Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Estrogen Terkonjugasi general_alomedika 2023-02-27T14:09:45+07:00 2023-02-27T14:09:45+07:00
Estrogen Terkonjugasi
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Estrogen Terkonjugasi

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Farmakologi estrogen terkonjugasi adalah sebagai prodrug estrogen yang berisi campuran estrogen dengan garam natrium dari ester sulfat.

Estrogen terkonjugasi berisi campuran 9 substansi estrogen sintetik, yaitu sulfat estrone natrium, sulfat equilin natrium, sulfat equilenin natrium, sulfat 17 alfa–dihidroequilin natrium, sulfat 17–alfa–dihidroequilenin natrium, sulfat 17 alfa–estradiol natrium, sulfat 17 beta–estradiol natrium, sulfat 17 beta–dihidroequilin natrium, dan sulfat 17 beta–dihidroequilenin natrium.[8]

Bentuk estrogen yang paling banyak di estrogen terkonjugasi adalah sulfat estrone natrium dan sulfat equilin natrium, yaitu kira–kira sebesar 71,5–92%. Estrogen memiliki peranan penting dalam perkembangan dan diferensiasi sistem reproduksi.[8]

Sulfat estrone natrium adalah prodrug dari estrone, yang selanjutnya merupakan prodrug estradiol. Sementara itu, sulfat equilin natrium adalah prodrug dari equilin dan 17 beta–dihydroequilin.

Dengan demikian, estrogen aktif utama pada estrogen terkonjugasi adalah estradiol dan 17 beta–dihydroequilin, yang memiliki aktivitas estrogenik kuat dan bertanggung jawab atas sebagian besar efek estrogen terkonjugasi. Sementara itu 17 alfa–estrogen dalam estrogen terkonjugasi, seperti 17 alfa–estradiol dan 17 alfa–dihydroequilin, memiliki efek estrogenik yang rendah.[9]

Farmakodinamik

Estrogen merupakan salah satu hormon yang penting dalam mengatur sistem reproduksi wanita dan juga karakteristik seksual sekunder. Estrogen juga berperan dalam modulasi kepadatan tulang dan transport kolesterol. Estradiol adalah estrogen intraseluler utama manusia dan lebih kuat daripada estron dan estriol pada tingkat reseptor. Estradiol adalah estrogen utama yang dikeluarkan sebelum menopause. Setelah menopause, produksi estrone dan estrone sulfate yang akan cenderung lebih tinggi.[4,5]

Estrogen memodulasi sekresi gonadotropin hipofisis, luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) melalui sistem umpan balik negatif. Terapi pengganti estrogen akan mengurangi kadar hormon ini pada wanita pascamenopause.

Beberapa jenis estrogen sintetik antara lain etinilestradiol, estradiol valerat, estropiate, estrogen terkonjugasi, dann quinestrol. Bentuk aktif dari estrogen equin dari estrogen terkonjugasi seperti equilin dan 17 beta–dihidroequilin memiliki potensi yang lebih besar di hati sama seperti etinilestradiol dan dietilstilbestrol.[1,11]

Estrogen memasuki sirkulasi sistemik dalam bentuk hormon bebas atau terikat protein, baik sex hormone binding globulin (SHBG) atau albumin. Estrogen yang tidak terikat protein memiliki kemampuan untuk berdifusi ke dalam sel secara bebas tanpa regulasi.[4,5]

Inisiasi respons fisiologis seluler terhadap estrogen dimulai di sitoplasma sel dengan pengikatan estrogen ke reseptor alfa–estrogen atau reseptor beta–estrogen. Kompleks reseptor estrogen–estrogen yang diaktivasi kemudian menyeberang ke inti sel untuk menginduksi transkripsi DNA dengan mengikat urutan nukleotida yang dikenal sebagai elemen respons estrogen (ERE) untuk memberlakukan respons fisiologis.

Kadar hormon estrogen dalam tubuh diatur oleh efek umpan balik negatif estrogen pada hipothalamus dan kelenjar hipofisis. Contoh umpan balik negatif dapat diamati selama siklus menstruasi. Aktivitas metabolik estrogen terutama terjadi di dalam hepatosit hati CYP3A4 dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin.[4,5]

Farmakokinetik

Farmakokinetik estrogen terkonjugasi dalam tubuh diabsorpsi dalam saluran pencernaan dan hepar, kemudian didistribusikan terutama pada organ yang responsif terhadap hormon seks dan mengalami hidroksilasi. Estrogen terkonjugasi dieliminasi di dalam urin dan empedu.[4,5]

Absorpsi

Estrogen terkonjugasi larut dalam air dan terserap dengan baik dari saluran gastrointestinal setelah keluar dari formulasi obat. Tablet obat akan melepaskan estrogen terkonjugasi perlahan selama beberapa jam.[4,5]

Estrogen terkonjugasi, dengan dosis harian 0,625 mg akan mencapai kadar puncak estrone dan estradiol masing–masing 150 pg/mL dan 30–50 pg/mL dalam 6,9 jam. Sedangkan, dosis oral harian 1,25 mg mencapai kadar estron dan estradiol, masing–masing 120–200 pg/mL dan 40–60 pg/mL.

