Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Everolimus general_alomedika 2021-03-31T12:08:55+07:00 2021-03-31T12:08:55+07:00
Everolimus
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Everolimus

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Formulasi everolimus yang tersedia di Indonesia saat ini hanya dalam bentuk peroral.[3,6,9]

Bentuk Sediaan

Everolimus di Indonesia tersedia dalam bentuk tablet dengan kekuatan sebagai berikut:

  • 0,25 mg dan 0,75 mg (nama dagang certican®)
  • 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg (nama dagang afinitor®)

Kedua nama dagang tersebut sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). [6,12]

Cara Mengonsumsi

Pemberian everolimus oral dapat diberikan bersama dengan atau tanpa makanan.  Tablet diminum secara utuh dengan segelas air, tidak boleh digigit dan tidak dianjurkan untuk dipecah. Everolimus dikonsumsi pada waktu yang sama setiap harinya.[5,6]

Everolimus dapat diberikan maksimal 6 jam dari jadwal minum obat yang seharusnya, jika pasien lupa. Namun jika pasien lupa lebih dari 6 jam, maka obat sebaiknya tidak diberikan dan kembali pada jadwal minum obat berikutnya yang normal. Everolimus tidak boleh diberikan dengan dosis ganda pada waktu yang bersamaan.[5,6]

Cara Penyimpanan

Penyimpanan everolimus sebaiknya pada temperatur suhu 25°C. Harus dihindari dari cahaya, panas, dan kondisi lembab.[3,6]

Kombinasi dengan Obat Lain

Sediaan obat everolimus kombinasi dengan obat antikanker lain telah disetujui oleh FDA. Kombinasi kedua obat tersebut adalah everolimus 5 mg dengan lenvatinib 18 mg. Lenvatinib merupakan reseptor tirosin kinase inhibitor. Kombinasi kedua obat ini digunakan  untuk pengobatan pasien dengan karsinoma sel renal lanjut (advanced renal cell carcinoma / aRCC) yang sebelumnya diobati dengan terapi antiangiogenik.[13,14]

Mekanisme kerja everolimus dan lenvatinib dapat menimbulkan efek yang sinergis. Kedua obat menghambat terjadinya angiogenesis. Studi efek samping menyimpulkan kejadian yang umum berupa stomatitis, hilang nafsu makan, nausea, muntah, diare, nyeri abdomen, berat badan turun, fatigue, arthralgia/myalgia, hipertensi, edema perifer, batuk, dispnea, rash, perdarahan, dan proteinuria.[13,14]

Referensi

3. Everolimus. PubChem, National Center for Biotechnology Information, 2021.
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Everolimus.
5. Everolimus. Medscape, 2020.
https://reference.medscape.com/drug/afinitor-zortress-everolimus-999101#4
6. Everolimus. MIMS Indonesia, 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/everolimus?mtype=generic
9. Everolimus. FDA, 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/022334s036lbl.pdf
13. Leonetti A, Leonardi F, Bersanelli M, Buti S. Clinical use of lenvatinib in combination with everolimus for the treatment of advanced renal cell carcinoma. Ther Clin Risk Manag, 2017;13:799-806.
14. Lenvima. FDA, 2018.
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/206947s007lbl.pdf

Farmakologi Everolimus
Indikasi dan Dosis Everolimus

Artikel Terkait

  • Red Flag Benjolan Payudara
    Red Flag Benjolan Payudara
  • Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
    Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
  • Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
    Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
  • Alkohol Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
    Alkohol Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
19 hari yang lalu
Kebutuhan Nutrisi Pasien Kanker Payudara Setelah Kemoterapi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter…!Kebutuhan nutrisi pada pasien kanker payudara setelah kemoterapi perlu mendapatkan perhatian khusus, karena pasien berisiko mengalami kaheksia....
dr. Gabriela Widjaja
07 Desember 2022
Faktor Risiko Rekurensi Lambat Pada Kanker Payudara - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Rekurensi lambat pada kanker payudara adalah kejadian rekurensi kanker payudara yang terjadi setelah 5 tahun atau lebih, dihitung dari sejak...
Anonymous
08 Juli 2022
Diet makanan untuk penderita kanker payudara
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, bagaimana pola diet pada penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi? Vitamin apa yang perlu diberikan untuk membantu imunitas tubuh?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.