Pengawasan Klinis Propranolol
Pengawasan klinis pemberian propranolol yang harus dilakukan adalah monitor EKG, denyut jantung, tekanan darah, dan tanda penyakit jantung iskemik. Pada pasien dengan hipertensi, pemeriksaan laboratorium umumnya ditemukan peningkatan serum transaminase, alkalin fosfatase, dan kalium. Pada gagal jantung, penggunaan propranolol berhubungan dengan peningkatan BUN (blood urea nitrogen). [1,10]
Pengawasan terhadap Risiko Overdosis
Propranolol juga dapat menyebabkan overdosis yang ditandai dengan hipotensi dan bradikardia. Apabila propranolol baru saja dikonsumsi, evakuasi konten gastrik dapat dilakukan. Pembersihan propranolol dengan dialisis dinilai tidak signifikan.
Terapi suportif untuk membalikkan potensi inotropik dan kronotropik propranolol dapat digunakan glukagon 50-150 mcg/kgBB IV diikuti drip kontinu 1-5 mg/jam atau terapi insulin dosis tinggi dan dextrosa. Epinephrine tidak disarankan digunakan karena dapat menyebabkan hipertensi tidak terkontrol. Bradikardia dapat diterapi dengan atropin, isoproterenol, atau pacu jantung sementara. [1,10,12,14]