Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Everolimus general_alomedika 2023-02-27T14:37:28+07:00 2023-02-27T14:37:28+07:00
Everolimus
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Everolimus

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi everolimus merupakan obat yang termasuk golongan imunosupresan dan protein kinase inhibitor. Everolimus setelah berikatan pada protein intrasel akan membentuk komplek yang menghambat aktivitas mechanistic target of rapamycin (mTOR) dan selanjutnya menghambat pertumbuhan sel.  Hambatan aktivitas mTOR meningkatkan efektivitas terapi everolimus pada pasien kanker payudara yang juga telah resisten terhadap terapi endokrin.[1-3,11]

Farmakodinamik

Everolimus merupakan obat antineoplastik untuk beberapa keganasan, seperti kanker payudara stadium lanjut, tumor neuroendokrin, karsinoma sel renal stadium lanjut, dan tuberous sclerosis complex. Obat ini bekerja menghambat pertumbuhan sel kanker dengan cara angiogenik, yaitu menurunkan aliran darah ke lokasi kanker dan menekan faktor pertumbuhan sel.[3,6,8]

Everolimus bekerja dengan berikatan pada protein intrasel, FK binding protein-12 (FKBP-12), membentuk komplek yang menghambat aktivitas mTOR serine-threonine kinase dan menghambat faktor pertumbuhan sel vascular endothelial growth-factor (VEGF) serta hypoxia-inducible factor (HIF-1). Efek imunosupresif everolimus bekerja dengan menghambat aktivasi rangsangan antigenik, interleukin (IL) 2 dan IL 15, serta proliferasi limfosit sel T dan sel B.[3,6,8]

Everolimus juga memiliki efek imunosupresif dan antiproliferatif untuk profilaksis penolakan transplantasi ginjal dan transplantasi hati. Efek imunosupresif terjadi karena penghambatan proliferasi sel B dan sel T, serta penghambatan diferensiasi dan produksi antibodi. Sedangkan efek antiproliferatif adalah menghambat sinyal rapamycin (mechanism target of rapamycin  / mTOR) dari target mamalia sehingga menghambat pertumbuhan sel.[1-4]

Farmakokinetik

Farmakokinetik everolimus banyak dipengaruhi oleh faktor genetik yang akan mempengaruhi kadar obat everolimus di dalam darah. Everolimus juga merupakan substrat CYP3A4 dan P glikoprotein (P-gp) yang berperan dalam interaksi obat, serta merupakan induser/inhibitor CYP3A4 ataupun P-gp.[3,6,9]

Absorpsi

Everolimus mengalami absorpsi yang cepat pada traktus gastrointestinal, dan akan mencapai kadar puncak dalam waktu 1−2 jam setelah pemberian dosis oral 5−70 mg pada pasien dengan tumor organ solid. Steady state dicapai dalam waktu 2 minggu setelah pemberian oral. Pemberian everolimus bersama dengan makanan tinggi lemak akan menurunkan absorpsinya secara sistemik.[3,6]

Distribusi

Ikatan protein everolimus mencapai 74% dengan volume distribusi 128 sampai 589 L. Studi pada tikus menyimpulkan bahwa kadar everolimus yang tinggi ditemukan pada tikus yang menyusui, sehingga sampai saat ini studi pada ibu yang menyusui tidak dilakukan.[3,6,9]

Metabolisme

Everolimus merupakan substrat CyP3A4 dan P-glikoprotein (PgP) yang metabolismenya dipengaruhi oleh isoenzim CYP3A4 di hati. Studi yang dilakukan setelah pemberian oral everolimus menunjukkan bahwa enam metabolit yang terdeteksi pada darah manusia adalah 3 metabolit monohidroksilat, 2 produk cincin hidrolitik, dan 1 konjugat fosfatidilkolin. Studi pada hewan menyimpulkan metabolit tersebut memiliki aktivitas 100 kali kurang poten dibandingkan dengan everolimus.[3,5,6]

Ekskresi

Waktu yang dibutuhkan obat everolimus untuk mencapai kadar setengah, atau waktu paruh, adalah sekitar 30 jam. Eliminasi obat terutama melalui feses 80% dan urin sekitar 5%.[3,6]

Referensi

1. Karvelasa G, Roumpia A, Komporozosb C, Syrigosa K. Everolimus as cancer therapy: Cardiotoxic or an unexpected antiatherogenic agent? A narrative review. Hellenic Journal of Cardiology 59; 2018:196-200
2. Technology appraisal guidance. Everolimus for advanced renal cell carcinoma after pre carcinoma after previous treatment. Nice Guidance, 2019. https://www.nice.org.uk/guidance/ta432/resources/everolimus-for-advanced-renal-cell-carcinoma-after-previous-treatment-pdf-82604720798917
3. Everolimus. PubChem, National Center for Biotechnology Information, 2021.
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Everolimus.
4. Arena C, Troiano G, Zhurakivska G, Nocini R, Lo Muzio L. Stomatitis And Everolimus: A Review Of Current Literature On 8,201 Patients. OncoTargets and Therapy, 2019;12: 9669-83.
5. Everolimus. Medscape, 2020.
https://reference.medscape.com/drug/afinitor-zortress-everolimus-999101#4
6. Everolimus. MIMS Indonesia, 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/everolimus?mtype=generic
8. Buti S, Leonetti A, Dallatomasina A, Bersanelli M. Everolimus in the management of metastatic renal cell carcinoma: an evidence-based review of its place in therapy. Core Evidence, 2016:11
9. Everolimus. FDA, 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/022334s036lbl.pdf
11. Verheijen R, et al. Pharmacokinetic Optimization of Everolimus Dosing in Oncology:A Randomized Crossover Trial. Clin Pharmacokinet, 2018;57:637-44. https://doi.org/10.1007/s40262-017-0582-9.

Pendahuluan Everolimus
Formulasi Everolimus

Artikel Terkait

  • Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
    Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
  • Red Flag Benjolan Payudara
    Red Flag Benjolan Payudara
  • Seberapa Penting Pemeriksaan Gen pada Kanker Payudara
    Seberapa Penting Pemeriksaan Gen pada Kanker Payudara
  • Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
    Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
  • Red Flags Nyeri Payudara
    Red Flags Nyeri Payudara

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
03 Februari 2023
Benjolan di payudara sudah 1 tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter.. ingin sharing kasus, wanita usia 45 tahun dengan keluhan benjolan di payudara seperti di foto terlampir sudah dialami sejak 1 tahun dan belum...
Anonymous
03 Februari 2023
Keluar nanah dan darah dari puting pada ibu yang tidak menyusui
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi, pasien wanita usia 44 tahun, datang dengan keluhan keluar nanah dan darah saat puting di pencet (namun saat diperimsa sudah tdk...
dr. Hudiyati Agustini
11 Januari 2023
Kebutuhan Nutrisi Pasien Kanker Payudara Setelah Kemoterapi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter…!Kebutuhan nutrisi pada pasien kanker payudara setelah kemoterapi perlu mendapatkan perhatian khusus, karena pasien berisiko mengalami kaheksia....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.