Pengawasan Klinis Desmopressin
Pengawasan klinis obat desmopressin dilakukan sebagai dasar pemberian obat, menghindari efek samping dan pemantauan terapi. Beberapa pemeriksaan tersebut antara lain pemeriksaan hematologi untuk hemofilia A dan penyakit Von Willebrand tipe I. Fungsi ginjal dan pemeriksaan fungsi elektrolit berkala pada keadaan diabetes insipidus tipe sentral, enuresis, dan enuresis nokturnal.
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan hematologi diperlukan pada kasus hemofilia A dan penyakit Von Willebrand tipe I sebagai dasar pemberian terapi desmopressin. Beberapa pemeriksaan adalah PT/aPTT, faktor VIII koagulan, Faktor VIII ristocetin kofaktor, dan faktor VIII antigen.
Desmopressin hanya digunakan pada Hemofilia A dengan faktor VIII koagulan >5% (> 0,005 IU/mL). Desmopressin tidak diindikasikan pada pasien hemofilia A dengan faktor VIII koagulan ≤5%. Hemofilia sendiri dibagi dalam beberapa level diantaranya ringan ( kadar faktor VIII 6-30%), sedang ( kadar faktor VIII 1-5%) dan berat ( kadar faktor VIII ≤ 1%).[11,24]
Kasus penyakit von Willebrand diperhatikan faktor VIII koagulan , faktor VIII riscocetin kofaktor dan waktu perdarahan (Bleeding time) , hendaknya tidak memberikan desmopressin pada penyakit von willebrand tipe IIB dimana kadar faktor VIII koagulan dan kadar faktor VIII antigen <1% (0,001 IU/mL) . Desmopressin hanya diberikan pada penyakit von Willebrand tipe 1 dimana faktor VIII koagulan > 5% (> 0,005 IU/mL).[2,8,9,19,32]
Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Pemeriksaan fungsi ginjal diperlukan sebagai acuan kontraindikasi desmopressin. Desmopressin tidak dapat diberikan pada pasien dengan glomerular filtration rate dibawah 50 mL/min/1.73 m². [11] Kecuali pada keadaan perdarahan uremia pada gagal ginjal kronis, desmopressin dapat diberikan secara dosis tunggal.[2,8,9]
Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan natrium dalam darah diperuntukan sebagai dasar pemberian terapi dan kontraindikasi dari desmopressin. Nilai kadar serum natrium dalam batas normal yaitu 135 – 145 mEq/L. Lakukan pengawasan serum natrium terutama pada pasien lansia dengan usia ≥ 65 tahun dan pada pasien yang berisiko mengalami hiponatremia. Selain itu, pemeriksaan osmolalitas urine sebelum dan selama pemberian desmopressin agar menghindari efek samping.[2,8,9]