitan dengan sifat polymyxin B sebagai kation, sedangkan mekanisme kedua berupa aktivitas antiendotoksin.

Polymyxin B sebagai Kation

Kation ini akan berinteraksi secara elektrostatik dengan lipopolisakarida yang berada di bagian luar membran sel bakteri gram negatif. Lipopolisakarida pada bakteri distabilisasi oleh ion Ca(2+) dan Mg(2+). Kation akan berinteraksi dengan ion tersebut sehingga terjadi ketidakstabilan membran sel dan menyebabkan konten intraselular bakteri keluar. [5,6]

Aktivitas Antiendotoksin Polymyxin B

Mekanisme kedua diperantarai oleh aktivitas antiendotoksin yang dimiliki oleh polymyxin B. Aktivitas ini dipicu oleh ikatan antara komponen lipid A pada polymyxin B dengan molekul lipopolisakarida dan menyebabkan netralisasi endotoksin. [5,6]

Mekanisme Farmakodinamik Lain yang Masih dalam Penelitian

Mekanisme lain yang masih dalam penelitian adalah adanya hambatan enzim respiratori yang vital untuk bakteri oleh polymyxin B. Enzim yang dihambat adalah NADH-quinon oksidoreduktase tipe II (NDH-2) yang terletak pada membran bagian dalam bakteri. [7]

Bakteri yang Masih Rentan terhadap Polymyxin B

Berikut adalah beberapa bakteri gram negatif yang masih bersifat rentan terhadap polymyxin B:

Tabel 2. Contoh Bakteri yang Masih Rentan terhadap Polymyxin B.

Acinetobacter spp.

Escherichia coli

Shigella spp.

Aeromonas spp.

Haemophilus influenzae

Pseudomonas aeruginosa dan non-aeruginosa

Alcaligenes spp.

Klebsiella spp.

Pasteurella spp.

Bordetella pertussis Legionella pneumophila Yersinia pseudotuberculosis

Citrobacter spp.

S. maltophilia

Enterobacter spp.

Salmonella spp.

Sumber: dr. Shofa, 2018. [5,8,9]

Bukti Ilmiah terkait Efektivitas Polymyxin B

Keefektifan polymyxin B, baik sebagai monoterapi maupun sebagai terapi kombinasi, telah diuji dalam berbagai penelitian. Thamlikitkul et al. menemukan bahwa polymyxin B dapat digunakan pada carbapenem-resistant A. baumannii (CRAB) dengan 98,2% bakteri masih sensitif terhadap polymyxin B. [10] Hasil yang sama juga didapatkan oleh Rosales Reyes et al. yang menemukan bahwa 100% bakteri A. baumannii MDR sensitif terhadap polymyxin B. [11]

Penelitian secara klinis pada anak yang mengalami sakit kritis juga membuktikan bahwa penggunaan polymyxin B intravena dapat meningkatkan angka survival menjadi 57,1%. [12] Hasil serupa juga didapatkan oleh Elias et al. yang menemukan bahwa angka mortalitas pada kelompok yang mendapat polymyxin B dengan dosis > 200 mg/hari lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. [13]

Farmakokinetik

Farmakokinetik polymyxin B terdiri dari aspek absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasinya.

Absorpsi

Absorpsi polymyxin B melalui oral sangat sedikit sehingga pemberian secara oral tidak disarankan. Absorpsi sistemik polymyxin B topikal juga sangat minim, bahkan ketika diberikan pada luka terbuka. Absorbsi tercepat dari polymyxin B adalah melalui pemberian intramuskular dan intravena dengan konsentrasi plasma maksimal tercapai dalam 2 jam pascapemberian. [14]

Berbeda dengan kolistin, polymyxin B diberikan dalam bentuk aktif sehingga menghasilkan konsentrasi yang lebih tinggi. [15] Polymyxin B tidak masuk ke dalam cairan serebrospinal, cairan sinovial, aqueous humor dari mata, atau plasenta walaupun terjadi inflamasi. [14]

Distribusi

Polymyxin B dinilai memiliki ikatan yang cukup tinggi dengan protein plasma. Konsentrasi puncak pada plasma setelah satu jam pemberian melalui intravena berkisar antara 2,38–13,9 mg/L.[15] Seiring dengan pemberian secara rutin, akumulasi obat akan terjadi dan setelah 7 hari akan didapatkan konsentrasi pada serum sekitar 15 μg/mL dengan pemberian dosis 2,5 mg/kgBB/hari. Waktu paruh obat ini adalah sekitar 6 jam pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal dan akan meningkat pada pasien dengan gangguan pada ginjal. [8]

Metabolisme

Sampai saat ini, metabolisme polymyxin B belum banyak diketahui dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. [16]

Eliminasi

Sekitar 60% obat dieliminasi melalui urin. Konsentrasinya dalam urin berkisar antara 10–100 μg/mL. [8] Dari seluruh obat yang diekskresi melalui urin, sekitar 0,04–0,86% masih dalam bentuk yang tidak diubah. [15] Ekskresi obat ini masih akan berlanjut 24–72 jam pasca pemberian obat terakhir.[14] Sisa obat dieliminasi melalui mekanisme nonrenal. Tidak ada ekskresi melalui sistem bilier. [8]

Resistensi

Walaupun digunakan sebagai lini terakhir untuk melawan bakteri dengan resistensi obat multipel, resistensi terhadap polymyxin B juga telah dilaporkan. Resistensi ini terjadi melalui perubahan komponen lipid A pada lipopolisakarida. Modifikasi lipid A ini dapat terjadi secara intrinsik maupun ekstrinsik. Komponen lipid A yang mengalami modifikasi memiliki muatan negatif yang lebih sedikit mengurangi penempelan polymyxin B dengan bakteri dan mengurangi gangguan elektrolisasi terhadap membran sel. Adanya dinding sel pada bakteri seperti pada bakteri gram positif juga akan meningkatkan resistensi terhadap polymyxin B. [8,17]

Selain bakteri gram positif, berikut adalah beberapa bakteri yang dilaporkan mengalami resistensi terhadap polymyxin B:

  • Neisseria spp.

