Efek Samping dan Interaksi Obat Reserpin
Penelitian mengenai efek samping reserpin membuktikan bahwa pemberian reserpin dosis tinggi dapat menimbulkan depresi dan hiperklorhidria. Namun, pasien dengan pemberian reserpin dosis rendah ditemukan tidak menimbulkan efek samping tersebut. Efek samping umumnya juga terjadi ketika pasien telah mengonsumsi antidepresan trisiklik (cth: amitriptyline dan clomipramine) yang diberikan sebelum memulai reserpin.[2,5,10]
Efek Samping
Efek samping dari reserpin yaitu terjadi penurunan jumlah neurotransmiter yang tersimpan dalam vesikel presinaptik, dan mengakibatkan peningkatan metabolisme neurotransmiter ekstra-vesikular oleh monoamina oksidase. Hal ini menyebabkan penurunan bersih dalam aktivitas saraf yang dipicu oleh katekolamin dan berkaitan dengan kejadian efek samping.
Tabel 2. Efek Samping Reserpin
Sistem Organ | Efek Samping |
Kardiovaskular | Aritmia, bradikardia, nyeri dada, hipotensi |
Sistem Saraf Pusat | Pusing, kantuk, sakit kepala, sinkop, sindrom ekstrapiramidal |
Gastrointestinal | Mual, muntah, diare, ulserasi lambung, kram perut |
Psikiatri | Depresi, kehilangan selera makan |
Respirasi | Hidung tersumbat |
Reproduksi | Impoten, ginekomastia, libido menurun, payudara membesar, galactorrhea |
Indra | Mulut kering, miosis |
Kulit | Ruam, pruritus, trombositopenik purpura |
Sumber: dr. Elizabeth Anastasya, 2025.[7]
Gejala dari kasus keracunan reserpin yang dilaporkan meliputi hipotensi, mual, muntah, sedasi, koma, kolaps kardiovaskular, dan kematian, sedangkan dua yang terakhir jarang terjadi. Setelah tertelan, gejala keracunan akan berkembang dalam 4 jam pertama dan umumnya hilang dalam waktu sekitar 18-24 jam.
Jika pasien mengalami hiperasiditas lambung, antagonis reseptor histamin H2 atau atropin adalah pilihan terapi. Dekontaminasi gastrointestinal juga dapat menjadi pilihan. Tidak ada tanda-tanda cedera hati yang tampak secara klinis akibat penggunaan reserpin.[1,4,6,10,12]
Interaksi Obat
Interaksi obat dari reserpin dapat meningkat bila diberikan bersamaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), glikosida digitalis, serta obat agonis alfa dan beta adrenergik. Selain itu, pemberian reserpin bersamaan dengan obat antidepresan lain dapat meningkatkan efek obat antidepresan tersebut.
Tabel 3. Interaksi Obat Lain dengan Reserpin
Interaksi | Obat |
Meningkatkan iritasi lambung dan sekresi asam lambung
| Obat antiinflamasi nonsteroid/OAINS (ibuprofen, diklofenak), obat antimuskarinik (ipratropium, tiotropium) |
Meningkatkan efek samping bradikardi dan aritmia | Glikosida digitalis (digoxin), quinidin |
Meningkatkan efek obat lain | Antidepresan (escitalopram, duloxetine) |
Hipotensi | Antihipertensi (candesartan, amlodipine), diuretik tiazid (hidroklorotiazid), antidepresan trisiklik (amitriptilin) |
Menghambat kerja - acting amines | Simpatomimetik (efedrin) |
Mempercepat kerja - acting amines | Agonis alfa, beta adrenergik (epinefrin) |
Meningkatkan tekanan darah dan stimulasi susunan saraf pusat | Inhibitor monoamine oksidase (isocarboxazid) |
Sumber: dr. Elizabeth Anastasya, 2025.[7]