Estrogen terkonjugasi 10 mg yang mengandung sekitar 4,5 mg sodium estrone sulfate dan 2,5 mg sodium equilin sulfate, akan menghasilkan konsentrasi plasma maksimal estrone dan equilin masing–masing 1.400 pg/mL dan 560 pg/mL dalam 3 dan 5 jam. Dalam 24 jam setelah pemberian estrogen terkonjugasi dengan dosis 10 mg, kadar estron dan equilin akan turun masing-masing menjadi 280 pg/mL dan 125 pg/mL.[4,5]

Estrogen terkonjugasi dengan dosis 0,625 mg memiliki waktu paruh biologis dari estrone 26,7 jam, baseline–adjusted estrone adalah 14,8 jam, dan equilin adalah 11,4 jam. Estrogen terkonjugasi dengan dosis 1,625 mg memiliki waktu paruh biologis dari estrone 26,5 jam, baseline–adjusted estrone adalah 17,5 jam, dan equilin adalah 12,5 jam.[4,5]

Distribusi

Distribusi estrogen terkonjugasi sama seperti estrogen endogen yaitu ke seluruh tubuh, terutama pada target organ yang responsif terhadap hormon seks. Estrogen terkonjugasi yang bersirkulasi dalam tubuh akan berikatan dengan albumin dan tidak berikatan dengan sex hormone binding globulin (SHBG).[4,5]

Metabolisme

Metabolisme estrogen terkonjugasi dikatalisis oleh sitokrom hepatik P450 3A4 atau CYP3A4. Oleh karena itu, penginduksi atau penghambat CYP3A4 dapat mempengaruhi metabolisme estrogen.

Estrogen eksogen dimetabolisme dengan cara yang sama seperti estrogen endogen. Estrogen yang beredar berada dalam keseimbangan yang dinamis dari interkonversi metabolik. Transformasi ini terjadi di hati.[4–6]

Estradiol diubah secara reversibel menjadi estrone, dan keduanya bisa diubah menjadi estriol, yang merupakan metabolit urin utama. Estrogen juga mengalami resirkulasi enterohepatik melalui konjugasi sulfat dan glukuronida di hati, sekresi konjugat bilier ke dalam usus, dan hidrolisis di usus diikuti dengan reabsorpsi.

Pada wanita pascamenopause, sebagian besar dari estrogen yang bersirkulasi ada sebagai konjugat sulfat, khususnya sulfat estrone, yang berfungsi sebagai reservoir sirkulasi untuk pembentukan estrogen yang lebih aktif.[4–6]

Eliminasi

Estradiol, estrone, dan estriol diekskresikan ke dalam urin bersama dengan konjugat glukoronida dan sulfat.[4,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Delgado BJ, Lopez-Ojeda W. Estrogen. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538260/
4. Food Drug Administration. Premarin conjugated estrogens. FDA, 2011. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/004782s162s164s167lbl.pdf
5. Therapeutic Goods Administration. Australian Product Information – PREMARIN® (conjugated estrogens). 2010. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2010-PI-04893-3&d=202008181016933
6. Food Drug Administration. Premarin intravenous – conjugated estrogens. 2011. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2006/010402s050,020216s055lbl.pdf
7. Medscape. Conjugated estrogens (Rx). Medscape, 2020. https://reference.medscape.com/drug/premarin-estrogens-conjugated-342771#0
8. Levy MJ, Boyne MT 2nd, Rogstad S, Skanchy DJ, Jiang X, Geerlof-Vidavsky I. Marketplace Analysis of Conjugated Estrogens: Determining the Consistently Present Steroidal Content with LC-MS. AAPS J. 2015;17(6):1438-1445. doi:10.1208/s12248-015-9805-x
9. Kuhl H. Pharmacology of estrogens and progestogens: influence of different routes of administration. Climacteric. 2005;8(1): 3–63.
11. Pfizer. Prescribing Information – Premarin Intravenous. 2019. https://www.pfizer.ca/sites/default/files/201907/Premarin_IV_PM_219416_14May2019_E.pdf

Pendahuluan Estrogen Terkonjugasi
Formulasi Estrogen Terkonjugasi

Artikel Terkait

  • Efikasi Terapi Sulih Hormon pada Wanita Menopause
    Efikasi Terapi Sulih Hormon pada Wanita Menopause
  • Hubungan antara Pola Makan dan Onset Menopause
    Hubungan antara Pola Makan dan Onset Menopause
  • Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
    Risiko Terapi Hormonal Jangka Panjang untuk Menopause
  • Merokok Mempercepat Menopause
    Merokok Mempercepat Menopause
  • Manfaat dan Risiko Terapi Hormonal Pada Menopause
    Manfaat dan Risiko Terapi Hormonal Pada Menopause

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Alni Magdalena
Dibalas 25 Agustus 2023, 20:13
Suplementasi vitamin A untuk pre-menopause
Oleh: dr.Alni Magdalena
3 Balasan
Alo, dokterizin berdiskusi dan mohon asupannya yaSaya melihat ada sejawat yang meresepkan suplemen vitamin A...
dr. Nurul Falah
Dibalas 17 September 2021, 13:22
Peran dokter umum dalam menangani permasalahan menopause - Andrologi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And-KSAAM, izin bertanya Prof 🙏Pada beberapa permasalahan yang dapat muncul pada menopause, apakah dokter umum dapat...
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 03 September 2021, 15:28
Perdarahan pada usia menopause - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
2 Balasan
Alo dr. Iwan, Sp. OG (K), ijin bertanya dok. Untuk pasien usia 50th, setelah hampir setahun tdk mengalami menstruasi, dan berpikir klo sdh mengalami...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.