  • Brucella spp

  • Vibrio cholerae biotipe El Tor

  • Proteus spp.

  • Serratia marcescens
  • Bacteroides fragilis [1]

Untuk mencegah terjadinya resistensi, penggunaan polymyxin B hanya untuk menatalaksana atau mencegah infeksi yang telah terbukti sensitif terhadap polymyxin B. [18]

Referensi

1. Grayson ML, Crowe SM, McCarthy JS, Mills J, Mouton JW, Norrby SR, et al. Kucers’ the use of antibiotics: a clinical review of antibacterial, antifungal, antiparasitic and antiviral drugs. 6th ed. Taylor & Francis Group. 2012
5. Kwa AL, Tam VH, Falagas ME. Polymyxins: A review of the current status including recent developments. Annals of the Academy of Medicine Singapore. 2008; 37(10):870–883
6. Gupta S, Govil D, Kakar P,et al. Colistin and polymyxin B: A re-emergence. Indian Journal of Critical Care Medicine. 2009;13(2):49-53
7. Deris ZZ, Akter J, Sivanesan S, Roberts KD, Thompson PE, Nation RL, Li J, Velkov T. A secondary mode of action of polymyxins against Gram-negative bacteria involves the inhibition of NADH-quinone oxidoreductase activity. J Antibiot. 2013;67:147–151
8. Landman D, Georgescu C, Martin DA, Quale J. Polymyxins revisited. Clinical Microbiology Reviews. 2008;21(3):449-465
9. Gales AC, Jones RN, Sader HS. Global assessment of the antimicrobial activity of polymyxin B against 54731 clinical isolates of Gram-negative bacilli: report from the SENTRY antimicrobial surveillance programme (2001–2004). Clin Microbiol Infect. 2006;12:315
10. Thamlikitkul V, Tiengrim S, Seenama C. In vitro activity of polymyxin B against carbapenem-resistant Acinetobacter baumannii. Journal of the Medical Association of Thailand. 2014;97(12):1254-8
11. Rosales-Reyes R, Alcantar-Curiel MD, Jarillo-Quijada MD, et al. Bioflm formation and susceptibility to Polymyxin B by a highly prevalent clone of multidrug-resistant acinetobacter baumannii from a Mexican Tertiary Care Hospital. Chemotherapy. 2015;61(1):8-14
12. Siddiqui NU, Qamar FN, Jurair H, Haque A. Multidrug resistant gram negative infections and use of intravenous polymyxin B in critically ill children of developing country: Retrospective cohort study. BMC Infectious Diseases. 2014;14(626)
13. Elias LS, Konzen D, Krebs JM, Zavascki AP. The impact of polymyxin B dosage on in-hospital mortality of patients treated with this antibiotic. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 2010; 65(10): 2231–2237
14. Prescribers’ digital reference. Polymyxin B sulfate – Drug summary. 2017. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Polymyxin-B-polymyxin-B-sulfate-3657#13
15. Zavascki AP, Goldani LZ, Cao G, Superti SV, Lutz L, Barth AL, et al. Pharmacokinetics of intravenous polymyxin B in critically ill patients. Clinical Infectious Diseases. 2008; 47(10):1298-1304
16. Abdelraouf K, He J, Ledesma KR, Hu M, Tam VH. Pharmacokinetics and renal disposition of polymyxin B in an animal model. Antimicrob Agents Chemother. 2012;56(11):5724-7
17. Zavascki AP, Goldani LZ, Li J, Nation RL. Polymyxin B for the treatment of multidrug-resistant pathogens: a critical review. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 2007; 60(6): 1206-15
18. SteriMax Inc. Product monograph: polymyxin B for injection USP. 2011

Pendahuluan Polymyxin B
Formulasi Polymyxin B

Artikel Terkait

  • Tes Dipstick untuk Skrining Infeksi Saluran Kemih Anak
    Tes Dipstick untuk Skrining Infeksi Saluran Kemih Anak
  • Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
    Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
  • Urinalisis untuk Mendeteksi Infeksi Saluran Kemih pada Bayi Usia Kurang Dari 60 Hari
    Urinalisis untuk Mendeteksi Infeksi Saluran Kemih pada Bayi Usia Kurang Dari 60 Hari
  • Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
    Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
  • Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
    Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
6 hari yang lalu
Pasien anak usia 1 tahun dengan pioderma
Oleh: Anonymous
5 Balasan
alo dokter. saya memiliki pasien anak 1thn dengan keluhan papul-pustul pada bagian badan kurang lebih 1minggu. tidak ada gejala prodormal lainnya.menurut...
Anonymous
7 hari yang lalu
Pilihan antibiotik untuk anak Infeksi saluran kemih berulang - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Annisya, Sp.AMohon bertanya dok. Untuk pasien anak usia 8 tahun yang sudah sering mengalami ISK berulang, apakah antibiotik yang direkomendasikan?...
Anonymous
14 April 2022
ISK pada Kehamilan - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, SpU,Pada pasien hamil yang mengalami ISK apakah semuanya perlu diberikan antibiotik? Atau jika asimtomatis tidak diperlukan? Terima kasih, dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.