Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Propranolol
Penggunaan propranolol dalam kehamilan dikategorikan ke dalam kategori C oleh FDA. Propranolol pada ibu menyusui dikeluarkan melalui ASI dalam jumlah sedikit.[1,9]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penelitian penggunaan penghambat beta pada kehamilan secara signifikan menyebabkan kejadian FGR (fetal growth restriction). Penghambat beta menyebabkan penurunan aliran darah uteroplasental sehingga menyebabkan malnutrisi. Penelitian pada tikus hamil dengan propranolol dosis tinggi menghasilkan bayi tikus kecil menurut usia kehamilan dan plasenta <30% berat plasenta normal.[16,17] Penggunaan penghambat beta pada trimester pertama dan resiko terhadap kelainan kongenital spesifik (kelainan jantung bawaan, bibir sumbing, hipospadia, dan defek tuba neural) belum dapat dikonfirmasi. [18,19]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Propranolol diekskresikan dalam jumlah kecil ke dalam ASI. Tidak ada efek samping yang ditemukan pada infantum, namun pemantauan akan tanda dan gejala efek obat pada bayi harus dilakukan. Sebaiknya ibu menyusui 3 jam setelah mengkonsumsi propranolol. [10,11]